" kookie yang manis, ayo bermain bersama, apa kookie mau ? "
Dia tersenyum, senyum yang sangat khas. Bibirnya membentuk kotak dengan deretan gigi yang rapi." Kalau sudah besar, kookie harus jadi istriku ya, janji .. "
" Apa itu istri ? " Dia kembali tersenyum
Kriing kring kringg kriiingg
Alarm berbunyi nyaring mengusik tidurku yang nyaman. Cahaya matahari masuk disela jendela kamarku dari balik gorden ungu nude itu. Aku terbangun sambil termenung memikirkan mimpi yang sudah beberapa hari ini datang. Walaupun tidak setiap hari, tapi ini benar benar mengusik pikiranku. Siapa dia, siapa anak lelaki itu. Aku merasa tak pernah bertemu dengannya. Semakin diingat semakin membuat kepalaku pusing .
" Huftt ...".
" Ayo lupakan itu " sambil bangkit dari kasurku yang nyaman.Sudah waktunya untuk sarapan maka aku segera membersihkan diri masuk ke kamar mandi. 25 menit kemudian aku keluar kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar, memakai pakaian santai, kaos longgar bergambar kelinci, serta celana pendek jeans, rambutku yang panjang kukincir kebelakang.
Sambil bernyanyi kecil aku turun ke bawah menuju ruang makan dimana sudah ada appa dan oppaku.
" Bibi song, tolong buatkan kookie susu coklat hangat yah "
" Baik nona" jawab Bibi Song sambil tersenyum."Selamat pagi appa, oppa " sambil mengecup pipi kanan mereka.
" Pagi my kookie " tersenyum lembut penuh kasih sayang." Pagi adik oppa yang gendut "
Aku langsung menatap tajam ke arahnya, dia hanya tertawa.
" Aku tidak gendut oppa, aaisshh ... " Bibirku mengerucut lucu.
Karena hari ini hari libur, maka semua orang ada dirumah, appa yang biasa sibuk dan oppa yang sedang sibuk kuliah mengerjakan tugas akhirnya di salah satu Universitas Seoul.
Eommaku muncul dari dapur sambil membawa sarapan yang di buatnya sendiri. Walaupun dirumah ini ada maid yang membantu, tapi kalau makanan untuk keluarga eomma lebih suka memasaknya sendiri. Itu sebagai tanda dia menyayangi keluarganya.
" Pagi sayang, " ucap eomma sambil mencium pipi ku.
Setelahnya kami semua sarapan dengan tenang dan menikmati makanan. Rasanya selalu bahagia bisa berkumpul seperti ini.
Aku menghabiskan susu yang di buatkan Bibi Song tadi, " Ahh, nikmatnya .. "
Tak lama kami menyelesaikan sarapan, appa mulai berbicara, sepertinya adahal penting yang akan dia sampaikan .
" Kookie, besok anak teman appa yang tinggal di London akan datang ke Seoul, dan dia akan menginap di sini selama kurang lebih 3 minggu, di kamar tamu di sebelah kamarmu, kau tak masalah kan ???"
" Jadi appa harap kau tak keberatan dan mau menerima kedatangannya "
" Baik appa, tak masalah "" Dan appa mau besok kau bisa menjemputnya di Bandara setelah pulang sekolah, " Kookie mau kan ? " Kata appa dengan penuh harap.
" Tapi aku besok mau ke Toko Buku appa, kenapa tidak oppa saja " sambil melirik oppa yang sibuk bermain Handphone.
" Tidak bisa, oppa besok ada ujian , lagi pula oppa ada kelas tambahan juga besok, jadi kookie saja yah .. " dengan wajah sok memohonnya.
Aku menatap eommaku, " eomma, aku harus ke Toko Buku besok "
" Kookie tidak perlu ke toko buku, sekarang kan susah ada google, kau cari saja semua di sana , sudah ada, lagian diluar itu berbahaya, banyak orang orang jahat, nanti kalau kau di culik, bagaimana, eomma tak mau yah anak eomma yang cantik ini di culik oleh orang orang jahat " jawab eomma dengan cerewetnya .
" Tapi kan aku bisa jaga diri, aku bisa taekwondo juga, jadi kalau ada orang jahat aku bisa menghajarnya " belaku sambil cemberut.
