"[Name] bagaimana bisa kau sudah siap pagi-pagi buta begini. Astaga apa kau tak-""Iya, tak tidur semalaman,"
Sebenarnya aku berbohong. Aku tidur 2 jam. Dan bangun jam 5 lalu bersiap-siap. Malas untuk mengantri.
Si Parvati sedang sibuk mengelabang rambutnya. Dan Hermione sedang sibuk dengan buku-buku saktinya. Ini adalah kelas pertama kami, tapi melihat persiapan Hermione membuatku ragu. Apakah aku terlalu santai ?!
Hey, jujur saja. Aku hanya membawa beberapa buku tipis dan perkamen. Ada apa dengan buku-buku setebal beton milik Hermione itu !!!
"Ayo cepatlah !!" Jerit Hermione berjalan dengan cepat sambil memeluk barang-barangnya. Yang ku ekori dari belakang. Anak ini lebih pendek dariku tapi jalannya cepat sekali.
Sekarang kami menuju aula untuk sarapan. Sebenarnya aku tak begitu lapar mengingat tadi malam aku makan sangat banyak. Tapi yasudahlah ngikut saja.
"Pagi Hermione, [Name] !" Ucap Ron dan Harry berbarengan.
Aku duduk disebelah Harry yang sedang makan puding. Kelihatanya enak, jadi pengen. Karena itu mataku menjelajahi meja melihat apakah ada puding yang tersisa.
"Puding mana puding ..." Gumamku melongok kesana-kemari.
"Ini .." dan sesendok puding mampir di depan mataku. Ku makan tentu saja. Dan mataku melirik sipemberi.
"Hmm inhi henag!"
Hermione menatap tajam,"Mulutmu penuh [Name]!!"
Aku tersenyum sambil mengunyah puding. Beberapa orang menertawaiku dan ada 2 manusia kembar yang tiba-tiba muncul lalu mengacak-acak rambutku.
"Nona [Name] sangat lucu !" Fred.
"Nona [Name] sangat lucu !" George.
Aku tetap tersenyum sambil ikut sarapan. Dengan makanan lain tentunya, masa minta puding Harry lagi. Melihat si kembar Weasley ini membuatku teringat suatu kejadian. Tapi aku malas bertanya. Ya sudahlah.
.
.
.Pelajaran dimulai, jam pertama adalah kelas prof. Flitwich guru yang cukup imut dengan melihat tinggi badannya. Meski begitu, dia sangat pintar dengan segala mantra-mantra ajaibnya. Mantra ajaib pertama kami adalah mantra untuk membuat benda melayang atau begitulah aku pahamnya.
"Wigardium Leviosa," dan bulu angsa itu melayang. Tanpa sadar aku bertepuk tangan kagum sambil berwahh pelan. Mataku mengikuti bulu yg terbang dikendalikan oleh prof. Flitwich dengan tongkatnya.
Terlihat prof. Flitwich agak mendongakkan dagunya kecilnya. Lalu meminta kami untuk mencobanya.
Aku mengeluarkan tongkatku ingin segera bisa menerbangkan sehelai bulu angsa di mejaku. Anak-anak lain juga mulai meneriakkan mantra. Ron terlihat bertengkar dengan Hermione karena Hermione terganggu dengan cara Ron saat melambaikan tongkatnya. Yang menurut pandangan ku dia seperti bermusuhan dengan bulu angsa itu.
"Berhenti! Sebelum kau menusuk mata orang lain dengan tongkatmu, Ron!" Hermione mulai mencerca.
"Kau harusnya bilang Leviosa bukan leveosa."
"Cobalah kalau kau pandai !!"
Dengan anggun Hermione mengucapkan mantra dengan jelas dan 'hup' bulu terbang.
"Wahhhh," aku bertepuk tangan lagi. Sungguh gampang terkagum.
Hermione tersenyum menang sedangkan Ron nampak cemberut. Tiba-tiba terdengan suara Boom* keras dari samping kanan kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/244058581-288-k533188.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Harry Potter and the Sorcerer's Stone (With Reader)
Fanfic[Name] yang masuk ke dunia sihir ditahun yang sama dengan Harry Potter sang anak yang bertahan hidup. Ini kisahmu bukan kisah Harry Potter sang anak yang bertahan hidup. Ini hanya kisahmu, kisah sang anak bernama [Name] [Last Name]. Pair ? Komen yuk...