4

1.5K 13 1
                                    

Hayy guys , jumpa lagi sama aku , langsung aja

Happy reading guys

____________________________________
Setelah menunggu, kamu datang tanpa dengan bahwasanya pernah hidup sebuah perasaan yang akhirnya mati ditikam kenyataan-
____________________________________

Aku tau,
apa yang udah dia alami itu berat.

Aku juga tau,
Kesedihan dan rasa sakitnya

Aku tau, sangat tau.

Tapi kalian tak tau apa yang aku rasakan.
Sesesak apa aku menahan.
Sesulit apa aku bertahan.

Kalian tak tau.

Sunday , December 4th
A-Queen.

Tes

"Air mata itu tak berarti aku lemah kan?"lirihnya dengan kepala yang menunduk.

"Aku ga lemah kan bund?"tanya ny dengan senyum getir nya.

"Dahlia kuat kok"ucap seseorang dari belakang.

Dahlia pun mendongak dan mendapati seseorang berdiri disana dengan senyum manis nya.

"Kak Jasmine kok disini?"tanya Dahlia sembari mengusap air matanya dan menampilkan senyum palsu nya.

"Gausah sok kuat, kakak tau senyum itu ga tepat sama suasana hati kamu sekarang"ucap Jasmine sembari duduk disamping adik kelasnya itu.

"Apaan sih? Gapapa kok"ucap Dahlia dengan yang dibuat setegar mungkin.

"Huft..susah ya, ngomong sama orang keras kepala kayak kamu" Jasmine pun melipat kedua tangannya dan menatap lurus ke depan.

"Lia, ga ada yang bisa kamu tutupi dengan sempurna, mungkin kamu ngerasa kalo orang ga bakal tau, tapi kalau tidak muncul sendiri masih bisa dikorek kan"menyelesaikan kalimatnya dan menatap wajah pias  Dahlia dengan ekspresi wajah yang datar.

"Kakak tau , kamu ga bisa ikhlas kan dengan mudah kepergian Bryan tapi dengan  kamu yang ga bisa Nerima kenyataan dan ikhlaskan dia , apa dia kembali?" Tanya Jasmine mencoba memberikan pengertian.

Dahlia tersenyum miris mendengar apa yang telah diucapkan oleh kakak kelas nya itu.

"Kupikir kakak akan mengerti" batinnya semakin perih.

"Aku ikhlas kak " ucapnya dengan wajah tenang.

"Jangan cuma bilang ikhlas tapikamu kaya gini" timpal Jasmine.

"Aku akan coba ikhlas kak, aku coba perlahan" ucap  Dahlia menundukkan kepalanya.

"Apapun itu usaha kamu , Jasmine Warren bakal dukung kamu"ucap Jasmine sembari memegang pundak Dahlia agar menghadap dia .

"Makasih kak" ucap Dahlia dan langsung menghamburkan diri kepelukan Jasmine dan menangis disana .

"Bryan, dengan kamu tak pamit membuat dia lebih sakit" batin Jasmine.

*


*
*

-Setelah menunggu, kamu datang tanpa dengan bahwasanya pernah hidup sebuah perasaan yang akhirnya mati ditikam kenyataan-

"Semoga kamu bahagia sama dia disana Bryan, kamu benar , kalian ditakdirkan untuk bersama , dunia dan akhirat"

"Kamu hanya sekedar Hadir untuk ku bukan takdir yang telah Tuhan berikan padaku"

"Jika bahagiaku bukan bahagia mu maka semoga bahagia nya adalah bahagiamu"

Entah sudah tetes yang keberapa puluh ataupun ratusan tetes air mata utk hari ini yang telah mengucur dari matanya.

"Je t'aimme Bryan"  lirihnya

*
*
*

Langit hari ini cukup mendukung, tak terlalu cerah dan tak terlalu gelap. Bahkan ruangan ini pun sama, begitu mendukung lantunan nada dari tuts piano yang ditekan jari lentik seorang gadis cantik .

Sambil menyanyikan lagu. - sad song -
Dahlia begitu menghayati makna dari lagu itu. Sudah banyak yang Tuhan ambil kembali darinya. Sangking fokusnya, dia tak menyadari seseorang yang menonton nya sejak tadi.

"You are strong Dahlia"ucap laki laki itu setelah Dahlia menyelesaikan lagu itu.

Dahlia tersentak mendengar hal itu dan semakin kaget melihat wajah laki laki itu.

"Mr. Grat , anda a-".

"Wait , you call me what?". Tanya Mr . Grat dengan bingung.

"I call you mr.grat , what's wrong?" Tanya Dahlia lagi karena dia pun sama bingung nya sekarang.

"OMG, namaku Garret Steinberg , dan dari mana kau mendapatkan ide mengganti nama ku?"ucap Garret dengan tatapan sengit.

"Maaf Mr. Steinberg, aku tidak tahu perihal nama asli mu, aku tak pernah memperhatikan itu sebelumnya"ucap Dahlia dengan nada penyesalan.

"Oke, lupakan saja"ucap Garret dengan nada yang sedikit digantung, seakan masih ingin berbicara lagi.

"Saya permisi sir"pamit Dahlia yang langsung keluar dari kelas musik itu.

Didalam, Garret kesal, karena Dahlia meninggalkan nya saat dia ingin berlama-lama mengobrol dengan nya.

Namun setelah itu, salah satu sudut bibirnya terangkat membentuk seringai yang begitu sexy.

" Akan ku kenalkan diriku padamu , dengan begitu kau hanya akan mengingatku saja baby girl" batin Garret meracau

*
*
*
TBC

sorry lama up nya ya guys

See you next part 😉😉

D'BartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang