{39} the ending

267 17 0
                                    

cahaya menerobos masuk kedalam ruangan yang tampak hening ini, mengusik seseorang yang baru saja terbangun dari 'tidur panjangnya'.

"eunghhh.."

seorang wanita tampak melenguh ketika merasakan sekujur tubuhnya terasa nyeri, bersamaan dengan matanya yang mulai terbuka.

ia berdiam diri sebentar berusaha menyesuaikan dengan keadaan, tatapannya kosong karena sedang mengingat sesuatu.

"ini disurga?" wanita itu mengerjapkan matanya, berusaha melihat dengan jelas dimana ia berada.

tidak, ia yakin ini adalah sebuah rumah sakit. bahkan tangannya saja terpasang sebuah infusan, dihidungnya juga ada alat bantu nafas, dan masih banyak alat-alat lain yang menempel pada tubuhnya itu.

jadi, ia masih hidup kan?

"jungkook.."

wanita tersebut terpaku ketika seseorang masuk kedalam ruangannya, dan orang yang masuk pun tentunya juga ikut terkejut.

bukannya menghampiri, jungkook malah berlari keluar. namun tak lama ia datang lagi dengan yerin dan beberapa suster dibelakangnya.

"lo udah sadar nha?!!" yerin tampak tersenyum haru.

nha? ya benar, wanita itu adalah eunha. entah apa yang terjadi saat itu, eunha tak mengetahuinya. tetapi yang pasti ia benar-benar berterimakasih, ternyata tuhan masih membiarkannya hidup didunia ini.

"gue kenapa yer?" suara eunha terdengar begitu lirih.

jungkook yang mendengar itu tak kuasa menahan tangisannya lagi, ia segera menghampiri eunha dan memeluknya.

tangis keduanya pecah.

"gue gak suka lo ngorbanin nyawa lo kaya gitu nha. lo tau betapa paniknya gue? gue gak.. hiks.. gue gak bisa bayangin kalau lo harus ninggalin gue.. hiks.."
dalam diam, eunha mengulum senyumnya. merasakan pelukan jungkook yang terasa begitu menghangatkan. "gue cuman gamau lo kenapa-napa.."
"tapi lo harus peduliin diri lo sendiri nha.. gue gamau lo harus luka kalau cuman buat ngelindungin gue.."

eunha mengangguk saja sambil tertawa kecil. ia pun melepaskan pelukannya karena yerin ingin memeriksanya, jungkook pun bergeser sedikit menjauh.

"akhirnya lo sadar juga.." yerin tersenyum haru, ia mengecek keadaan eunha sebentar. "kalau lo udah kuat besok kita latihan jalan ya? oh ya bentar gue bawain makanan lo,"
eunha mengerutkan keningnya heran, "latihan jalan?"

baru saja yerin ingin kembali berbicara, tetapi tiba-tiba saja ada orang yang masuk kedalam ruangan eunha sambil berteriak.

"EUNHA LO UDAH SADAR?!!"

jungkook menghela nafasnya malas mendengar teriakan sang kakak yang tak lain adalah jin dan sowon. sementara zio hanya terkekeh melihat kelakuan kedua orangtuanya.

"loh bang jin? kak sowon.." eunha menggangkan ucapannya bingung karena melihat keadaan sowon yang sedikit berbeda. wanita itu tampak lebih buncit mirip seperti, "lo hamil?!"
sowon mengangguk, ia memeluk eunha sekilas. "iya udah jalan tujuh bulan.."

h-hah? tujuh? tujuh bulan?

seketika eunha memegangi kepalanya yang terasa pening, ia masih berusaha mengingat apa saja yang terjadi.

saat itu kondisinya memang sangat parah, tetapi ia tetap memaksakan diri untuk melindungi jungkook. lalu saat ia sadar, yerin menyuruhnya untuk latihan jalan, dan sowon yang tengah mengandung janin yang berusia tujuh bulan? jadi maksudnya.. tujuh bulan sudah berlalu begitu saja?

"m-mak..sudnya?" eunha menatap semuanya meminta penjelasan.
"kakak eunha udah tidur lama banget, sampai zio mau punya adik, kakak eunha baru bangun.."
eunha menolehkan kepalanya, menatap zio yang kini sudah tumbuh sebagai anak kecil menggemaskan. "zio ingat kakak?"
anak tersebut mengangguk, "om jungkook nangisin kakak eunha terus, tiap hari dia pasti kesini.."
eunha menoleh lagi ke jungkook, jungkook yang tercyduk pun langsung memalingkan wajahnya. "apaansih zio? sejak kapan om nangis? memangnya kaya zio yang cengeng?"
"wah apa-apaan lu!" jin menarik zio kedekatnya, "kita semua disini saksi kali!"
"bacot lo,"
"gak ada akhlak memang lo ya!"

seketika semuanya pun tertawa mendengar perdebatan antara jin dan jungkook. diam-diam jungkook pun melirik kearah eunha yang juga ikut tertawa, hatinya merasa hangat setelah sekian lama akhirnya wanita yang dicintainya itu bisa kembali menunjukan senyumannya.

"zio mau gak kakak eunha jadi tante nya zio?" eunha dan jungkoon refleks menoleh kearah sowon yang cekikikan.
"mau!"
"suruh om jungkook cium kakak eunha biar kak eunha jadi tantenya zio,"
jungkook dan eunha mendelik kearah sowon, "keponakan gue lo ajarin yang engga engga ya!"
"cium kak eunha dong om.. zio mau punya tante kaya kak eunha!"
"heh zio kamu itu masih kecil, gaboleh ngerti cium-ciuman. siapa yang ngajarin hah?" jungkook sudah berkacak pinggang menatap keponakannya itu.
"papa sama mama! katanya papa kalo ciuman adeknya zio bisa ada didalam perut mama,"
"woy bangsat mesum banget kalian anjir! anak masih kecil juga udah diajarin," jungkook geleng-geleng pening dengan sikap kedua kakaknya itu.
sementara keduanya hanya tertawa tanpa merasa berdosa, "aelah itung itung pembelajaran sejak dini kook,"

cup!

tiba-tiba saja tubuh jungkook didorong oleh zio, karena tak siap ia pun langsung menubruk tubuh eunha dan bibirnya langsung mendarat tepat dikening eunha.

keduanya mematung, sementara zio, jin, sowon, yerin, dan beberapa suster disana langsung tertawa terbahak-bahak.

"yei udah, berarti sekarang kak eunha udah jadi tantenya zio. berarti udah ada adek bayi juga kan didalam perut tante eunha?"

eunha menutupi wajahnya yang memerah, sementara jungkook hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"udah ah zio kasian tante eunha nya malu! ayo kita keluar dulu, biarin om jungkook bikin adek bayi disini,"

bugh!

jungkook dengan refleks memukul pundak kakaknya itu, sungguh tak tau malu!

bukannya merasa kesakitan, jin malah tertawa saja. sampai akhirnya mereka semua pergi meninggalkan jungkook dan eunha dalam kecanggungan.

"masih ada yang sakit?"
eunha menggeleng, "lo hutang cerita sama gue.."
jungkook mengangguk, ia duduk dikursi samping brankar eunha. "malam itu lo langsung dilarikan kerumah sakit, detak jantung lo hilang. semua cara udah dilakuin, tapi tetap aja lo gak kembali. gue marah, gue kecewa sama diri gue sendiri. akhirnya untuk yang terakhir kalinya, gue peluk lo. dan gatau kenapa setelah itu detak jantung lo kembali, yerin bilang kalau itu sebuah keajaiban.."
"tapi lo juga terluka waktu itu kook.."
"luka gue gak seberapa sama rasa sakit hati gue waktu ngeliat lo koma berbulan-bulan.. setiap hari, gue selalu sempatin datang kesini. gue selalu berdoa, kapan lo sadar? gue.." jungkook menundukan kepalanya, "gue kangen lo nha.."

























tamat, tapi boonk!






























   

     tbc

galaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang