Author : Suploly
Translator : XiaoMonarch
Setelah ditabrak oleh Truck-kun , dia diberikan kesempatan kedua untuk hidup oleh Dewa untuk bereinkarnasi ke dunia MHA.
Dengan keberuntungan nya, dia berhasil mendapatkan Kekuatan Saitama dari One Punch ma...
"Arghh !! Tangkap dia! Bunuh botak sialan itu!" Pria dengan tangan di sekujur tubuhnya berteriak sambil menggaruk lehernya.
"Kaulah yang botak!" Hiroto balas berteriak padanya, saat para penjahat di sekitarnya menyerang ke depan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia bukan satu-satunya yang di sini, dasar bajingan !.'" Katsuki berteriak dari belakang saat dia melompat dan meninju sekelompok orang, menyebabkan ledakan yang menjatuhkan mereka.
Setelah itu, gelombang es menyerbu ke depan dan membungkus kelompok Penjahat lain dalam es, membekukan mereka sepenuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apakah kalian pikir untuk mengepung kami hanya dengan jumlah yang banyak? Akan membutuhkan lebih dari itu, untuk menghentikan kelas kita." Todoroki berkata sambil berdiri di samping Aizawa.
Aizawa hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Apa yang kalian lakukan’? Setelah ini semua selesai, aku harus mendisiplinkan kalian."
"Kau harus menghukum ku juga bersama mereka." Tiga belas kata saat seluruh kelas mengikuti di belakangnya, mengalahkan lebih banyak Penjahat yang menghalangi mereka.
Aizawa menghela nafas berat dan berkata, "Hebat, semakin banyak semakin meriah" Namun, sudut mulutnya sedikit terangkat.
"Arghh, menyebalkan sekali, hama ini! Tapi, setidaknya kau menyelamatkan kami dari masalah membunuh kalian semua dengan berkumpul bersama!" Pria itu berteriak, saat dia mengeluarkan walkie talkie dan memerintahkan semua Penjahat yang bersembunyi di berbagai area kubah untuk Inengumpulkan dan membunuh para siswa di alun alun pusat.
Dari belakang, pusaran hitam terbentuk dengan sendirinya sekali lagi, mencoba membuat Hiroto lengah. Hiroto merasakan sesuatu menggelitik lehernya, jadi dia menjulurkan kepalanya ke belakang hanya untuk berhadapan dengan dada seseorang, membuatnya jatuh kembali ke arah pria yang menggaruk itu.
"Hah? Apa itu tadi?" Hiroto bergumam, mengusap bagian belakang kepalanya.
"APA ?! Bagaimana kau terus mendapatkan pantatmu oleh seorang anak kecil!" Pria itu berteriak pada sosok yang baru saja dikirim untuk menabraknya, memaksanya untuk menghindar.
