Aku double update nih ^^
Yuk, kalau komen di chapter ini bisa sampai 200, besok aku double update lagi ^^
Senang kan aku updatenya cepet? hehe makanya diramaikan dan di vote ya<3
•
•
London, Inggris—Sepuluh tahun yang lalu.
Blue merapikan buku-buku yang berserakan di lantai. Beberapa di antaranya adalah buku mata kuliah milik Santa yang belum sempat dibereskan. Santa tak berada di apartemen karena sedang pergi keluar.
Ini sudah satu tahun berjalan setelah mereka tinggal bersama. Blue belum menemukan apartemen yang sesuai dengan seleranya. Entah kenapa dia enggan keluar dari tempat ini. Rasanya tinggal bersama Santa lebih menyenangkan. Ada banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran selama menghabiskan waktu dan bertukar pikiran dengan Santa.
Di saat Blue sibuk membereskan buku, dia merasakan ponselnya berdering. Tanpa mau membuang waktu lebih lama Blue mengangkat panggilan dari Santa. "Halo? Kenapa, San?"
"B-B-Blue... bi-bi-bisa jemput aku nggak?" Santa gelagapan di seberang sana. Nadanya terdengar bergetar.
"Kamu di mana sekarang?" tanya Blue khawatir.
Tut... tut...
Telepon terputus begitu saja. Blue menghubungi nomor telepon Santa, tapi tidak diangkat. Blue panik. Dia bingung harus mencari Santa ke mana. Dan tiba-tiba ponselnya bunyi. Dia melihat pesan masuk dari Santa. Perempuan itu mengirimkan alamat padanya. Tanpa pikir panjang Blue bergegas keluar mendatangi alamat yang Santa berikan.
Sepanjang perjalanan Blue tak berhenti menghubungi Santa. Sialnya perempuan itu tidak mengangkat panggilannya. Perasaan khawatir semakin memuncak sampai ke tahap dia tidak bisa fokus menyetir. Beberapa kali dia hampir menyerempet mobil dan orang sekitar. Blue kepikiran.
Akhirnya setelah pikiran dipenuhi berbagai pertanyaan, Blue tiba di alamat yang diberikan Santa—restoran masakan cepat saji. Restoran yang didatangi tidak terlalu jauh dari apartemen—hanya memakan waktu kurang lebih lima belas menit jika naik mobil. Dia memasuki restoran mencari Santa di seluruh penjuru ruangan, tapi tidak ketemu. Blue beranjak keluar melalui pintu belakang restoran—di sanalah dia melihat baju bagian atas blouse Santa ditarik sampai robek hingga menunjukkan bahunya.
"Sialan!" umpat Blue.
Blue langsung menarik tubuh laki-laki itu sampai jatuh tersungkur ke aspal. Dia melepas jaketnya dan menutupi pundak Santa. Tanpa basa-basi Blue memukuli laki-laki itu berulang kali sampai bibirnya pecah dan beberapa bagian wajah rupawannya bonyok.
"Sialan banget lo ya ada rencana busuk kasih Santa barang-barang!" omel Blue. Dia tidak perlu menggunakan Bahasa Inggris karena laki-laki yang dipukulinya paham Bahasa Indonesia. "Monyet lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Ex-Room Mate! (SUDAH TERBIT)
Romansa(Romantic Comedy) #4 HelloExUniverse Santa Koeswoyo adalah perempuan ceroboh yang tidak pernah bisa move on dari sosok Blue Soedarjo, si badboy gadungan. Dia menyukai laki-laki itu sejak mereka tinggal bersama di London. Sekian tahun berpisah, tak d...