Pagi harinyan yang cerah seorang gadis masih terlelap ditempat tidurnya dan wajahnya tersorot sinar matahari dari jendelanya, tiba tiba seorang cowok yang lahirnya beda 5 tahun dari gadis itu masuk ke kamarnya.
"Bella bangun kamu nggak kangen sama kakak nich, ayo bangun" ucap cowok itu membangunkan gadis itu yaitu bella.Ya orang yang masih tidur nyenyak itu adalah Bella Putri Permatasari sedangkan cowok yang membangunkan bella adalah Mexime Reza, mexime reza atau yang bisa dipanggil reza dia adalah anak kandungnya salman dan saras dia baru pulang dari Aussy.
"Hmm, apaan si ganggu orang yang lagi tidur aja" ucap bella masih memejamkan matanya.
"Ibel ini kakak kak reza bangun dong kamu nggak mau nyambut kedatangan kakak" ucap reza memasang wajah sedihnya.
Bella terkejut mendengar perkataan reza dan dia langsung membuka matanya dan bangun dari posisi tidurnya.
"Kak rez... Za? Ini beneran kakak aku nggak lagi mimpikan" ucap bella.
Reza langsung mencubit kedua pipinya bella membuat bella mengaduh kesakitan.
"Aaww, kak reza sakit tau kenapa cubit kedua pipi aku" ucap bella mengerucutkan bibir.
"Kan katanya tadi kamu bilang sama kakak mimpi atau nggak? Yaudah kakak cubit aja kedua pipi kamu nggak mimpi kan?" tanya reza.
"Terserah" ucap bella ketus.
"Ibel kamu itu kenapa si kalau bicara selalu aja ketus banget" ucap reza.
"Ya biarin dong mulut mulut aku jadi kak reza nggak usah sewot, kak reza kan cuman kakak sepupu aku" ucap bella tanpa menatap reza.
Sedangkan reza nggak terima mendengar bella menganggap dirinya sebagai kakak sepupunya, tapi dia berusaha sabar menghahadapi bella.
"Kenapa ya sakit rasanya bella menganggap gue kakak sepupunya, gue harap suatu hari nanti bella kembali kepada keluarga kandungnya" batin reza.
"Udahlah, sekarang meningan kamu mandi siap siap dandan yang rapih" ucap reza.
"Memang mau kemana kak" tanya bella.
"Udah nggak usah banyak tanya, cepat" ucap reza.
"Iya iya, bawel" ucap bella lalu masuk kekamar mandinya dengan membawa anduknya.
"Beda" gaman reza.
Beberapa saat kemudian bellu sudah dandan rapih tak lupa dengan kaca matanya yang dia pakai, tiba tiba bella menuruni tangganya dan disana sudah ada reza, meira dan salman sedang sarapan dimeja makanya, bella menghampiri mereka.
"Bella ayo nak duduk kita makan bersama" ucap salman.
Bella merasa hatinya adem saat salman memanggilnya dengan sebutan nak, bella tersenyum tipis.
"Iya om" ucap bella lalu duduk disebelah salman.
Tiba tiba bi inem pembantunya salman membawakan rendang lalu dia menuimpanya ditengah meja.
"Oh iya bi, semalam ada telepon nggak soalnya sampai sekarang belum ada telepon juga dari bisnis saya?" tanya salman pada bi inem.
"Anu tuan itu, semalam itu bibi lagi nyuci di toilet belakang jadi nggak kedengeran ada suara telepon" ucap bi ijah, lalu bi ijah pergi dari hadapan mereka.
"Oh gitu, tapi kenapa sampai sekarang belum juga ada yang nelepon" ucap salman bingung.
"Hmm om" panggil bella.
"Iya kenapa?" tanya salman.
"Semalam sesudah mandi bella kebawah dan mau cari makan, tapi langkah bella terhenti karena ada suara telepon rumah om" ucap bella.
"Ohh ya, terus kamu angkat teleponya?" tanya salman dengan bahagia.
"Memangnya kalau misalnya aku angkat kenapa om? Om marah ya sama aku?" tanya bella.
"Enggak om nggak marah kok, justru itu bagus kalau kamu yang ngangkat teleponya" ucap salman tersenyum bahagia.
Bella mengerutkan dahinya bingun kenapa salaman sebahagia itu apa karena dia udah tau siapa yang nelepon.
"Memangnya om tau siapa yang nelepon?" tanya bella.
"Om tau kok siapa yang neleponya" ucap salman.
"Siapa?" tanya bella, reza dan meira kompak.
"Kompak banget jawabnya, oke dia itu anaknya bisnis papa za mei, itu anaknya bisnis om bella di london" ucap salman.
Bella terkejut mendengar perkataan salman dan tubuhnya tegang.
"Yaudah meningan kitamakan dulu" ucap salman, lalu mereka mnyiukan makananya ke piringnya sesudah itu mereka makan.
Sekian menit kemudian mereka sudah selesai makanya.
"Bel tadi pas papa tau siapa yang neleponya kok kamu tegang gitu dan terkejut" ucap meira.
"Hah? Enggak kok siapa juga yang tegang dan terkejut aku biasa aja" ucap bella ketus.
"Udah udah jangan dibahas tentang bella kita kan cuman membahas tentang bisnis papa kenapa malah bahas yang gitu si" ucap salman.
"Pa memangnya siapa yang bekerjasama dengan papa?" tanya meira.
"Namanya maya dia mempunyai anak laki laki seumuran dengan bella dan kamu meira dia adalah anak semata wayang dan anak yatim ayahnya sudah meninggal saat dia menginjak smp" ucap salman.
"Nama anaknya siapa pa?" tanya meira.
"Enggak! Pokonya nggak boleh ada yang tau nama dia gue nggak mau, om aku mohon tolong jangan kasih tau namanya om bella mohon" batin bella.
Salman melirik bella dia melihat mata bella menyiratkan minta bantuan dan bella menggelengkan kepalanya salman mengerti apa maksud bella.
"Papa nggak bisa kasih tau karena dia udah punya pacar nanti kamu suka lagi sama dia" ucap salman.
"Papa apaan si cuman kasih tau doang" ucap meira.
"Yang pentingkan kan kamu udah tau siapa mamanya dia itu yang kemarin lusa kesini" ucap salman.
"Oh yang itu ya pa, iya aku tau" ucap meira.
Sedangkan bella menghela nafas lega karena dia nggak mau salman menyebut nama anaknya maya.
"Om aku juga ketemu kok sama tante maya kemarin lusa" ucap bella.
"Kemarin lusa?" tanya salman.
"Iya kemarin lusa pas mobil aku mogok dan aku karena emosi marah marah nggak jelas sama tante maya om, maaf ya om" ucap bella.
"Harusnya kamu minta maaf sama orangnya bukan sama om" ucap salman.
"Iya udah aku minta maafnya sama tante maya, tapikan aku masih merasa bersalah" ucap bella menggarukan kepalanya yang enggak gatal.
"Masih merasa bersalah atau kangen sama cowoknya dan ingin cepat jadi menantunya?" goda salman.
"Om apaan si" ucap bella salah tingkah.
"Pa tunggu tunggu, emangnya bella kenal ya sama orang yang bekerja sama dengan papa dan juga anaknya?" tanya meira.
"Iya pa setahu reza ya pa, papa kan belum kenalin mereka sama bella ataupun kita" ucap reza.
"Iya memang belum, tapi kan bella kenalnya sebelum papa bekerja sama lagi dengan dia" ucap salman.
"Lagi? Maksud papa" tanya reza.
"Dulu papa pernah kerja sama dengan dia tapi yang mengurusnya itu dulu itu suaminya" ucap salman.
"Memangnya bella kenalnya dimana?" tanya meira.
"Di london, kan dulu bella pas baru 6 bulan di kls 3 smp dia pindah ke london dan london juga tempat impianya bella" ucap salman.
"Tapi kok bella nggak kasih tau sama aku pa" tanya meira.
"Ya kan bella nggak tau" ucap salman.
"Berarti dia tau dong siapa nama-" ucapan meira terpotong karena perkataanya salman.
"Nggak perlu tau siapa anaknya maya" ucap salman tegas dan terdengar dingin.
Bella, reza dan meira diam itu tandanya salman nggak mau dilawan.