Evanescent Bagian 7

155 21 2
                                    

Holaa! i'm back again with new chapter.


Oke langsung aja, hope you'll like it.


happy reading!


EVANESCENT

.

.

.


BRAAKK

Itu suara pintu rumah Hyungwon yang entah sudah berapa kali dibanting. Ed yang terlihat sedang duduk di dalam bedrail depan televisinya hanya menoleh kearah suara pintu itu. Ia sedikit terkejut tapi tidak menangis, hanya membulatkan matanya lucu tidak paham dengan suasana rumahnya. Ed kemudian merangkak dan mencoba berpegangan pada bedrail berwarna abu-abu itu. Sedikit cerita, bedrail itu adalah salah satu pemberian dari Wonho.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mata Ed mengerjap lucu ketika melihat siapa yang baru saja membuka pintu rumah Hyungwon dengan kasar.

"Mom Ki..."

Kihyun yang merasa dipanggil kemudian menoleh lalu tersenyum sebentar. Mata Kihyun kemudian kembali pada sosok yang sekarang ada dipelukan Hyungwon.

Kihyun sudah bersiap untuk berteriak namun isyarat tangan Hyungwon menghentikan niatnya.

'Tolong bawa Ed keluar,' Hyungwon menggerakkan bibirnya tanpa bersuara pada Kihyun.

Tak berapa lama Kihyun kemudian menggendong Ed dan segera membawa keluar Ed sesuai permintaan Hyungwon. Mungkin nanti ia akan menanyakan sesuatu pada Hyungwon.

"Cerita pada uncle, kenapa Chevila harus menangis seperti ini?" tanya Hyungwon sambil mengelus punggung Chevila.

"Dia mengkhianati kami uncle~" suara Chevila sedikit serak bersamaan dengan tangisannya yang tak kunjung berhenti.

Hyungwon kemudian menuntun Chevila untuk duduk dikursi meja makannya. Ditatapnya wajah Chevila yang sudah sangat kacau. Hyungwon yakin dia sudah menangis sejak kemarin

"Aku pikir bisa menghadapi kenyataan dan merelakan Wonho oppa mengencani wanita, tapi aku tidak tahu jika rasanya sesakit ini. HUEEE uhuk!"

Hyungwon hanya tersenyum sambil menyodorkan segelas air putih pada Chevila.

"Apakah Wonho harus melajang terus menerus dan tidak boleh berpacaran?" hati Hyungwon sedikit nyeri ketika mengatakan hal itu.

"Bukan begitu maksudku. Tapi..." Chevila tidak tahu apa yang akan ia katakan.

"Seharusnya sebagai penggemar, Chevila bisa mendukung apa yang Wonho lakukan selagi itu masih baik. Apakah berkencan itu adalah sebuah tindakan kriminal?" tanya Hyungwon sambil mengelus pucuk kepala Chevila. Sebuah gelengan kepala yang didapat Hyungwon.

Evanescent [HyungWonho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang