10 - Soobin

28 3 0
                                    

"Beomgyu~" Nayoung datang. Gadis itu merentangkan tangannya dan memeluk Beomgyu dari belakang. Soobin dan Yeonjun sama-sama terdiam menatap keduanya. Beomgyu sama sekali tidak berkutik. Membiarkan gadis centil itu memeluknya.

"Kenapa diam saja, hm?" Nayoung memanyunkan bibirnya dengan manja. Yeonjun yang melihatnya menjadi jijik. Ia memutuskan pergi dari sana dan mencari Raena. Takut-takut jika gadis itu melihatnya, terlebih lagi ada Rae. Ia tidak ingin membuat Rae kebingungan karena urusan orang dewasa.

"RAENA!" Yeonjun memasuki sekolah. Ia berlari kecil sambil memanggil nama gadis itu. 

Raena yang mendengar samar-samar seseorang memanggil namanya mengikuti sumber suara. "Rae, kakak gendong, ya? Kakak akan berlari."

Rae dengan polosnya hanya mengangguk. "Baiklah kak," Raena pun mengangkat Rae dan menggendongnya. Setelah itu ia berlari mencari siapa pemilik suara tersebut.

"RAENA!"

"BEO-- Yeonjun?!" Raena berhenti saat Yeonjun terlihat di hadapannya. "Apa yang membuat mu berteriak di dalam sekolah?"

"A-aku.." Yeonjun bungkam. Ia lupa membuat rencana agar kedua bersaudara di depannya tidak berkumpul di lapangan. "Ka-kau mau menemani ku beli coklat?"

Raena mengerutkan keningnya, "coklat?"

-I'm Back-

"Terimakasih banyak Yeonjun," Raena tersenyum sambil membuka bungkusan white chocolate di tangannya. Ia menggigitnya dan mengunyahnya dengan pelan. "Ah, sudah lama aku tidak memakan ini."

"Kak Raena pernah memakannya?" Rae bertanya. 

"Mungkin karena kakakmu ini jarang memakan coklat?" Raena mendelik mendengar perkataan Yeonjun. Selama Raena istirahat dirumah, ia jarang sekali keluar, bahkan keluar kamar pun jarang. Ia fokus pada perkerjaannya, sehingga coklat kesukaannya pun tidak bisa ia beli.

"Ah, kakak gila pekerjaan jadi begitulah." Raena membulatkan matanya. Kemudian ia tersenyum.

Raena berhenti di depan adiknya, kemudian berjongkok. Tangan kirinya ia cubit pipi adiknya, "apa Rae bilang? Ayo diulang sekali lagi," tanyanya.

"A-ah, ti-tidak." Raena melepaskan tangannya dan berdiri, ia menggenggam tangan adiknya. 

"Apa coklatnya enak?" Rae mengangguk senang. 

"Rae jadi ingin berterimakasih pada kak Yunhee." Raena dan Yeonjun saling menatap. "Jika aku tidak bertemu dengan kak Yunhee, aku tidak akan tahu rasanya coklat ini."

Raena hanya ber'oh ria, sedetik kemudian ia terkekeh. "Bikin kaget saja," gumamnya sambil menatap Rae yang sedang menikmati coklatnya.

"Oh iya, 20 menit lagi kita harus sampai disekolah."

"Baiklah, ayo Rae."

-I'm Back-

"Nah, malam ini Ibu ingin seseorang untuk menyumbangkan suaranya." 

Semua siswa saling menatap dan berbicara, hingga akhirnya seseorang berdiri dari duduknya. "Kak, sepertinya kak Beomgyu akan menyanyi." Seru Rae kepada Raena disebelahnya.

Raena menganggukkan kepalanya, ia masih memakan white chocolatenya yang tersisa. "Aku yakin, ia menyanyikan lagu untukku." Seseorang berucap dengan percaya dirinya. Membuat seluruh murid menatapnya aneh. Bukan karena percaya dirinya, tetapi Nayoung yang masih saja menganggap Beomgyu dan Raena bukan siapa-siapa.

"Kak, dia percaya diri sekali." Adu Rae, Nayoung yang mendengarnya mendelikkan matanya ke arah Rae. "Apa? Dasar, nenek sihir!" Tidak. Itu bukan Raena, melainkan Rae yang dengan santainya berbicara sambil membelalakkan matanya.

I'm back | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang