Evanescent Bagian 1

342 32 6
                                    


Abaikan typo, author hanya manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah.



EVANESCENT

.

.

.

Udara malam hari di musim dingin memang tidak pernah main-main. Berita perkiraan cuaca yang selalu tayang setiap pagi itu mungkin sedikit melenceng, tidak banyak memang dari aslinya. Mungkin berbeda 2 derajat celcius, karena malam ini suhu udara menyentuh -4 derajat celcius, memaksa sosok laki-laki tinggi dengan badan cukup kurus itu menggunakan sweater tebalnya hingga beberapa lapis dan menghidupkan penghangat ruangan di rumah atapnya yang tidak bisa dikatakan besar itu.

Seharusnya ia sudah mulai terbiasa dengan suhu seperti ini di negara yang sudah ia tinggali selama hampir 2 tahun lamanya. Pelariannya dari kampung halamannya itu memang menyisakkan kisah yang tidak bisa dikatakan indah. Perjuangannya dalam 'melarikan diri' itu tidak bisa dikatakan dengan sebutan rencana. Pada awalnya ia hanya ingin mencari tempat untuk bersembunyi, namun dia mulai nyaman dengan status 'hilang' pada dirinya. Beruntung dirinya memiliki 2 warga negara, sehingga ia tidak harus berurusan dengan pihak berwajib.

Kaki jenjangnya melangkah menuju salah satu kamar di rumah atapnya. Wangi bedak bayi yang sangat khas menyeruak memenuhi indera penciumannya kala pintu kamar itu terbuka. Bibirnya tertarik keatas menampakkan seulas senyum yang begitu indah dan tulus. Matanya beberapa kali mengerjap sambil terus memandangi sebuah box bayi berbahan kayu itu. Sosok bayi mungil berjenis kelamin laki-laki itu tampak tenang sambil menghisap ibu jarinya, tidak begitu menghiraukan laki-laki dewasa yang sekarang sedang memandanginya sambil mengelus pipi gembil yang perlahan memerah itu. Mata bayi yang terpejam dan hembusan napas yang teratur dari si bayi itu sudah cukup menghangatkan hati si laki-laki dewasa itu.

"Apa kau bahagia honey?" tanya laki-laki itu.

Chae Hyungwon, laki-laki dewasa berkebangsaan Korea-Spanyol, dengan usia hampir menginjak 28 tahun dan jangan lupakan penampilannya yang cukup menarik perhatian karena parasnya. Sedikit informasi terkait riwayat hidupnya, tidak begitu menarik jika diceritakan. Tapi apa boleh buat, kalian tetap harus tahu bagaimana dia bisa berakhir di negara dengan aksen bahasa yang cukup unik ini. Benar, di Spanyol. Tepatnya di kota Valencia yang merupakan kota terbesar ketiga di wilayah Spanyol. Rumah sederhananya yang terletak dekat dengan pantai sedikit membantunya menghilangkan stress yang terkadang menghampirinya. Walau hanya dengan melihat bayi mungil itu tersenyum senang pun sudah menghilangkan segala beban dikepalanya.

Hyungwon panggilan akrabnya, dia adalah sosok laki-laki yang unik. Tidak banyak yang tahu bagaimana dia bisa berakhir di negara itu. Awalnya ia hanya ingin tinggal di kampung halamannya, namun cemoohan dan tatapan menjijikan selalu didapatkannya maka ia memutuskan untuk terbang dan menetap di Valencia. Walaupun terkadang di kota itu ia juga mendapatkan cemoohan, namun tidak sekejam kampung halamannya dulu, setidaknya di kota ini tidak banyak yang mengenal dirinya.

Mari kita mundur ke beberapa tahun yang lalu, bukankah kalian ingin tahu apa yang terjadi hingga Hyungwon mendapatkan cemoohan dan hinaan? Tepat tiga tahun yang lalu, kehidupannya masih sangat baik-baik saja. Jauh dari kata terpuruk, hidupnya sangat normal seperti manusia pada umumnya. Hingga pada suatu malam yang tidak pernah dibayangkan Hyungwon, ia bertemu sosok laki-laki.

Bukan. Dia bukan laki-laki biasa. Dia seorang yang cukup terkenal, mungkin seantero Korea mengetahui namanya, atau mungkin seluruh dunia? Entahlah, yang Hyungwon tahu laki-laki itu cukup terkenal. Yah, malam itu -sialnya- Hyungwon sedang bekerja di sebuah apotek. Sedikit informasi, Hyungwon adalah seorang apoteker.

Evanescent [HyungWonho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang