Manusia terbiasa menggunakan topeng untuk melindungi mereka, menutupi kegelapan hati dengan senyum merekah kepada dunia, namun terkadang mereka lupa jika topeng yang mereka pasang dapat rusak oleh udara, hujan dan angin yang acap kali tak mereka sadari keberadaannya.
Hwang Minhyun kini berdiri kaku di samping sosok wanita yang amat dia khawatirkan akhir-akhir ini, wanita yang telah berhasil mengisi hangatnya peluk seorang ibu, wanita yang dulu dibawa oleh ayahnya kedalam rumah dan menjadi bahu ternyaman Minhyun bersandar.
Manik monolidnya memburam, tatapannya hampa, bahkan tubuhnya meringan seolah debu yang mudah terhempas. Dikiranya wanita paruhbaya yang cap kali di panggilnya 'ibu' itu tengah merenungi kondisinya, mendo'akan kesehatannnya.
Niatnya mengunjungi sang ibu untuk melihat wanita yang sangat dirindui setelah meneguhkan keberaniannya. Namun kini yang dia dapat hanyalah kesakitan yang teramat perih bahkan mungkin menghancurkan setitik harapan yang terus dibangunnya, sang ibu ternyata tak menginginkan keberadaannya, sang ibu tertanya tak mengharapkan kesembuhannya.
Minhyun merasa semakin menyedihkan, dia memang telah menaruh curiga sejak dulu namun ditepisnya pemikiran itu karena yang dia butuhkan hanya peluk nyaman nan menenangkan, dan setelah melihat wajah asli ibu dengan kedua matanya sendiri, hati Minhyun seketika mencelos teramat sakit hingga tak seutas katapun mampu terucap dibibir kakunya.
Merasa sudah tak mampu membendung semua rasa, dia putuskan untuk meninggalkan tempat yang dulu dijadikannya tempat penyalur keluh dan gembira, langkahnya melurus tak peduli apa yang berada di hadapannya toh semua itu tak mampu menyentuh tanpa sekehendaknya. Malam ini Minhyun merasa hidupnya mulai tak berarti karena salah - satu alasan hidup ternyata tak pernah mencintainya.
∞∞∞∞∞
Jihyo kembali membuang nafas kasar, tangannya memegang segelas teh vanilla yang mulai mendingin, magamnya menatap siaran yang menampilkan dirinya dan anggota yang lain, melantunkan lagu terbaru mereka di salah - satu program music, tubuhnya baru terduduk beberapa menit yang lalu namun rasanya suadah berjam-jam Jihyo terduduk manis disini. Suasana hatinya kian tak menyenangkan, entah mengapa setelah dia tergabung dalam Twice dan kedatangan sesosok Minhyun dia mulai tak terbiasa dengan kesendirian.
Bahkan sudah dua gelas Jihyo menghabiskan teh vanilla dengan seutas do'a untuk hantu tampan yang minggu kemarin memohon minuman ini kepadanya, jujur Jihyo tak percaya dengan ucapan Minhyun namun entah mengapa dia terus melakukan hal konyol itu.
''Membosankan'' gumam lemah Jihyo pada akhirnya
''Member yang lain sedang apa?---'' mencoba memecah heningnya ruang, menurut fikir Jihyo.
Tangannya terulur mengambil handphone yang tergeletak di meja, lalu menggulir pesan di grup anggota Twice, Jihyo kembali menghela nafas berat kala tak ada seorang pun yang membalas pesannya.
''---Kemana perginya dia?'' monolognya kembali.
Jihyo kini menyerah dengan kebosanannya, diapun memutuskan untuk tidur lebih awal, lagi pula terlalu banyak minum teh mulai membuat perutnya kembung.
Tak menyadari jika ketiadaan Minhyun sedikit menciptakan kekosongan di hari yang Jihyo lalui.
∞∞∞∞∞
Dimalam yang dingin ini Jungkook terus berlari sekuat yang dia bisa, dengan memakai hoodie tipis yang menutup hingga ujung rambut, langkahnya terus berpacu mengabaikan peluh yang terus membanjiri tubuh pun menulikan telinga dari teriakan segerombol wanita yang terus mengejarnya. Umpatan terus keluar dari bibir ranumnya, dia tak menyangka ternyata termpat menghabiskan waktunya bersama Mingyu dan Eunwoo telah diketahui oleh wanita-wanita gila itu, juga sedikit merutuki dirinya sendiri karena memilh keluar ruangan guna menyesap sebatang rokok, meninggalkan coat yang dia sampirkan di punggung kursi dimana dompet, handphone dan kunci mobil berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roter Faden : Benang Merah
FanfictionPark Jihyo gadis yang mengabdikan hidupnya selama 10 tahun demi menjadi seorang idol akhirnya mencapai cita yang selalu di impikannya, namun bukannya tenang, perjuangan Jihyo malah kian besar setelah dirinya di dapuk menjadi seorang leader dari grup...