15 | Warm Water

248 33 22
                                    

Halo, apa kabar? Semoga baik ya. 

Maaf baru bisa up sekarang, sulit banget nulis sambil kuliah. Masih adaptasi sama jadwal-jadwal. Tapi aku usahain seminggu tetep 2 kali kok.

Happy Reading!!

Every word is taking me higher. Closer to the sun when I'm with you.

New Hope Club - Water

New Hope Club - Water

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

San Francisco, California, USA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

San Francisco, California, USA.

Terkadang seseorang tidak menyadari atas apa yang hati inginkan. Menurut akan logika tak selamanya jadi benar. Sakit. Perih. Gelisah. Tiga hal wajar yang selalu hadir saat tindakan tak sesuai dengan keinginan hati. Namun apa daya ketika logika berubah jadi egois, meminta untuk diutamakan.

Siapa yang mengira jika harapan akan putus di tengah jalan? Adam benar, takdir memang selalu menang. Mencoba untuk bertahan bisa jadi sebuah pilihan, namun jelas tidak tepat. Lalu, berakhir karena sebuah perasaan yang belum tentu terbalas, itu hanya akan menyakiti dua pihak.

Georgia sadar, sejak awal ia sudah salah. Memang perasaanya belum pasti, namun mulai goyah. Sekarang ia tak punya celah lagi untuk berbalik, terlalu sempit.

"Wajahku, apa perlu dikeringkan?"

"Hm, tetapi jangan terlalu kering. Jika sudah cepat kemari."

Georgia meluruskan kedua kakinya, disusul dengan kepala Nathan yang terbaring nyaman di atas paha. Sapuan kuas dengan masker bubuk yang sudah diberi air, berhasil membuat kedua mata Nathan terpejam. Laki-laki itu sedikit terkejut karena dingin.

"Jika ada waktu, sempatkan untuk tidur. Kantung matamu mulai terlihat," saran Georgia.

Nathan tidak menjawab, hanya bergumam dengan maksud menyetujui.

Gerakan tangan Georgia terhenti ketika kuas hampir menyentuh kening. Ia sengaja mengosongkan area tersebut terlebih dahulu. Kepala Georgia sedikit turun, satu ciuman panjang mendarat pada kening Nathan. Baru setelah itu Georgia melanjutkan aktivitasnya.

Ocean Eyes (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang