Puisi
yang selalu menjadi suara hati
yang selalu bersedia di teriaki suara pilu bergelidik ngeri,
suara pilu sendu yang sungguh pekik,
menjerit sampai keisakan terakhir,
siklus hidup yg kerap kali meminta mati,
membayang dan mengambangi
betapa sepinya dunia milik seorang diri,
Siklus hidup berantakan yg lagi lagi kerap kali meminta mati,
tolong jangan pergi...,
tolong jangan kau caci...,
lihatlah kemari...,
inginku berjalan seiring sesekali,
menyampaikan sebuah pesan untuk hiduplah dengan puisi,
hingga tiba masanya kau akan mengerti,
mengapa aku kerap kali berpuisi,
hanya agar kau tetap dapat bersamaku
sebelum segalanya benar benar di akhiri,tertanda;
periang yg perasa
KAMU SEDANG MEMBACA
DALAM GORESAN PENA KU
ActionDari sang penulis Amatir Bukan aku tak merindu,bukan aku yang tak kunjung peka, namun satu hal yang perlu kau ketahui bahwa sudah banyak tentangmu yang ku tulis dalam penaku,bukan aku berlatih untuk mejadi seorang yang puitis,namun ku harap esok kau...