14 - I Love You, Yunhee

32 5 0
                                    

Kedua orang tua Raena datang, Rae yang berada disebelah Yeonjun menghampiri ayah dan ibunya. Gadis kecil itu menangis.

Ibunya langsung mengangkat dan memeluknya. "Rae." Ia mengusap puncak kepala anaknya guna menenangkan Rae.

"Hiks.. kak Raena.."

"Beomgyu," kedua orangtuanya pun turut datang. Mereka khawatir dengan keadaan Raena. "Ayah ingin bicara denganmu."

Beomgyu mengangguk. Ia harus mempertanggungjawabkan kesalahannya. "Baik ayah."

-I'm Back-

Beomgyu dan ayahnya duduk di salah satu bangku yang berada di taman rumah sakit. 

"Kenapa tidak menjaganya dengan baik?" Tanya sang ayah to the point. Lelaki berparuh baya itu memang kadang tidak suka dengan basa-basi. Langsung ke inti.

Bukannya menjawab, Beomgyu terdiam dan menunduk. Ini kesalahannya. Bermula saat ia menyatakan perasaannya ke Raena yang ditujukan untuk Yunhee. 

"Maaf, ayah." Ucapnya pelan. "Aku melakukan kesalahan. Maafkan aku, aku belum bisa mengatakannya."

Terdengar helaan napas dari sang ayah, lelaki tua itu memegang pundak anaknya dan tersenyum. "Meski ayah tidak pandai membuat kata-kata penyemangat yang bagus seperti ibumu, tetapi ingat, hm? Ayah dan Ibu ada di dekatmu. Kau bisa bercerita kepada kami kapan saja."

Beomgyu mengangkat wajahnya dan menatap ayahnya, ia tersenyum. Tangannya ia rentangkan dan memeluk ayahnya. "Aku menyayangi mu ayah."

"Ibu tidak diajak?" Beomgyu melepaskan pelukannya dan terkekeh. Sang Ibu muncul, Beomgyu berdiri dan memeluk Ibunya dengan manja. "Astaga, Ibu tidak menyangka kau sudah sebesar ini."

Melihat keduanya, entah ia merasa ini waktu yang tepat untuk membicarakannya. "Sepertinya aku akan mengatakan yang sebenarnya, ayah." 

-I'm Back-

Setelah menunggu beberapa jam pemeriksaan, operasi Raena berjalan dengan baik. Peluru yang berada di perutnya berhasil dikeluarkan. Untung saja Beomgyu membawa gadis itu dengan cepat.

"Raena," mendengar namanya disebut, Raena menolehkan kepalanya. Ia melihat keluarganya, kedua orangtua Beomgyu, dan teman-temannya. "Kau merasa baikan?"

Raena hanya mengangguk pelan membalas pertanyaan Beomgyu. Namun, ia merasa ada yang aneh. Hanya saja, ia tidak tahu. Pikirannya terasa kosong.

"Ak-aku.. Raena, ya?" Tanpa berpikir, pertanyaan tersebut terlontar dari bibir kecil Raena.

Beomgyu menekuk alisnya, "tentu, kau Raena. Kenapa bertanya seperti itu?" Raena menggeleng.

Tidak, kemana Yunhee? Kenapa aku malah kembali ke tubuh Raena?!

"A-ah, tidak." Raena kembali menggeleng dan tersenyum kikuk. 

Merasa ada yang aneh dengan Raena, Yeonjun menatapnya aneh. Dia bukan Yunhee. 

"Maaf menganggu, tapi sepertinya aku harus mengambil barangku sekarang dan pulang. Aku akan datang lagi." Yeonjun membungkuk dan pamit tanpa mendengar balasan Beomgyu terlebih dahulu.

Ada rasa yang membuatnya resah. Ia tidak tahu. Jika hanya perasaannya, tidak mungkin ia sampai cemas seperti ini. Yeonjun terus berlari sampai ke parkiran. Ia menghampiri halte bus, dan tepat saat ia sampai bus datang.

Ia harus ke sana. Ia tahu, ada yang tidak beres.

Yunhee, tunggu aku. Jangan kemana-mana.

I'm back | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang