(Romantic Comedy)
#4 HelloExUniverse
Santa Koeswoyo adalah perempuan ceroboh yang tidak pernah bisa move on dari sosok Blue Soedarjo, si badboy gadungan. Dia menyukai laki-laki itu sejak mereka tinggal bersama di London.
Sekian tahun berpisah, tak d...
Jangan lupa komen sebanyak-banyaknya ^^ vote juga jangan lupa❤️❤️ besok aku beneran double update ehehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
Blue duduk memandangi Nine yang berada di depannya. Mereka berdua sedang makan siang bersama di restoran milik Nine yang baru saja dibuka. Nine menggunakan tenaga koki-koki handal untuk memasak makanan di restorannya.
"Gimana masakannya, Blue? Enak nggak?" tanya Nine penasaran.
"Enak. Kamu pintar aja milih koki," jawab Blue sambil melahap santapannya.
"Iya dong demi kelancaran usaha." Nine menarik senyum berbangga hati. "Omong-omong, kamu sama Santa udah pacaran berapa lama? Kalian nggak ada niatan mau nikah?"
"Nanti kalo mau nikah tiba-tiba ditinggalin. Mending nggak usah sekalian," sindir Blue sekenanya.
Nine terkejut tapi berusaha santai. "Kamu masih marah sama keputusan aku soal menikah waktu itu?"
"Nggak tuh." Blue meletakkan alat makannya di atas meja. "Masih nggak nyangka aja. Bertahun-tahun ngajak balik nggak taunya kamu milih yang lain. Mana suami kamu pernah pacaran sama laki-laki," lanjutnya dengan nada tegas.
"Blue, kamu tau nggak kenapa aku pilih Rafdi?"
"Nggak. Kalo boleh nebak pasti karena dia berusaha lebih keras dibanding aku. Iya, kan?" tebak Blue.
Nine menggeleng. "Bukan. Alasannya karena dia dewasa. Aku butuh sosok yang bisa mengayomi aku dan Rafdi orangnya. Dia bisa memahami, mendukung dan menghormati semua keputusan aku. Aku suka cara berpikirnya yang terbuka dan dewasa. Terlepas apa pun masa lalunya, aku tetap mencintai Rafdi. Semua hanya masa lalu dan aku bahagia menjalani kehidupan sekarang dengan dia."
Blue langsung tidak nafsu makan. Dia mendorong piring menjauhinya. Hatinya sakit. Dadanya sesak.
"Maksud kamu, aku nggak dewasa?" tembak Blue kesal.
"Menurut kamu gimana?" Nine tetap santai. Dari cara Blue mendorong piring dia tahu laki-laki itu kesal. "Aku harap kamu nggak masukin omongan aku ke dalam hati. Tapi benar, kamu masih kekanakan. Aku merasa nggak menemukan yang inginkan selama kita pacaran. Aku berusaha mendengarkan kamu, tapi kamu nggak begitu. Kamu selalu bertindak seenaknya."
Blue bangkit dari tempat duduknya. "Terus kalo kamu tau aku begitu, kenapa kamu masih hubungin aku minta tolong? Kamu tau nggak sih, itu kayak memberi aku harapan."
Nine mendongak menatap Blue. Dengan santai dia menjawab, "Kamu udah kayak adik aku, Blue. Aku hubungin kamu bukan untuk kasih harapan, aku memang benar-benar minta tolong karena nggak ada siapa-siapa yang bisa bantu aku saat itu. Aku minta maaf kalau kamu merasa begitu."