Ballroom berupa halaman masjid yang diubah sedemikian rupa hingga menjadi sebuah tempat megah, elegan, dan terkesan mewah. Nuansa putih yang melambangkan kesucian, berpadu dengan merah muda yang melambangkan kasih sayang, dan ungu muda untuk spiritualitas. Sheza-lah yang dipercayakan untuk memilih warna dekorasi tersebut.
Setelah paginya melakukan ijab qabul di hadapan penghulu, disaksikan oleh Rozak, selaku kakak kandung Marzuki, dan Adam, selaku ayah kandung Sarah, dan dihadapan kedua pihak keluarga yang kini membaur menjadi satu. Keluarga Marzuki memang tak banyak, sehingga keramaian di bagian dalam masjid ini dimayoritaskan oleh keluarga Sarah yang berdarah Eropa dan Korea Selatan. Beberapa mencoba menyesuaikan pakaian mereka untuk menghormati kebudayaan dan agama. Tidak semua keluarga Sarah memeluk agama Islam.
Tepat usai Salat Zuhur, acara utama pun dilaksanakan, resepsi pernikahan yang sangat sederhana. Jika saat ijab qabul menggunakan adat Sunda seperti keluarga Marzuki, maka saat resepsi mereka menggunakan adat Barat. Gaun yang didesain oleh Sheza pun menjadi sorotan para tamu dari keluarga, kerabat, dan teman. Tidak ada media massa. Pihak keluarga tak ingin disorot, karena itu akan menjadi kelemahan Sheza nantinya. Apalagi, jika hal ini diketahui media massa dan terdengar sampai ke telinga Lili, maka hal buruk mungkin sana terjadi pada Shzyne.
Panggung kecil dengan sejumlah alat musik berdiri di sudut pekarangan masjid, tak jauh dari pelaminan dengan konsep outdoor yang elegan. Tentu saja mereka tak perlu mengeluarkan uang untuk menyewa pemusik. Mereka sudah punya Shzyne. Hanya dibayar dengan transportasi dan makan gratis, Shzyne menerima pekerjaan resmi pertama mereka. Menyanyi di pernikahan Marzuki dan Sarah.
Lagu-lagu yang dibawakan tak semuanya milik Shzyne. Mereka harus menyesuaikan suasana dengan lagu yang akan mereka bawakan. Lagu mereka lebih bertemakan persahabatan, alam, dan kasih sayang secara umum. Jadilah, mereka harus memilih lagu-lagu yang lebih bernuansa romantis dan kekeluargaan.
Duduk di sebuah bangku tinggi dengan memangku gitar akustiknya, Sheza pun melantunkan lagu The Best Day Of My Life oleh American Authors. Lagu dengan beat sedang, penuh dengan kegembiraan dan semangat. Bukan hanya Sheza, kadang Zacky ikut menimpali dengan suaranya yang agak berat itu. Bahkan, Nessa dan Nevan pun ikut menyuarakan suara mereka pada bagian-bagian tertentu. Para penonton pun ikut menikmati dengan bernyanyi bersama sambil menikmati makan siang mereka dengan hidangan perpaduan tiga budaya, Nusantara, Eropa, dan Korea Selatan.
Satu lagu pun selesai. Sheza meraih botol minum di dekat kaki kursinya, membasahi tenggorokannya yang agak kering karena bernyanyi cukup semangat untuk lagu pertamanya. "Lalu -" Sheza berucap pada mikrofon di hadapannya. "Lagu ini lagu kesukaan Ayah. Katanya, ini lagu yang Ayah dengar di mobil setelah mengajak Ibu pada kencan pertamanya." Ia terkekeh-kekeh, disambut beberapa pentonton yang ikut menyimak. "All My Life by K-Ci & Jojo. Kali ini, Zacky yang nyanyi, biar pas."
Sheza beranjak dari kursinya, meninggalkan gitarnya pada stand-nya, kemudian beralih mengambil violin miliknya yang sudah siap. Sedikit ketukan lembut dari Nevan, lalu Sheza memulai dengan intronya menggunakan violin. Jangan salah, Sheza bisa memainkan violis dengan cukup mahir.
All my life I pray for someone like you
I thank God that I, that I finally found you
All my life I pray for someone like you
I hope that you feel the same way too
Yes, I pray that you do, love me too🎶
All My Life - K-Ci & JojoTepuk tangan meriah meramaikan suasana. Bahkan, Marzuki dan Sarah pun ikut bertepuk tangan. Ketika Sheza menoleh ke arah pelaminan, tampak Marzuki sudah menangis tersedu-sedu, dan Sarah-lah yang mencoba menenangkannya. Tangis bahagia, tangis haru, juga tangis kecemasan. Hanya Sheza yan tahu bahwa ayahnya juga menangis karena rasa takut dan cemas, terpancar jelas pada auranya. Dan, Sheza tahu alasan di balik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your True Colour [COMPLETED]
Ficção AdolescenteHighest Rank 2 #jantung (30/12/20) Bagi Sheza, aura milik setiap orang akan mencerminkan, sifat, kepribadian, pemikiran, dan kebenaran. Aura Sheza: 70% Indigo, 15% Hijau, 15% Kelabu Indigo: Spiritual Hijau: Penyayang, kesembuhan, ketenangan Kelabu:...