Reborn Sebagai Saitama di MHA

42 Bicara

Setelah perlombaan untuk kelompok lain akhirnya selesai, sekelas berganti pakaian sebelum kelas berikutnya dimulai.

Di ruang ganti, Hiroto melepas bajunya sambil mendengarkan apa yang dikatakan orang lain tentang hasil balapan mereka.

"Sobat, aku harus memperbaiki mobilitasku," kata Eijiro sambil mengancingkan kemejanya.

"kamu hanya perlu menebusnya dengan pengintaian karena segala jenis intel bisa sangat penting," kata Tokayami.

Kata Kaminari. "Kita masih akan tertinggal jika terus begini. Aku iri pada Hiroto, Sero, dan kamu."

Hiroto hanya mengangkat bahu dan berkata, "Tidak semua orang cocok untuk penyelamatan yang cepat."

Eijiro memutar matanya dan berkata, "Ya, kecuali kamu, yang pada dasamya cocok untuk segala hal."

Orang-orang lain menertawakan pukulan Eijiro pada Hiroto, yang kesal dan berkata dengan nada berlebihan, "Sobat, Sungguh sulit menjadi sesempurna ini."

Orang-orang lain merasakan mata mereka berkedut karena kesal, dengan Katsuki menggertakkan giginya dan melemparkan sepatu bot ke arah Hiroto, yang hanya menggeser kepalanya keluar dari jalan dan berdiri di dekat dinding dengan punggung menghadap ke sana, menghalangi apa yang tampak seperti lubang kecil. yang mengintip ke dalam kamar mereka.

Sementara anak laki-laki bermain-main, di ruang ganti perempuan, sekelompok kecil perempuan berkumpul di dinding dan bersandar ke depan. Asui yang duduk kembali menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu seharusnya tidak melakukan ini, ribbit."

"Ssst, tidak apa-apa." Suara Hagakure datang dari depan kelompok saat dia mengintip melalui lubang kecil di dinding yang terhubung ke ruang ganti anak itu.

"Apa yang kamu lihat? Minggir." Kata Ashido, mendorong celana dalam dan bra yang mengambang itu keluar dari jalan dan mengintip melalui lubang. Dia kemudian melihat sepasang abs berdiri tepat di depan lubang, menyebabkan dia tersipu saat dia dengan cepat mundur dan jatuh ke pelukan Jiro.

"Hm? Apa, yang kamu lihat?" Kata Momo, lalu mengintip ke dalam lubang. Dia kemudian melihat wajah Hiroto yang menatap lurus ke arahnya, membuatnya membeku.