1.1 Surat dari Hogwarts

8.4K 770 43
                                    


Namaku [Name] [Last Name]. Hariku termasuk normal untuk ukuran anak berumur 10 tahun. Kekuranganku mungkin hanya sedikit kurang bisa bergaul. Temanku hanya sedikit dan kebanyakan laki-laki. Soalnya jarang ada anak perempuan di dekat rumahku.

Sore itu sebenarnya juga biasa saja. Hanya sedikit masalah waktu aku pulang main kesorean dan langsung dihukum oleh ayah. Ayahku sangat galak dan protektif mengingat aku anak perempuan pertamanya. Setelah dihukum -yg kalian ga perlu tau apa itu hukumanya- aku pergi ke kamar dan tidak keluar untuk makan malam. Karena takut.

Dan tengah malamnya aku keluar. Sudah terlalu lapar untuk tetap takut. Jadi dengan mantap aku pergi ke ruang makan.

Tapi disuguhi keadaan dapur yg hancur berantakan dan perabotan hancur berkeping2. Dan banyak bekas gosong yg terbakar.

"Ibu?!!"

Dimana semua orang? Dimana orang tuaku? Dengan tergesa aku berlari mengelilingi rumah dan tersadar hanya kamarku yg tidak hancur layaknya ruangan lainya.

"IBU!!AYAH!!" Air mata menetes. Aku menangis. Hey, aku hanya anak perempuan berumur 10 tahun apa yang bisa diharapkan selain menangis dan terus menerus memanggil orang tuanya yg hilang.

"Hikd..." Setelah lelah berlari sambil menangis. Aku terduduk di lantai mencoba mengontrol diri.

All is well...

All is well...

All is-

Brak*

Dengan cepat aku berlari ke arah dapur. Mengambil pisau untuk perlindungan diri. Sambil mengendap dan bersembunyi dibalik dinding aku menunggu sang penjahat.

Kini netraku melihat bayangan manusia yang berjalan mendekat dari pintu dapur.

Ibu ....!!

"Stupefy,"

Dan semua gelap.

.
.
.
.
.

"...tapi dia yatim-piatu dan Masi kecil. Apa tega untuk meninggalkan nya di sana lagi!! Itu tempat yang akan.."

"[Name] bangun,"

Yeah, aku baru membuka mataku dan kini aku yatim-piatu. Luar biasa.

"Aku- "

"Minumlah dulu, nak!" Mulutku disumpal gelas berisi minuman entah apa. Yang langsung kutelan. Aku haus.

" -aku ...orang tua-"

Malam itu Hospital wings dipenuhi jerit tangis dan kata-kata menenangkan.

13 okt 20 :)

 Harry Potter and the Sorcerer's Stone (With Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang