{30} "selamat tinggal jaehyun.."

174 21 4
                                    

     "kenapasih? tegang banget?"

     saat ini jaehyun dan eunha sedang dinner disalah satu restoran mewah yang sengaja sudah disewa jaehyun hanya untuk mereka berdua.

     angin bersemilir dengan lembut karena restoran ini berada diatas gedung, rooftop. menyajikan tawaran galaxy yang sangat indah.

     "mereka apa kabar ya yang? udah bahagia sama keluarga masing-masing?"
     eunha mengerutkan keningnya. jaehyun menatapnya, namun tatapan tersebut terasa kosong bagi eunha. "kamu kenapa jadi tiba-tiba bahas mereka?"
     "gatau, kefikiran aja. ternyata waktu cepat banget ya jalannya? gak terasa, tepat jam 12 nanti kita bakal masuk tahun keempat.." jaehyun tersenyum sendu, menatap taburan bintang diatasnya.
"sayang kamu kenapa? lagi banyak fikiran? kamu cerita sama aku.." eunha mengelus-elus tangan jaehyun yang terasa dingin. ia tak mengerti kenapa jaehyun seperti ini.

"..ayo akhiri segalanya, nha."

APA?! JAEHYUN BILANG APA TADI? AKHIRI? MAKSUDNYA? MEREKA PUTUS?!

"jae maksud kamu apasih?!!" eunha ingin menarik tangannya, namun ditahan oleh jaehyun. "aku gasuka bercanda kamu kaya gini, gak lucu!"
"aku gak bercanda nha.." jaehyun menatap eunha dalam, dan eunha berusaha mencari kebohongan disana. "kita harus sudahi ini.. kita gabisa sama-sama lagi.."

air mata eunha menetes. ia masih terpaku ditempatnya. apa yang diucapkan jaehyun tadi hanya mimpi kan?

"jaehyun.."

eunha tak kuasa menahan isakannya, ia berdiri lalu menghadap jaehyun yang juga ikut berdiri. menangkup pipi pria nya tersebut yang kini juga basah karena air mata.

"aku salah apa? aku salah apa sama kamu? kenapa.. hiks.. kenapa tiba-tiba kamu kaya gini sih?"
"maafin aku sayang.. maafin aku.." jaehyun menunduk enggan menatap mata eunha.
"jae tatap aku.." jaehyun tak bergeming, "tatap aku jaehyun!"

akhirnya tatapan keduanya bertemu.

     "mama kena kanker otak, udah stadium akhir.."

     eunha membulatkan matanya, tangannya dengan refleks menggenggam erat pundak jaehyun.

     "aku disuruh gantiin mama kerja dicabang luar negeri. dan mama juga mohon sama aku buat menikah sama anak temannya dia. awalnya aku udah nolak dan aku bilang kalau aku udah punya calon sendiri. tapi mama berharap banget sebelum dia gak ada didunia ini aku bisa nikah sama anak temannya dia,"

     bruk!

     jaehyun menjatuhkan tubuhnya, ia bersujud pada kaki eunha.

     "jae bangun!" eunha berusaha membuat jaehyun berdiri.
     namun jaehyun tetap saja bersujud pada eunha, pria tersebut terisak yang terdengar sangat memilukan. "aku betul-betul merasa jadi pria paling brengsek nha! seharusnya kalau kamu gak sama aku pasti kamu bisa bahagia. banyak yang antri buat dapatin hati kamu, tapi dengan bodohnya aku nyia-nyiain kamu. maafin aku nha.. maafin aku.."

     eunha menutup mulutnya sendiri, menahan isakannya ikut keluar.

     "jae aku mohon bangun.."
     "aku gapantas dimaafin nha.. aku.. hiks.."
     eunha menarik jaehyun dengan paksa, ditangkupnya pipi tersebut. memandangi wajah yang selalu bisa membuatnya jatuh ribuan kali kedalam pesona yang dimiliki. "ini bukan salah kamu.."
     "ini salah aku nha.. salah aku.."
     eunha menggeleng, ia berusaha tersenyum walaupun air matanya terus berjatuhan. "ini saatnya kamu buktiin ke mama kamu ya? kamu ingat kan? dulu aku pernah bilang. walaupun kita gak hidup dengan kasih sayang orangtua, tapi mereka tetap orangtua kita. mama kamu udah banyak berkorban selama ini. sekarang giliran kamu untuk balas semua jasa mama kamu. aku tau kamu anak yang baik.."
     "eunha.."
     "jangan fikirin aku. aku gapapa.. bahagialah disana jae, aku disini bakal selalu doain kamu.."

galaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang