Happy reading guys
***
"Dahlia, wake up dear, waktu tidur sudah habis sayang"ucap wanita paruh baya dengan lembut.
"Yeah ma, aku bangun" ucapnya lalu segera bangkit menuju kamar mandi.
"Segera turun dan sarapan , mama akan membangunkan Delon"ucap Mia.
Lalu Mia pun menghilang di balik pintu,begitu juga dengan Dahlia yang melakukan rutinitas paginya.
Di lain ruangan dirumah yg sama, seorang remaja laki laki sedang bergeming nyaman dengan guling nya tanpa tau bencana akan segera menimpanya.
Dannnnn
Byurrr....
"What the fu-". Umpatannya tergantung karena melihat tampang garang sang ibu.
"Beraninya kau"geram Mia , melihat anaknya yang baru saja bangun dengan banjir buatannya.
"Mama, ehm.., terimakasih udah bangunin aku yah...hehe. Aku ada kelas musik , makasih ma"alibinya agar tak terkena serangan maut utk yang kedua kalinya pagi ini.
"Eitts...,tak semudah itu boy"ucapnya dengan tangan sedang menjewer telinga anaknya itu.
"Awwws, mam, sakitt AW aw mam, nanti lagi marahnya , sakit nih " ucap nya dengan wajah dibuat sememelas mungkin berharap sang ibu melepaskan diri nya.
"Okey, nanti siang temenin Dahlia belanja kebutuhan rumah, ga ada tapi tapian dan temenin juga Dahlia ke toko buku , mama janji buat beliin novel sama dia tapi mama ada arisan sama temen" ucap Mia .
"Ehhm, jam lima ya mah, aku ada nongkrong sama temen-temen"tawar Delon.
"Boleh , bol-leh malah,tapi mau tau nggak Delon ganteng, anak mama, jam empat sore mama udah dirumah lo"ucap mama nya dengan senyum kejam nya.
"Iya mah, pulang sekolah langsung belanja kok, mama tenang aja, Delon bakalan belanja , pulang sekolah langsung belanja mah" jawab dan Delon dengan senyum yg dibuat buat karena takut.
"Bagus kalau gitu siap siap sekolah, nanti telat"ucap Mia dengan nada yang mengintimidasi.
****
"Tadi mama bilang apa kak?"tanya Dahlia."Nyuruh nemenin Lia belanja kebutuhan rumah"jawab Delon jujur.
"Tapi katanya mau ngedate sama kak Tessa,emang ga jadi?"tanya Dahlia bingung.
"Kakak juga ga tau Lia , tapi mama punya seribu satu cara agar kita mau nurutin apa yg dia mau" ujar Delon dengan helaan nafas pasrah nya.
"Kakak ngedate aja , aku bisa sendiri kok, lagi pula aku juga bawa mobil sendiri juga"ucap Dahlia.
"Eit, nanti yg kena serang siapa? Kan kakak juga Lia "frustasi dengan saran Dahlia.
"Kak, aku ga sejahat itu juga , lagian belanja nya juga ga lama, aku tinggal setting jawaban ke mama, beres kan, kan mama percaya sama aku"ujar Dahlia dengan percaya diri.
"Ah, yaudah betul ya? Bantuin kakak oke?"
"Iya kak,yaudah aku ke kelas musik ya,kakak jangan bolos" ucap Dahlia dengan menunjuk Delon dengan jarinya.
"Iya, ini juga mau ke laboratorium Mr.grat , yaudah bye Lia "pamit Delon dengan lambaian tangannya.
***
Bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu, tapi Dahlia masih setia menekan tuts piano dengan alunan nada yang sangat dalam.
Setiap detik nya ia resapi dengan dalam. Ada perasaan sesak di dadanya kala nada nada terlantun akibat tangan nya yang menekan tuts piano. Mengingat masa lalu yang begitu menyiksanya.
Setelah beberapa lama akhirnya Dahlia pun menyudahi permainan pianonya dan menengadah kan kepalanya agar cairan bening itu tak jatuh. Tapi ternyata jatuh juga.
"Mama, maaf kalau aku akan melanggar janji mama"lirih nya dengan pipi yang sudah basah.
Sedangkan itu, di tempat yang lain, seorang lelaki menghampiri beberapa siswa perempuan di kantin.
"Hey Bel, dimana Dahlia?" Tanya Delon pada salah satu teman adiknya itu.
"Tadi dia masih ada diruang musik, dia masih ingin disana saat kami mengajak nya ke kantin kak"ucap nya sesopan dan selembut mungkin pada orang yang sedang bertanya padanya.
"Oh, thanks, kalau gitu kakak pergi ya?"pamit Delon.
"Hati hati kak"ucap Bella dengan senyum manis nya.
"Ehem, ehem, ada yang berbunga bunga tapi bukan taman"goda Daisy.
"Kalau bukan taman, kuburan bisa jadi nggak?"tanya Shera dengan tampang polosnya.
"Iya bisa jadi , bisa jadi kuburan Lo" sarkas Daisy.
"Udah udah, kalian ini kenapa sih kalau bersuara pasti berantem" lerai Bella.
"Tau ah, lemot bat dah , temen Lo ini" ejek Daisy dengan wajah muak nya.
"Eh udah , sher jangan di jawab, dan Dais jangan kepancing oke?"ucap Bella mengakhiri sesi panas panasan itu.
***
"Lia, kakak disini jangan sedih lagi oke?"ucap Delon menenangkan Dahlia yang sedang menangis di pelukannya.
"Kenapa dia tega sama aku kak, dia nganggep aku apa sih kak? kenapa ga terus terang aja dari awal?"ucap Dahlia dengan suara yang bergetar.
"Mungkin dia punya alasan tersendiri Lia, kamu jangan langsung ambil kesimpulan gitu, nanti kita tanya dia ya?"ucap Delon dengan lembut.
"Aku sayang dia kak, aku ga mau dia ninggalin aku"lirih Dahlia.
"Kita bantu dia bangkit ya, dia butuh support dari kamu juga"
"He-eh "
"Yaudah jangan nangis lagi oke? Yaudah kita keluar ya, jangan disini terus , yuk"ajak Delon setelah memenangkan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'Bart
أدب المراهقين"semua rasa sakit berawal dari hal hal yang manis dan tak semua rasa sakit yang kita rasakan akan berbuah manis"Dahlia dellafarsha Langsung baca aja!!!.