"Tetap tidak Kookie, tidak boleh "
" Kenapa aku selalu tak di perbolehkan bermain bersama temanku, dengan jiminie pun tidak boleh, aku kan juga mau merasakan jalan jalan dengan temanku eomma, ayolah boleh yaah .. " aku kembali memohon.
Benar, selama 18 tahun aku hidup, aku tidak diperbolehkan pergi bermain bersama teman temanku, jadi setiap hari aku sekolah dan langsung pulang kerumah. Kalaupun ada tugas kelompok, teman teman ku di haruskan datang kerumah untuk mengerjakannya. Membosankan sekali. Ataupun ada barang yang akan aku beli, aku harus di antar oleh Paman Choi, supir yang di tunjuk appa untuk menjagaku. Hidupku monoton sekali. Tapi karena sudah terbiasa aku hanya bisa menerimanya, tak ada salahnya mendengarkan mereka. Itu tanda mereka menyayangiku, pikirku.
" Sudah sudah, tak ada yang harus diributkan, besok kau tetap akan menjemput anak teman appa, di temani Paman Choi, paham ? " Kata appa akhirnya.
" Baiklah appa, ucapku pasrah"
" Bersenang senanglah adikku, " ucap Yonggi oppa sambil mencubit pipiku dan langsung berlari kekamarnya ..
" Aiishh ,oppa " teriakku.
Akhirnya aku bangkit dari dudukku menuju taman belakang, appa dan eomma sudah tak ada entah pergi kemana orang tua itu.
Aku mulai menyirami tanaman serta buah yang kutanam bersama eomma. Segar sekali mata memandang warna warni dengan hati yang ikut damai.
Setelahnya aku hanya menghabiskan hari dengan menonton, mengerjakan tugas yang belum selesai, sedikit olahraga, juga bertukar kabar dengan Jiminie sahabatku yang baik katanya, juga dengan kekasihku, yaa nyatanya walaupun aku tak di perbolehkan keluar rumah setidaknya aku punya seseorang yang spesial kalau sudah di lingkungan sekolah.
Inilah aku dan kehidupan yang aku jalani, dengan orangtua yang kaya dan juga seorang kakak yang baik dan menyayangiku, walaupun dia terlihat dingin diluar tapi dia akan berubah baik dan lembut jika sudah bersama keluarganya.
Appaku Jeon Sehun seorang CEO di perusahaan besar di Korea, dengan berbagai cabang perusahaannya yang bergerak di Bidang Elektronik.
Eommaku Jeon Luhan, sibuk mengurus butik serta kegiatan amal bersama temannya.
Oppaku Jeon Yonggi yang sedang menjalani study nya di salah satu Universitas ternama di Seoul. Oppaku juga mulai belajar cara menjalankan perusahaan untuk menggantikan appaku kelak.
Dan aku Jeon Jungkook murid SHS tahun akhir di salah satu sekolah terbaik di Seoul , ya bisa dikatakan aku sedikit pintar dengan nilai di atas rata rata. Aku juga ikut kegiatan sekolah yaitu taekwondo agar bisa melindungi diriku sendiri. Aku bukan gadis feminim, yang akan berdandan memakai make up ke sekolah ataupun di luar sekolah. Cukup dengan sedikit bedak bayi dan glossy tak akan membuatku malu. Ya beginilah aku diriku apa adanya, walaupun tak di perbolehkan kemana mana aku menikmati setiap ritme hidup yang aku jalani, mungkin ini untuk kebaikanku nantinya, pikirku santai.
Oiya, jangan lupakan temanku yang cerewet dan juga imut bernama Park Jiminie, sahabatku yang akan mengerti dengan semua sikapku. Tak pernah menuntut apa pun kalau aku tak bisa ikut menemaninya, dan dia dengan senang hati akan berkunjung ke rumahku untuk menemaniku kalau aku mulai bosan dirumah. Karena dengannya terkadang bebanku yang tak bisa keluar ini bisa berkurang dengan tertawa bersamanya. Aku sayang sekali sahabatku ini.
TBC .....
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL ....... (taekook GS)
Short Storyketika seseorang yang tak kau kenal datang untuk mengubah alur kehidupanmu.tak akan pernah terbayangkan sama sekali kehidupan biasamu akan menjadi luar biasa dengan dia yang sama sekali asing bagimu. " seseorang dihadapan ku, coba kau tatap kedua ma...