Hola! Ada yang kangen? Sudah lama ya author gak update.
Okai tidak perlu nunggu lama-lama, just enjoy the story! And sorry for typo.
EVANESCENT
.
.
.
Jam ditangan Wonho sudah menunjukkan angka 10 malam. Wajahnya tampak sangat gelisah, begitu juga tubuhnya yang tiba-tiba terasa gemetar hebat. Tangannya yang lain terlihat memegang koper hitamnya. Bandara saat ini cukup sepi, karena Wonho memang sudah memutuskan untuk mengambil penerbangan tengah malam. Changkyun alias managernya yang berada disampingnya terlihat sibuk mengecek apakah ada barang yang tertinggal, sebelum pada akhirnya tersadar bahwa Wonho hanya terdiam mematung ditempatnya.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan hyung. Kau membawa obatnya bukan?"
Tidak ada jawaban yang didapat. Akhirnya Changkyun menggoyangkan tubuh Wonho dengan kuat sambil sedikit berteriak, "Hyung!"
"Ahh, bagaimana Kkung-ah?"
Changkyun hanya menghembuskan napasnya berat, "Minumlah obatmu dulu agar kau lebih tenang,"
Wonho hanya mengangguk lalu mencari obatnya disebuah kotak khusus obatnya. Tak berapa lama setelah meminum obat itu badan dan pikirannya sedikit lebih tenang.
"Ku dengar beritanya akan muncul besok, benarkah itu?" tanya Wonho sambil berjalan menuju ruang tunggu.
"Hmm, sudah diputuskan bukan 1 tahun?"
"Lalu untuk berita..."
"Yang satu itu aku masih belum tahu hyung, aku mencoba mengonfirmasinya lagi dengan agensi tetapi mereka tidak memberikan jawaban yang jelas tentang itu,"
"Apakah Hyungwon akan kembali lagi padaku?" Wonho yang sudah terduduk dibangkunya menatap kearah langit-langit. Menerawang apa yang akan terjadi.
"Kau bahkan belum sampai disana tapi kau sudah menyerah, apa kau yakin benar-benar ingin kembali pada Hyungwon?"
Wonho hanya terdiam mendengar perkataan Changkyun barusan. Kata-kata Changkyun memang selalu menyakitkan, namun semua yang dikatakannya adalah fakta.
*
Sebuah sendok plastic tampak terlempar jauh dari tempatnya, dibarengi suara isak tangis yang tak kalah nyaring. Hyungwon kemudian kembali mengambil sendok yang terlempar untuk kesekian kalinya, napasnya ia hembuskan dengan berat.
"Ed, jangan seperti ini. Ayo makan," Hyungwon yang sudah mengelap sendok itu kemudian menyuapkan bubur yang ada dihadapan Ed.
Ed menggeleng kuat kepalanya dan masih setia dengan tangisannya. Ini sudah hampir 10 menit dan Ed sama sekali tidak menyentuh sarapannya. Hari ini dia cukup rewel dan itu membuat kepala Hyungwon cukup pening. Ia harus segera berangkat untuk bekerja tetapi Ed tidak juga menghabiskan sarapannya.
Tangan mungil itu tiba-tiba menunjuk kearah sebuah toples berisi biscuit coklat. Hyungwon yang menyadari apa yang sedari tadi diinginkan anaknya itu hanya menggeleng kepalanya.
"Tidak Ed. Habiskan sarapanmu lalu biscuit itu bisa kau makan. Dengar, Daddy tidak ingin alergimu muncul lagi,"
Benar, Ed memiliki alergi terhadap coklat jika ia memakannya terlalu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent [HyungWonho]
FanfictionWARNING! BxB | MPREG | YAOI If you don't like it or homophobic please just leave it. . . Seharusnya aku tidak jatuh cinta padanya, seharusnya aku sadar posisi ku dengannya amat sangat berbeda, seharusnya aku tidak menjalin hubungan lebih jauh - Chae...