"Makasih" ucap bella dingin.
"Sama sama" ucap digo lembut.
Bella menoleh ke samping melihat digo. Digo membungkuk di samping bella.
"Kalau punya masalah jangan pakai emosi kamu bisa selesaikan masalah kamu dengan kepala dingin jangan sampai kamu mengeluarkan amarah kamu" ucap digo dengan lembut.
Bella terkejut mendengar perkataan itu yang sama persis dengan perkataanya princenya dulu pada saat bella waktu kecil. Tapi bella menghiraukan kata hatinya kalau itu hanya orang yang berbeda bukan princenya.
"Kamu nggak usah peduli sama aku karena kamu bukan siapa siapa aku memang kamu benar aku punya masalah tapi tolong jangan ikut campur dengan masalah aku, karena aku nggak suka ada orang yang ikut campur dengan permasalahan aku dan juga dengan hidup aku jadi aku mohon tolong kamu pergi dari sini" ucap bella dengan nada memohon. Tapi, digo menghiraukan perkataannya bella.
"Nggak, aku nggak akan pergi dari sini sebelum mendengar penjelasan dari kamu" ucap digo.
"Kamu kok ngotot banget si nggak mau pergi dari sini, tapi tunggu kamu bilang apa!! Mendengar penjelasan dari aku sebenarnya kamu itu siapa si, kamu cowok yang tadi kan!!? " ucap bella.
"Iya aku cowok yang tadi sekaligus sahabat kamu yang ada di masa lalu" ucap digo.
Bella terkejut mendengar perkataan digo sahabat yang ada di masa lalu.
"Maksud kamu!!" ucap bella dingin.
"Maksud akuu....." ucap digo menjeda pembicaraanya. Digo memegang tangan bella dan mendirikan bella. Bella masih menagis dan air matanya masih mengalir di pipinya. Digo mengusap air mata bella dengan jempolnya digo.
"Maksud aku, aku adalah sahabat kecil kamu yaitu prince kamu ingat itu" ucap digo tersenyum sinis. Buliran air mata mengalir di pipi bella. Bella melepaskan genggaman tanganya yang di genggam oleh digo tapi, digo menahan tangan bella dan semakin kuat digo mengenggam tangan bella.
"Lepas lepasin aku, aku mohon tolong lepasin tangan aku prince" ucap bella menangis memohon kepada digo untuk melepaskan tanganya. Bella tidak menyadari kalau princenya itu dia adalah kakak kelasnya yaitu digo, digo pun sama tidak menyadarinya kalau princessnya adalah adik kelasnya yang pernah dia kasari yaitu bella.
"Nggak aku nggak akan pernah lepasin tangan kamu dari genggaman tangan aku, princess kamu kemana aja kenapa kamu pergi lama sampai kamu ninggalin aku 8 tahun tolong jangan pergi lagi dari aku, aku nggak bisa hidup tanpa kamu princess aku mohon" ucap digo menangis.
"Maaf prince aku nggak bisa, aku harus pergi karena aku nggak pantas sama kamu. Aku senang karena aku ketemu kamu tapi, aku nggak bisa karena sebuah alasan yang nggak perlu kamu ketahui prince, Hiks hiks hiks maafin aku prince" ucap bella menangis dan semakin erat mengenggam tangan digo.
"Apa alasanya!!? Kenapa aku nggak boleh tau apa alasan kamu menghindar dari aku" ucap digo.
"Maaf prince aku nggak bisa ka-" ucapan bella terpotong karena digo menaruh jari telunjuk dia di bibir bella.
"Aku mohon princess tolong kasih tau aku apa alasan kamu menghindar dari aku" ucap digo memohon.
Bella yang melihat princenya memohon nggak tega.
"Tapi prince aku takut kamu marah sama aku" ucap bella.
Digo tersenyum manis kepada bella. Baru kali ini digo tersenyum manis kepada perempuan.
"Princess liat aku, liat mata aku" ucap digo.
"Enggak, aku nggak mau liat kamu dan mata kamu" ucap bella.
"Princess liat mata aku" ucap digo menahan emosinya.
Bella mendonggakkan kepalanya menatap digo yaitu princenya.
"Princess aku nggak akan marah sama kamu karena aku sangat mencintai kamu apa adanya dan kamu tau dari kapan aku mencintai kamu" tanya digo.
Bella menggelengkan kepalanya sambil menatap digo.
"Dulu waktu kecil aku suka sama kamu dan lama kelamaan rasa suka itu berubah dengan rasa cinta, jadi tolong aku mohon kamu punya masalah cerita sama aku dan aku janji aku nggak akan marah sama kamu" ucap digo.
"Percuma kamu suka sama aku atau cinta apalah itu semua itu sia sia" ucap bella.
"Maksud kamu apa princess" tanya digo.
"Maksud aku, cinta di kehidupan aku yang sekarang itu udah nggak ada lagi. Udah nggak ada lagi yang namanya cinta" ucap bella.
Digo terkejut mendengar petkataanya bella yaitu princessnya.
"Apa yang membuat kamu seperti ini" ucap digo.
"Aku.... Akuuu.... Akuu...." ucap bella.
"Aku apa? Apa yang kamu sembunyikan dari aku jawab princess aku nggak akan marah sama kamu" ucap digo.
"Janji!! " ucap bella menjulurkan jari kelingkingnya kehadapan princenya.
"Janji!! " ucap digo mengaitkan kelingkingnya dengan jari kelingking princessnya sambil tersenyum manis.
"Okey aku bakalan cerita di tengah bandara ini yang gelap" ucap bella.
"Seperti hidup aku yang gelap prince tanpa warna" lanjut bella di dalam hatinya.
Digo sudah tau princessnya ingin menambahkan kata kata nya tapi dia nggak mau kalau princenya tau tentang kehidupannya yang sekarang ini cukup cinta yang princessnya benci dan digo tau. Digo menghela nafas.
"Yaudah cerita sekarang" ucap digo.
"Aku pas waktu SMP kelas 2 aku...****" ucap bella.
Bella menceritakan semuanya tentang masa lalu yang kelamnya itu dan digo tanpa memotong ucapanya princessnya. Digo emosi sama orang hampir melecehkan princessnya karena sudah berani beraninya mendahului dia. Karena menurut digo yang pantas mendapatkanya itu hanyalah dia. Bella selesai menceritakan ceritanya di masa lalunya dan menangis karena menyesal atas apa yang dia lakukan. Andai saja dia peka sama perasaannya princenya dulu mungkin dia nggak akan seperti ini dan saat itu juga bella baru menyadari kalau dia sangat memcintai princenya saat bella trauma.
Digo menatap bella karena kasihan dan dia berjanji sama dirinya dia akan menghabisi orang yang hampir melecehkan bella, digo menangkup kedua pipi bella. Bella melihat apa yang digo lakukan dan bella tau apa yang akan princenya. Digo berjalan maju dan bella berjalan mundur. Digo mendekatkan wajahnya dengan wajah bella tapi bella menghindar.
"Princess kamu kenapa selalu menghindar pas akan aku lakukan sama kamu, kamu kenapa" ucap digo.
"Maaf prince, aku nggak pantas sama kamu meningan kamu cari perempuan lain yang bisa membahagiakan kamu tapi bukan aku. Tapi aku juga udah menyadari kalau aku sayang, aku cinta sama kamu, aku mencintai kamu jadi aku mohon tolong pergi dari hidup dan jangan memcari aku lagi" ucap bella.
"Enggak, aku nggak akan pernah melepaskan kamu atau mencari perempuan lain di luar sana dan yang aku mau hanya lah kamu satu satunya perempuan yang sempurna dan nyaman" ucap digo.
"Tapi prince aku.... Aku..." ucap bella terhenti karena nggak bisa melanjutkan ucapanya.
"Udah kamu jangan sedih lagi ya princess, di sini ada aku" ucap digo. Digo hendak membuka topeng mata yang bella pakai tapi, bella menahan tangan digo.
"Kenapa? Aku mau lihat wajah kamu atau kamu juga mau lihat wajah aku biar aku perlihatkan, aku buka ya. Aku dulu nanti kamu!! " ucap digo.
Digo hendak membuka topeng matanya tapi bella menahan tangan digo yaitu princenya.
Bella menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kamu menahan tangan aku terus" ucap digo.
"Aku nggak mau memperlihat kan muka aku ke kamu atau pun kamu memperlihat kan muka kamu ke aku" ucap bella lembut. Digo tersenyum karena mendengar suara lembut princessnya.
"Ya tapi kenapa!! " ucap digo menahan emosinya. Karena dia nggak mau emosi ke princess orang yang sangat berarti dan orang yang dia cintai.
"Biarkan takdir yang mempertemukan kita kembali. Kalau memang kita jodoh pasti kita bertemu lagi, aku berharap seperti itu prince" ucap bella menahan air matanya yang dia tahan.
"Kalau nggak jodoh? " ucap digo geram kepada princenya.
Bella mengis dan menatap princenya.
"Aku nggak tau prince, kamu berdoa aja semoga kita di pertemukan kembali" ucap bella lirih.
"Maafin aku sebenarnya aku udah punya pacar tapi ini bukan waktu yang tepat" batin bella.
"Ohh iya prince, kamu di sini ngapain kok penampilan kamu kayak mau ke pesta terus itu kamu memakai topeng di mata sama seperti aku" ucap bella.
"Aku kesini karena aku di undang ke acaranya ulang tahun nya agatha, bukan aku si yang di undang tapi mama sama papa" ucap digo.
"Terus kedua orangtua kamu mana, kok tadi aku nggak liat aku juga sama seperti kamu mau ke acaranya ulang tahun nya agatha. Awalnya aku nggak mau ke acara ini tapi, meira maksa aku karena katanya dia juga adalah keluarga kamu juga" ucap bella masih memeluk digo.
Digo melepaskan pelukanya dengan bella.
"Orangtua kamu prince!!? Bukany kedua orangtua kamu itu adalah" ucapan digo terhenti.
"Kalau gue kasih tau yang sebenarnya ke princess pasti dia menyesal karena sudah menyakiti hatinya om salman orangtuanya, tapi gue mau semua rencananya om bagas itu terbongkar kayaknya gue harus tanya sesuatu sama princess" batin digo.
"Adalah apa prince, kok diam" ucap bella karena princenya nggak terusin pembicaraanya.
"Enggak, nggak jadi deh, ohh iya aku boleh nanya sesuatu nggak sama kamu princess" ucap digo.
"Nanya apa kok kaya serius banget" ucap digo.
"Ini tentang.... Keluarga kamu princess" ucap digo.
"Keluarga aku? Emang ada apa sama keluarga aku" tanya bella.
"Princess, ehmm kamu ada curiga gitu sama kedua orangtua kamu atau apa gitu yang membuat kamu curiga" ucap digo.
"Kok perkataan kamu sama ya prince, karena aku juga merasa curiga sama mereka tapi, aku juga nggak tau siapa orangtua kandung aku yang sebenarnya aku bakalan cari tau semuanya. Kamu mau kan bantu aku prince" ucap bella.
"Iya aku bakalan bantu kamu tapi cara kita ketemu gimana? Aku kan nggak tau wajah kamu seperti apa" ucap digo.
"Kamu lupa ya sama kenangan kita prince, kita kan masih ada pohon kenangan prince bisa lewat dari pohon kenangan itu" ucap bella lirih.
"Kamu kenapa kok sedih si princess" ucap digo.
"Maafin aku prince gara gara aku pergi ke london hidup kam-" ucapan bella terpotong karena digo langsung memeluknya.
"Kamu nggak usah salahin diri kamu semuanya udah terjadi dan waktu nggak bisa di ulang lagi" ucap digo.
Bella melepaskan pelukanya dengan digo. Bella tersenyum melihat digo. Digo pun sama membalas senyuman digo.
"Princess liat ada bintang jatuh" ucap digo menunjukan jari telunjuknya ke langit.
Bella mendonggakan kepalanya dan digo tersenyum jail.
"Nggak prince mana, nggak ada apa apa kok" ucap bella. Dan tiba-tiba.
"Aaaaaaa prince turunin aku, kamu jail banget si" ucap bella menggendong bella ala bridal style. Bella refres melingkarkan tanganya di leher digo.
"Aku nggak akan turunin kamu sebelum kamu jawab pertanyaan aku dulu" ucap digo.
"Jawab pertanyaan apa, kamu aja belum kasih pertanyaan" ucap bella.
"Aku mau nanya siapa orang yang hampir melecehkan kamu" ucap digo lembut.
"Pokoknya dia itu orangnya, brandalan, suka tawuran dan lebih tepatnya seorang bajingan" ucap bella dengan emosi.
"Siapa namanya biar aku hajar dia" ucap digo.
"Percuma prince dia itu-" ucapan bella terhenti karena kecupan digo mendarat di bibir bella.
"Percaya sama aku princess aku bakalan habisin dia" ucap digo.
"Okey aku kasih tau namanya, nama dia aldi nichol" ucap bella.
Digo terkejut dengan nama aldi itu dan dia berusaha menahan emosinya di depan princessnya.
"Prince turunin aku" ucap bella.
Digo menuruni tubuh princenya dari gendonganya.
"Ohh iya aku juga mau curhat sama kamu, dan kata kata ini aku tahan selama ini" ucap digo.
"Maksud kamu" ucap bella.
"Semenjak kepergian kamu aku sudah menghancurkan hidup aku dan aku suka clubbing dan keluar nasuk ke club malam" ucap digo lega karena sudah mengungkapkan ucapanya yang dia tahan selama ini.
Digo menarik tangan princessnya untuk berjan memutari bandara yang sepi.
Bella melamun karena dia masih merasa bersalah dan curiga sama princenya. Digo menatap bella.
Bella seperti terkejut mendengar ucapan digo dan merasa bersalah menghantui bella.
"Kamu nggak usah merasa bersalah atau menyesal princess" ucap digo.
"Aku boleh nanya nggak sama kamu prince?" tanya bella.
"Boleh nanya apa? " ucap digo.
"Apa selain clubbing kamu pernah melakukan yang lain lagi" ucap bella gugup.
"Iya aku sering clubbing, menyentuh rokok dan juga alkohol, aku juga sering balapan liar biar cepet mati atau nggak masuk penjara karena aku nggak mau kehilangan kamu princess dan aku pernah beli...." ucapan digo terhenti.
Digo terdiam beberapa saat karena dia ragu menceritakanya masa lalu nya ke bella princessnya pada saat dia di tinggal. Digo takut princessnya bakalan meninggalkanya kalau tau tentang masa lalunya dan menyalahkan dirinya.
Bella menatap princenya karena berhenti berbicara dan tidak melanjutkan ceritanya lagi.
"Prince kok kamu diam, ayo lanjutin ceritanya kamu harus jujur sama aku dan nggak boleh ada yang di tutupin, kalau gini aku merasa bersalah sama kamu. Pernah beli apa jujur sama aku prince" ucap bella.
"Waktu kelas 1 SMA aku pernah membeli obat-obatan terlarang yaitu Narkoba dan ada satu lagi aku pernah menjadi provokator tawuran" ucap digo membisikan di telinga bella.
Bella terdiam mendengar perkataanya princenya. Digo terdiam melihat princenya seperti terkejut dan digo harus siap kalau princenya bakalan pergi ninggalin dia untuk yang kedua kalinya. Tapi digo nggak mau di tinggalin princessnya lagi untuk yang kedua kalinya.
"Kamu pakai barang itu" tanya bella dengan ragu.
"Aku hampir memakai barang itu karena di gagalin sama saudara sepupu aku dan ketiga sahabat aku karena dulu hidup aku hampa tanpa kamu princess. Dan sepupu aku memukul aku habis habisan karena aku memakai barang itu dan ketiga sahabat aku juga memukuli orang yang menghasut aku untuk memakai barang itu. Sepupu aku dan ketiga teman aku marah sampai aku di cuekin sama mereka selama 1 minggu" ucap digo dengan lirih.
Mata bella berkaca kaca mendengar perkataan bella.
"Sepupu kamu cowok atau cewek?" tanya bella.
"Cowok dan cewek emang kenapa" ucap digo. Bella hanya menggeleng geleng kepalanya. Dan digo mengusap air mata bella dari pipinya.
Bella masih menatap digo dan melamun memikirkan sebuah pertanyaan yang mengganjal di otaknya.
"Prince" panggil bella.
"Iya ada apa princess" ucap digo.
"Aku cuman mau nanya satu pertanyaan dan kamu harus jawab sama aku" ucap bella.
"Kamu mau nanya apa princess" ucap digo.
"Apa kamu masih perjaka" tanya bella dengan polosnya.
Digo membulatkan matanya karena terkejut mendengar perkataan bella.
Digo terkejut karena princessnya menanyakan hal yang sama sekali digo nggak pikirkan kalau princessnya menanyakan hal itu.
"Kalau aku nggak perjaka, emang kenapa" ucap digo tersenyum jail.
Bella terkejut mendengar perkataan digo. Digo berusaha menahan tawanya karena melihat ekspresi terkejut princenya. Digo nggak bisa menahan tawanya dan digo tertawan.
"Ihh kok kamu malah ketawa si" ucap bella.
"Ya kamu ngomongnya kejauhan princess, dengerin aku ya, aku emang berandalan tapi aku masih perjaka karena aku nggak mau On Ningh Stad sama cewek siapa pun itu, emang aku mabuk tapi, aku mabuk masih ada kesadaran jadi aku nggak pernah lakuin itu, ciuman aja baru pertama kalinya sama kamu disini princess" ucap digo dengan jujur. Bella tersenyum.
"Bener nih nggak bohong" tanya bella.
"Sumpah aku masih perjaka, kalau kamu masih nggak percaya kamu tanya aja sama sepupu aku" ucap digo.
"Iya deh aku percaya kok" ucap bella tersenyum.
"Malah aku mau buka keperjakaan aku sama kamu malam ini juga" ucap digo dengan jailnya.
Bella berhenti berjalan karena kesal sama princessnya.
"IHH PRINCE, MESUM BANGET SI" teriak bella kesal.
Digo tertawa melihat bella princessnya yang kesal karena perkataanya. Digo mengacak rambut bella.
"Princess aku nggak mungkin lakuin itu ke kamu, kamu masih muda kalau harus kehilangan masa depan kamu, jadi aku nggak akan menghancurkan masa depan kamu" ucap digo menatap bella princenya.
"Aku percaya kok sama kamu, kalau kamu nggak akan lakuin itu" ucap bella tersenyum.
Digo membalas senyuman bella dan membelai pipi princessnya.