Ppiw, mmf lama
•
Beomgyu hela nafas, lagi. Sudah beberapa kali ia menghela nafas berat. Hubungan ldr memang tak mudah. Memang belum lama, tapi siapa yang betah dalam hubungan seperti ini? Ya, hanya seorang yg memiliki batas kesabaran tinggi dan juga kesetiaan yg besar. Kepercayaan juga menjadi kunci penting dalam sebuah hubungan. Dan beomgyu, meragukan taehyun disana.
Seminggu - ah tidak mungkin lebih? Taehyun tak bisa dihubungi, padahal komunikasi mereka sangat baik sejak keberangkatan taehyun untuk menuntut ilmu dinegara orang. Beomgyu tak henti-hentinya menghubungi kekasihnya.
"heh! Gyu! Ngelamun mulu lo" salah satu teman beomgyu di universitas tempat ia belajar - song yuqi menepuk pelan pundak beomgyu pelan. Tersentak kecil, beomgyu menoleh cepat kebelakang, menemukan intesitas gadis imut yg saat ini duduk didepannya. Omong - omong beomgyu berada di cafe dekat univesitasnya, dengan secangkir cuppucino, memikirkan taehyun yg sampai saat ini belum bisa dihubungi.
Beomgyu tersenyum tipis.
"daritadi?" yuqi bertanya seraya melambaikan tangan, bermaksud memesan.
"lumayan"
Yuqi mengangguk sekilas.
Hening, beomgyu kembali melamun dengan tatapan menuju layar hitam handphonenya, yuqi mengernyit -
Sret
"apaan sih?! Balikin gak!?" beomgyu berteriak kecil, takut mengganggu pengunjung cafe yg lain.
"habisnya lo ngelamun mulu daritadi, kenapa si? Cerita dong" menaruh kembali hp milik beomgyu, yuqi merengut imut.
menghela nafas sebentar -
"lo pernah ldr?" beomgyu bertanya dengan suara pelan.
"hoo, pernah dong"
"serius?"
Yuqi mengangguk.
"pas SMA, pacar gue waktu itu kuliah di china"
"wih, demen yang tua lo"
"kenapa?"
"pacar gue, gabisa dihubungin seminggu ini"
"kuliah dimana?"
"amrik"
"positif aja, mungkin banyak tugas"
"sesibuk - sibuknya dia, gapernah yg namanya ga ngehubungin"
"ada yg baru kali"
Beomgyu menatap cepat yuqi
"hahaha, engga ih bercanda. Positif aja gyu" kata yuqi meyakinkan dengan senyum manisnya.
Beomgyu diam, sedikit terusik dengan kata kata yuqi, ada yang baru?
•
Malam harinya, beomgyu kembali melamun di dalam kamar luasnya. Sepuluh menit lalu, ia kembali menghubungi kekasihnya. Hasilnya, sama. Hanya suara operator yg menjawab.
Beralih membuka sosial medianya, jarinya mengscroll random. Sampai, tunggu -
Ini taehyun kan?
Dengan siapa?
Snapgram nya masih dua puluh menit lalu, taehyun dengan gadis yg memang beomgyu akui sangat cantik, dengan rambut pirang dan wajah yg hampir sempurna. Latar foto itu sudah jelas berada di club.
Beomgyu menelisik foto itu, dahinya mengernyit saat menemukan warna merah keunguan samar pada leher kekasihnya. A - apa? Kekasihnya? Taehyun nya?
Kenapa?
Meremat ponsel mahal miliknya, menangis kencang, namun tangan putihnya menutup kuat mulut yg saat ini mengeluarkan isakan kencang yg tertahan. Kepercayaan yg selama ini ia bangun kokoh, runtuh begitu saja. Ya, hanya taehyun yg bisa membuat beomgyu seperti ini.
•
Keesokan harinya, beomgyu bangun dengan keadaan pusing luar biasa, efek menangis lama semalaman. Matanya bengkak dengan jejak air mata masih ada disana. Beralih perlahan menuruni ranjang miliknya. Haus, ingin minum.
Sesampainya didapur, sapaan selamat pagi dari bunda mya terdengar lembut.
"kak? Matamu kenapa?" bunda beomgyu bertanya khawatir.
Beomgyu tersenyum tipis, menggeleng pelan
"semalam begadang liat film sedih, nangis mulu bunda"
Bunda beomgyu tersenyum tipis -
"kamu akhir-akhir ini ngga kedengeran telpon sama pacarmu-
"kakak kekamar dulu ya bun, hari ini kakak ga ke kampus dulu"
Beomgyu berlari menaiki tangga menuju kamar, menutup pintu kencang. Dari bawah, bunda menatap bingung, anak manisnya kenapa?
•
"sayang.." suara taehyun menyapa indra pendengarannya.
Seharusnya, ia senang, seharusnya ia berteriak berkata rindu pada kekasihnya saat ini. Seharusnya, ia sedang mengomel bertanya kenapa taehyun tidak menghubungi nya seminggu lamanya?
Semua nya jadi seharusnya, karna dipikiran nya saat ini hanya, taehyun kekasihnya, masih sayang dan tak akan beralih pada siapapun kan?
"hei"
Beomgyu tersentak, mengusap buru-buru air mata yg entah sejak kapan dipipinya.
"y-ya?"
"tumben ga exited kaya biasanya"
"e-em.. aku lagi cape"
"cape kenap-
"seminggu ini, kemana?" suara beomgyu terdengar bergetar-
"suara kamu kenapa?"
-dan taehyun terlalu peka akan hal ini.
"ng-ngga hiks-
Beomgyu menutup cepat mulutnya, mengumpat pelan. Sialan.
"hei, sayang? Kenapa hm? Kangen iya?"
Beomgyu mengangguk ribut, walau tau taehyun tak akan melihatnya.
"huum, h-hiks kangen.."
"iya, ini kakak disini hm? Udah nangisnya ya? Telfon sampe tidur? Iya?"
Beomgyu menggeleng, isakan nya malah makin kencang. Bukan, bukan ini yg ia inginkan. Ia ingin taehyun ada disampingnya, memeluknya erat dengan usapan dipunggungnya. Persetan dengan foto, ia ingin taehyun-nya sekarang.
"kakak pulang besok-
"loh? Gyu, ngga bi-
"beomgyu kangen, kangen h-hiks sekali sama kakak. Kakak iya? H-hiks beomgyu pengen peluk kakak h-hiks.." beomgyu berkata dengan susah payah, tangisnya tak bisa dihentikan.
"gyu, dengerin kakak-
"kalo engga udahan aja!" beomgyu berteriak sumbang, kembali menangis kencang menyadari ucapannya barusan.
Sedangkan taehyun mengernyit kesal, apa apaan? Beomgyu tak pernah menangis sehebat ini. Dan, kata putus? Taehyun tak habis pikir.
"kamu ngomong apa barusan?!" taehyun bertanya kesal. Beomgyu kekanakan, menurutnya.
"kakak h-hiks p-pulang h-hiks" suara beomgyu melirih, pertanda ia lelah. Dan taehyun mengerti, menghela nafas pelan lalu mengangguk mengalah.
"ya, kakak pulang besok"
Tut
Beomgyu langsung mematikan sepihak sambungannya. Kembali menangis hingga dirasa dadanya sesak, terlalu banyak menangis. Menepuk pelan dadanya, meremat pelan. Besok, kakaknya pulang.
•
Hallo
Taegyu chapternya kakak!
Mellow dulu iya^^
Disini aku buat taehyun lebih tua, sori klo gasuka
Mmf berantakan atau ada typo
Makasih udah mau baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Vrienden Worden Liefde [yeonbin]
Fanfic"cuma sahabat? yakin? " :warn⚠-bxb/bl/yaoi/gay/homo [Homophobic? Jauh dari lapak!] :yeonjun -top :soobin -bott [With TXT member] :gasuka, gosah baca [Suka? Voment jan lupa]