Epilog

606 31 33
                                    

Silverthrone, Colorado, USA.

"What the fuck!" umpat Orion kencang. "Kau gila? Sebanyak ini?"

Georgia menjulurkan lidah lalu menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ia terkekeh geli karena menjadi orang terakhir yang membuat Orion harus mengambil banyak kartu. Gerogia menjadi pemenang kedua, sedangkan Orion mendapat dua belas kartu baru. Permainan kartu uno memang semenyenangkan ini.

"Tidak apa-apa, aku saja tadi mendapat enam belas. Permainan ini kejam," celetuk Hamish memberikan dukungan.

"Kenapa aku tidak pernah mendapat kartu plus empat?" Orion protes. "Aku benci uno!"

"Pengecut sekali. Ayo lanjutkan. Kau masih bisa mengalahkanku, Ashton, atau Hamish jika berhenti mengeluh," cibir Summer.

Georgia yang mendengar pertikaian kecil itu tertawa penuh kemenangan. Dalam enam kali putaran, Georgia masih belum pernah kalah. Rekor terburuknya adalah menjadi pemenang ketiga. Entah keberuntungan atau memang dirinya ahli, Georgia cukup bersyukur untuk ini.

"Sodanya habis? Aku pikir kita membawa banyak."

"Masih ada di rumah sebelah," ujar Ashton menjawab pertanyaan Orion. "Ambil sendiri jika ingin minum lagi."

"Hubungi Jaden. Dia baru saja pergi ke sana."

Summer meraih ponselnya dari atas meja lalu menghubungi Jaden. Sialnya dalam dua kali percobaan belum ada jawaban dari laki-laki itu. Summer menggeleng pelan, membuat wajah Orion berubah muram. Pada akhirnya karena merasa menganggur, Georgia berinisiatif untuk pergi ke rumah sebelah guna mengabulkan keinginan Orion.

"Lanjutkan permainan, aku akan mengambil soda."

"Itu baru temanku. Cepat kembali, Gia. Jangan bermesraan di sana."

"Dengar ya, Orion. Aku dan Jaden hanya berteman. Kenapa kau percaya sekali dengan ucapan Hamish?"

Orion menaikkan dua bahunya, sedangkan Hamish dan Ashton menahan tawa. Tersisa Summer yang tetap diam, namun menatap tajam pada tiga teman laki-lakinya.

"Gia, aku tidak menyebut nama Jaden sama sekali. Kenapa kau langsung terpikir tentangnya?"

"Itu karena hanya Jaden yang ada di sana." Georgia terdiam sejenak, ia berpikir ulang. Sial, ini hanya jebakan dari Orion. Dia berhasil membuatnya seolah-olah berpikir tentang Jaden, padahal tidak sama sekali. "Terserah kau saja. Sebaiknya fokus pada kartumu dan berhenti menggodaku," geram Georgia.

"Cepat ambil sodanya sebelum Orion semakin berulah," saran Ashton yang masih menahan tawa.

"Kuharap setelah ini tidak ada serangan jantung dan sodaku bisa datang dengan selamat."

"Orion! Sudah jangan terus mengoceh, ini giliranmu," bentak Summer yang langsung membuat Orion bungkam. "Kalian juga. Fokus pada kartu!"

Georgia menggelengkan kepala, tidak mengerti dengan tingkah teman-temannya. Terlihat bodoh namun ini menjadi hiburan tersendiri.

Sejak kemarin seluruh anggota tim Amazon Chaser termasuk Neve dan Matias, pergi melakukan perjalanan ke Colorado. Mereka menutuskan untuk menyewa beberapa rumah kayu di dekat White River National Forest. Kegiatan ini diadakan untuk merayakan terjalinnya kerja sama di tahun kedua. Ya, acara Amazon Chaser akan punya banyak episode baru.

Tidak hanya dari tim Amazon Chaser saja, beberapa pekerja dari Discovery Channel, Ethernal Edge, dan Californian Waves juga turut hadir. Alan dan Norah misalnya. Georgia tidak mengerti mengapa Californian Waves memutuskan untuk mengajak Norah dibanding Tatiana, yang jelas-jelas pernah ikut dalam perjalanan. Mungkin saja di musim berikutnya, Noah akan tergabung dalam program Amazon Chaser.

Ocean Eyes (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang