76

25 2 0
                                    

Puisi
yang selalu menjadi suara hati
yang selalu bersedia di teriaki suara pilu bergelidik ngeri,
suara pilu sendu yang sungguh pekik,
menjerit sampai keisakan terakhir,
siklus hidup yg kerap kali meminta mati,
membayang dan mengambangi
betapa sepinya  dunia milik seorang diri,
Siklus hidup berantakan yg lagi lagi kerap kali meminta mati,
tolong jangan pergi...,
tolong jangan kau caci...,
lihatlah kemari...,
inginku berjalan seiring sesekali,
menyampaikan sebuah pesan untuk hiduplah dengan puisi,
hingga tiba masanya kau akan mengerti,
mengapa aku kerap kali berpuisi,
hanya agar kau tetap dapat bersamaku
sebelum segalanya benar benar di akhiri,

tertanda;
periang yg perasa

DALAM GORESAN PENA KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang