2.2 sekolah di Hogwarts

3.8K 620 73
                                    

Kini kami sedang berjalan menuju Great Hall, ini luar biasa. Bukan karena aku akan ke aula megah itu, aku sudah sering duduk dan makan disana. Ini menjadi luar biasa karena aku kesana dengan banyak anak-anak seumuranku dan mereka juga penyihir. Kata  Hagrid nanti kami akan diseleksi oleh topi seleksi untuk masuk kedalam asrama yang dipilih. Sungguh aku tak sabar, karena mendengar dari cerita Hagrid terdengar begitu menegangkan dan menyenangkan.

Didepanku ada banyak gerombolan anak-anak salah satunya anak yang bernama Harry Potter. Aku kenal dia saat Hagrid bercerita untuk menjemput anak yang bertahan hidup. Jujur aku tak paham, ingat aku adalah mugelborn. Tapi kata Hagrid Harry Potter adalah anak yang sangat kuat karena bisa mengalahkan kau-tau-siapa yang namanya aku tak tau siapa. Sebenarnya aku penasaran siapa namanya, tapi Hagrid tak mau mengatakanya bahkan setelah aku memberinya permen yang dibelikan oleh prof. Snape.

Kalian tau. Ternyata dia -Prof. Snape tidak seburuk itu, dia membelikanku permen, jelly, dan coklat yang banyak kemarin. Dan karena aku baik aku ingin berterimakasih padanya. Hanya saja belum terlaksana. Mungkin kapan-kapan

"...[Name][Last Name]!!....Miss [Last Name]!!"

Dengan tergesa aku menerobos kebarisan depan. Mengingat aku tadi berjalan dibarisan paling belakang karena malas berdesak-desakan.

"Yess!!" Aku berteriak sedikit keras. Cukup untuk didengar seluruh manusia yang ada di aula. Malunyaa, tapi yasudahlah [Name] mana ada malu. Biasanya juga malu-maluin. Hikd

Topi seleksi mulai bergumam memilih house yang cocok untukku. Aku mendengar sedikit kata slyterin dan huplepuff. Apa itu asramaku ?!!

"GRYFFINDOR!!!"

"!!!??(0-0)?"

Tepuk tangan meriah menyabut, dengan senyum aku bergerak menuju meja Gryffindor dan langsung disalami dengan anak-anak disana. Mereka sangat ramah bahkan tanpa segan bertanya hal-hal yang menarik.

"[Name]!" Ucapku singkat dengan senyum formal.

"Halo [Name], aku Hermione Granger, ini Ron Weasley dan ini.."

"Harry Potter !!!" Aku tertawa lalu bersalaman dengan Harry.

"Hagrid bercerita banyak tentangmu. Katanya kau sangat kuat, sangat menarik, sangat...kerenn (aku menarik turunkan alisku ) dan ini terbukti sekarang!!" Aku tambah tertawa ketika melihat muka Harry yang malu.

"Hei [Name] ! Aku George Weasley!" Kata sebelah kanan.

"Dan aku Aku Fred Weasley!" Kata sebelah kiri.

"Kami kembarrr!!!" Kata kanan dan kiri bersamaan.

Aku tertawa lagi melihat cara perkenalan diri si kembar Weasley ini yang unik. "Tentu, aku [Name]!!"

Mereka menyalamiku berbarengan. Tangan kanan-kiriku digoyang dengan cepat. Membuatku tambah tertawa.

"Kau tau, kau gampang tertawa," ucap Hermione menggeleng takzim.

"Hei mereka sangat.. kau tau imut~"

"Yaa kau pintar sekali menggoda nona [Last Name]!!" Fred.

"Yaa kau pintar sekali menggoda nona [Last Name]!!" George.

"Yaa kalian kompak sekali tuan Weasley awkawkawk,"

Dan malam ini menjadi malam tak terlupakan yang menjadi awal petualangan dari seorang [Name].

.
.
.

Setelah beberapa kata sambutan, menghabiskan makanan dan menyanyikan lagu Hogwarts kami murid tahun pertama digiring menuju asrama masing-masing.

Rasanya sama tapi tak serupa. Kau tau biasanya aku hanya berjalan-jalan sendirian. Yahh bukan sendirian juga, ada hantu dan lukisan yang menyertai sih. Tapi ini sekarang aku berjalan bersama teman. TEMAN SEUMURAN. Setelah beberapa bulan aku disini sendirian dan hanya bertemu dengan hantu, lukisan, guru, dan binatang-binatang ajaib sekarang aku benar-benar bertemu dan berbicara dengan manusia seumuranku lagi. Aku merasa menjadi waras lagi.

"Nah ini ruang rekreasi asrama Gryffindor disini kalian bebas melakukan apapun. Bersantai, mengerjakan tugas, dll."
Kakak prefect bernama Percy yang katanya kakaknya Ron menjelaskan kegunaan ruangan ini. Jujur saja selama disini aku tak pernah masuk ke asrama-asrama karena untuk masuk ada poswordnya. Aku mana mau mikir, mending liat centaurus yang keren-keren itu.

"[Name] ayo ke kamar!! Rasanya aku ingin segera tidur sekarang !" Ajak Hermione menarik lenganku. 1 kamar ternyata di isi dengan 4 orang, tapi di kamar kami hanya ada aku, Hermione, dan Parvati Patil yang kembarannya ada di Ravenclaw. Terlalu banyak anak kembar di sini.

Mereka segera mandi dan tidur. Dan aku mandi paling terahkir karena malas berebut. Dan ikut tidur di ranjangku setelah berganti dengan kemeja milik ayah dan celana pendek yang nyaman. Itu kebiasaan tidurku. Sebenarnya tak masalah tidur dengan pakaian apapun. Hanya pakaian itu yg ada di tempat paling atas tumpukan, jadi ku pakai saja. Malez membongkar koper.

Dan aku tak bisa tidur karena terlalu memikirkan semua kebahagian yang terjadi dalam satu hari ini. Aku melihat jam.

00.05

Astaga ini tengah malam!!

Dengan itu aku mencoba tidur dengan keras. Dan badanku juga mulai terasa sakit semua karena terlalu banyak bergerak bolak-balik di ranjang.

"Aish aku bisa gila," desisku pelan. Mataku benar-benar tak bisa dipejamkan. Dengan pelan aku pergi ke ruang rekreasi sambil membawa selimut dan beberapa coklat.

Sepi. Tiada orang. Tapi apinya menyala ketika aku menginjak lantainya.

Duduk di bawah lantai berlapiskan karpet sendirian sambil makan permen. Ditemani oleh api di perapian.

Hmm, ini cukup menyenangkan !!

"Hei !"

Aku reflek menengok. George ?!

Aku mengeratkan selimut untuk menutupi kaki telanjangku. Mulai terasa dingin.

"Permen?" Aku menawarinya coklat yg dibelikan prof. Snape.

George menerima lalu tertawa pelan," dari Snape!!" Ucapnya geli. Aku hanya terkikik mengingat ini waktu orang tidur.

"Yahh begitulah,"

Dan suasana kembali tenang. George duduk di atas sofa yang aku sandari. Setelah beberapa menit aku mengubah gaya dudukku. Yang pertamanya menghadap perapian. Kini menjadi menyamping menghadap kaki George. Menengadah melihat apakah dia tertidur ketika aku merasa tak mendengar suara apapun.

Dan dia benar-benar tertidur. Terserahlah !!

"Jam berapa ini ..." Bisikku pelan kepada diri sendiri.

"Sekitar jam setengah 2."

Badanku tersentak kecil. Malam-malam begini membuat kadar kekagetanku semakin tinggi.

"Kukira kau tidur George!! Astaga!!"

Aku berdiri membuat kepala George menengadah. "Mau balik ?"

Aku mengangguk lalu berjalan melompati kaki George yang berselonjoran. Membuat selimutku agak tersingkap menampakan kakiku yg tak memakai sandal.

Panjang sekali kaki  George ini !!

Ketika kakiku menyentuh tangga pertama. Suara George menginterupsi," Tetap hangat nona [Name]," suaranya pelan.

"Siyap bosku!!" Aku membuat suaraku menjadi ngebass sambil hormat tanpa berbalik ke George. Yang mana membuat George menahan tawa. Lalu mengibaskan tangannya mengusirku. Dengan lari jinjit aku balik kekamar.

George memang sangat imut !!

Atau Fred ?!

15 Okt 20

 Harry Potter and the Sorcerer's Stone (With Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang