13.YMETM

586 93 27
                                    

"Abang mu mana?" tanya Irene pada Jisoo.

"Masih dikamar kali mah" ucap Jisoo.

"Kamu panggil gih, suruh makan" ucap Suho.

"Siap".

Jisoo melangkahkan kakinya menuju kamar Jeno, sebenarnya dia masih takut tak biasanya abangnya itu mendiaminya, apa Jeno kesal dengannya karena Jisoo telah berbohong.

"Bang!".

Tak ada sautan dari dalam. Jisoo masuk tanpa seizin orangnya, dilihatnya Jeno yang terlelap tidur. Pantas saja orangnya lagi tidur.

"Bang bangun" ucap Jisoo sambil mengguncang badan Jeno. Jeno menggeliat lalu terduduk.

Kenapa Jisoo tidak membangunkan Jeno kaya biasanya, Jisoo itu takut kalo Jeno yang sedang mode mendiaminya ataupun marah.

"Ada apa?" tanya Jeno tanpa melihat Jisoo. Sangat sadis.

Entah kenapa Jisoo merasa sesak. "Makan malem yok" ajak Jisoo.

"Hmm".

Hanya gumaman yang dibalas Jeno. Jisoo menghela nafas lalu melangkah keluar dan ikut duduk bersama Irene dan Suho.

"Lah abangmu mana?" tanya Irene.

"Nanti juga dateng" jawab Jisoo tak bersemangat. Dan itu membuat Suho dan Irene menatap heran anaknya.

"Oh iya pa, tadi Jisoo ketemu Om Daniel, katanya nitip salam" ujar Jisoo.

"Ketemu dimana?" tanya Suho.

"Dirumah sakit, Lucia koma" ucap Jisoo.

"Hah? Koma, ya ampun. Pah besok kita jenguk ya" ujar Irene.

"Iya".

Jeno datang dan langsung duduk didepan Irene. Makan malam itu terasa tenang hanya saja Jeno yang lebih banyak diam.

Ting nong, ting nong

Ting nong

"Kayanya ada tamu deh" ucap Irene.

"Biar Jisoo aja Mah yang buka, bi Ruyu kan lagi nyetrika, bi Woni juga masih beres-beres" kata Jisoo.

"Yaudah".

Jisoo berjalan kearah pintu, Jisoo membuka knop pintu tersebut menampilkan pria paruh baya.

"Maaf ada apa ya" ucap Jisoo.

"Tuan Suho-nya ada?" tanya pria itu.

"Ada kok lagi makan" ucapnya ramah. "Om mau masuk dulu" tawar Jisoo.

"Ah tidak usah repot-repot, saya nunggu disini aja".

"O--oh yasudah sebentar".

"Pah dicari tuh, Jisoo suruh masuk orangnya gak mau" ucap Jisoo pada Suho.

Suho mengangguk lalu pergi menemui pria tadi.

"Siapa?" tanya Irene.

"Jisoo juga gak kenal mah" ucap Jisoo.

Kini Suho sudah diluar. "Ada apa kau kemari?" tanya Suho dengan nada tak bersahabat.

"Saya tidak menyangka jika Tuan akan berbuat sejauh ini. Apa Tuan tidak puas telah mempermalukan saya dimuka umum kemarin, kenapa Tuan tega mengadu dengan perusahaan lain agar tidak menerima saya. Sekarang saya tidak mempunyai pekerjaan karena ulah Tuan yang telah menyebar itu semua. Apa Tuan tidak punya hati!".

"Untuk seseorang penghianat sepertimu memang pantas mendapatkannya" ujar Suho.

"Sungguh orang tak punya hati sepertimu itu seharusnya tidak pantas dihormati" ujar pria itu.

You Mean Everything To Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang