Bella bangkit untuk berdiri, lalu dia merapihkan rok nya yang kusut karena jatuh tadi.
"Maaf pak saya nggak sengaja" ucap bella masih merapihkan rok nya.
Orang yang di tabrak oleh bella hanya tersenyum melihat kecerobohan bella.
"Sekali lagi maafin saya ya tadi saya nggak seng" ucapan bella terpotong karena dia terkejut melihat orang yang di tabraknya barusan.
"Om salman mei, kalian ada di sini" ucap bella.
Orang yang di tabrak oleh bella itu adalah salman dan meira dan mereka tadi tersenyum melihat kecerobohan bella.
"Iya kita ada sisini, dan kamu sendiri ngapain kok kayak habis lari gitu si" ucap salman.
"Iya kamu kenapa" ucap meira.
"Enggak tadi aku lag" ucapan bella terpotong karena digo menghampiri bella dan memegang pergelangan tanganya bella.
Salman dan meira tersenyum melihat digo memegang pergelangan tanganya bella, tapi digo nggak menyadari kalau di depan bella itu ada salman dan meira karena digo membelakangin meira dan salman.
"Iiiiihhh apaan si kak digo pegang pegang tangan aku, aku kan udah bilang sama kak digo jangan pegang pegang tangan aku" ucap bella dengan galaknya.
"Kok jadi galak si, oke gue minta maaf sama lo karena gue lancang megang tangan lo, tapi bisa nggak si lo dengar bicara gue dulu sedikit aja" ucap digo.
"Nggak bisa" ucap bella datar.
"Kenapa? Kenapa nggak bisa" ucap bella.
"Ya karena ucapan kak digo itu nggak penting" ucap bella.
"Lo ini ya gue bicara baik baik, lo malah nantangin gue, lo ya kalau bukan lo keponakanya om salman udah tinggal nama lo dan habis di tangan gue, arrrgghh" ucap digo mengepal tanganya di wajahnya bella karena kesal.
Meira dan salman yang melihat digo kesal memghadapi sikap bella tertawa.
"Ehhhmm" dehem meira.
Digo membalikan badanya karena mendengat suara deheman seseorang, digo terkejut melihat salman dan meira berada di belakangnya dan digo melepaskan genggaman dari tangan bella.
"Ehhh ada om salman dan lo meira, kalian dari kapan ada di sini" ucap digo salah tingkah sambil tersenyum cengengesan.
"Ya kita udah lama di sini, sebelum lo datang menghampiri bella juga kita udah ada disini" ucap meira.
Digo terkejut mendengar perkataanya meira dan wajah digo tengang, digo menelan salipanya.
Bella yang melihat digo menelan salipanya menahan tawanya karena lucu.
"Kalau mau ketawa ketawa aja kali nggak usah di tahan juga kali" ucap digo.
"Siapa juga yang mau ketawa" ucap bella nyolot.
"kok malah nyolot si" ucap digo.
"Udah udah, kalian ini ya kalau setiap ketemu selalu adu mulut udah 2 bulan lho kalian adu mulut kalau ketemu" ucap salman.
"Ya bukan aku yang duluan lah om, kak digo nya aja yang duluan, dia itu suka mancing emosi aku" ucap bella.
"Lho kok gue si yang di salahin, kan lo juga salah gimana si lo" ucap digo.
"Stop!! Kalian ini kayak anak kecil tau nggak, kalian itu udah sma ya walaupun beda tingkatan dan lo digo lo lebih besar dari bella jadi lo harus mengalah" ucap meira.
Bella tersenyum kalau meira membela dirinya dan bella meledek digo sambil menjulurkan lidahnya 😝😛.
"Kamu juga bel, digo lebih tua dari lo jadi lo harus hormati dia jangan membantah perkataan dia, kamu itu baru umur sekitar 15 tahun sedangkan digo baru berumur sekitar hmm berapa?? Digo umur lo berapa tahun" tanya meira.
"Umur gue 18 kurang 3 bulan, kenapa emang lo mau merayakan ulang tahun gue dan mau ngado ke gue" ucap digo tersenyum jail.
"Geer lo, digo itu berarti mau ke 18 tahun kurang 3 bulan jadi lo harus hormati dia dan umur kalian itu cuman beda 3 tahun" ucap meira.
"Terserah kamu aja ya mei, aku capek tau nggak mendengar kata kata itu dari kamu nggak dulu nggak sekarang, aku pergi dulu" ucap bella.
Bella hendak pergi, tapi tanganya di tahan meira.
"Kamu kok buru buru banget si, mau kemana" ucap meira.
Tapi bella tetap mau pergi tapi tanganya masih di tahan meira dan bella memasang wajah datarnya.
Salman yang melihat bella memasang wajah datarnya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya karena melihat sifat bella.
"Udah udah meira lepasin tanganya bella" ucap salman.
"Tapi kan pa" ucap meira terpotong.
"Udah lepasin" ucap salman.
Meira melepaskan tanganya bella dan bella menatap meira dengan tatapan tajam karena dia kesal sama meira, meira melihat bella menatapnya dengan tatapan tajam.
"Bella itu ya kalau nggak di turutin selalu aja dia memberi tatapan tajam sama orang itu, termaksud gue ngeri tau nggak untung aja bella adalah saudara gue kalau bukan saudara gue udah habis di tangan gue" batin meira.
Bella memalingkan wajahnya dari meira.
"Bella kamu nggak ikut sama salsha kok kamu masih disini, salsha kan mau mendaftarkan menjadi osis kamu nggak ikutan menjadi osis" ucap salman.
"Enggak, aku nggak sudi mendaftarin menjadi osis maaf om kalau aku menyakiti hati om tapi aku nggak mau jadi osis" ucap bella dingin.
"Iya nggak papa om mengerti kalau kamu itu masih trauma kan sama kejadian 12 tahun yang lalu" tanya salman.
"Om juga pasti tau, yaudah kalau gitu aku pergi dulu" ucap bella.
"Iya" ucap salman.
Bella hendak pergi dari hadapan salman, meira dan digo tapi bella mengingat sesuatu.
"Om" ucap bella.
"Iya kenapa? Ada yang mau kamu sampaikan sama om" tanya salman.
"Hmm itu om anu" ucap bella aga ragu untuk mengatakanya.
"Itu anu apa si, yang jelas nggak usah ragu katakan aja" ucap salman.
Bella tersenyum tipis ke arah salman dan bella menatap meira, meira yang di tatap hanya menganggukan kepalanya.
"Om ingat nggak 2 bulan yang lalu saat om mengatakan kalau kak andra beberapa bulan lagi katanya mau menikah sama kak andriana" ucap bella.
"Iya om ingat emang kenapa" ucap salman.
"Iiihhh, om lupa atau apa si yaudah deh aku nggak jadi" ucap bella kesal sama salman.
Bella hendak pergi tapi di tahan salman.
"Eh eh, kamu mau kemana si bella yaudah maafin om, om ingat kalau nanti sudah menikah kakak kamu kak andra kamu mau pergi dari rumah itu, kalau kamu udah pergi kamar kamu jangan ada yang tinggal di kamar kamu itu kan" ucap salman.
"Iya om itu, tapi apa om udah kasih tau sama papa dan mama apa mereka udah ngizinin dan apa mereka nggak kecewa, aku bukanya nggak boleh nempati kamar bekas aku, tapi kamar itu penuh kenangan dan ada foto aku dari kecil sampai sekarang dan juga foto sahabat aku waktu kecil, makanya aku melarang orang lain masuk ke kamar aku itu karena ada foto aku sama sahabat aku waktu kecil dan juga penuh dengan foto dia, walaupun itu muatahil kalau dia nggak tau mau kembali atai nggak" ucap bella terdengar lirih.
Hati digo sesak saat melihat bella sedih.
"Kamu tenang aja bella om udah beri tau sama kedua orangtua kamu kalau kamu mau pindah rumah sudah pernikahan kakak kamu dan juga mereka mengizinin kamu untuk pindah dan juga tentang kamar kamu" ucap salman.
"Benaran om, om nggak lagi becanda kan" ucap bella.
"Nggak mungkin lah om becanda, emang kamu nggak lihat tampang om kalau lagi becanda" ucap salman.
"Makasih ya om, pokonya the best" ucap bella.
"Giliran maunya muji muji, tapi kalau nggak diturin ngambeknya minta ampun" ucap meira.
"Biarin, wleek 😜😛" ucap bella menjulurkan lidahnya.
Meira kesal sama bella, tapi dia bahagia kalau bella bajagia.
"Yaudah om kalau gitu aku pergi dulu ya om" ucap bella.
"Terus masalah kamu sama digo gimana" tanya meira.
"Nanti aja aku lagi nggak bad mood" ucap bella.
Bella berlalu pergi dari hadapan mereka.