"Gimana, udah bicara sama Fito?" tanya Salsa saat pulang sekolah.
"Udah, katanya mau minta maaf sama Arga nanti pas di rumah, gue harap sih dia bener minta maaf," jawab Lia.
"Aamiin, semoga aja." Lia mengangguk.
***
Fito masuk ke dalam rumah. Ia berencana untuk langsung menghampiri Arga. Beruntung Arga langsung pulang ke rumah hari ini.
Lia benar, walau bagaimanapun, Arga tetap kakak kandungnya. Arga tidak pernah mencari masalah dengannya.
Ia merasa bersalah melakukan hal itu pada Arga.
Fito mengetuk pintu kamar Arga. Setelah dua kali mengetuk, Arga membuka pintu dan memasang wajah bingung. Karena selama ini, Fito tidak pernah berkunjung ke kamarnya sekalipun.
"Kenapa lo?" tanya Arga.
"Boleh gue masuk? Ada yang perlu gue omongin," jawab Fito.
"Boleh," balas Arga.
Mereka duduk di tepi tempat tidur. Arga merasa sangat heran dengan sikap Fito saat itu.
"Ada apa?" tanya Arga.
"Gu—gue, hmm, minta maaf," ucap Fito terbata-bata.
"Minta maaf? Emang kenapa? Lo salah apa?" tanya Arga bingung.
"Gue jelasin, tapi gue mohon jangan marah dulu, gue akan jelasin semuanya sama lo," pinta Fito.
"Iya," balas Arga.
Fito menjelaskan semuanya, mulai dari kenapa papa Lia membenci Arga sampai ia yang membayar preman untuk mengeroyok Arga.
Arga yang mendengar penjelasan itu kecewa. Kecewa karena adiknya sendiri yang melakukan hal itu.
Namun, entah kenapa Arga tidak bisa marah karena alasan Fito yang menyukai Lia.
"Kalau lo suka sama Lia, lo bilang sama gue, biar gue ngalah," kata Arga setelah Fito menjelaskan semuanya.
"Engga, Lia gak suka sama gue, gue sekarang udah rela jika lo sama dia dekat lagi, maafin gue Ga," mohon Fito.
"Jadi, yang buat Arga masuk rumah sakit, kamu, Fito!" hardik Widya yang tidak sengaja mendengar semua yang Fito bicarakan.
Fito dan Arga menoleh, Fito merasa panik karena Widya mendengar pembicaraannya.
"Ma, maafin—"
"Hanya karena perempuan kamu lakuin itu sama Kakak kamu? Bukan berarti kami lebih perhatian sama kamu, kami membebaskan kamu melakukan apa aja Fito," potong Widya.
"Udah Ma, Arga udah maafin Fito. Kalau Arga udah maafin, Mama juga harus maafin dia," celetuk Arga.
Widya mendekat lalu memeluk Arga erat. Ia menangis di dalam pelukan Arga.
"Maafin Mama sama Papa ya sayang, Mama sama Papa tahu kalau kami salah selama ini, maafin kalau kamu merasa selalu disalahkan, Mama minta maaf," ujar Widya di dalam pelukan Arga.
"Gak Ma, Mama dan Papa gak salah, harusnya aku sebagai Kakak ngerti kalau aku punya Adik, gak egois yang selalu minta perhatian kalian. Maaf Ma, aku selalu buat kalian kecewa," balas Arga seraya mengusap punggung Widya.
"Mulai sekarang, jangan kaya gini lagi ya. Kita harus jadi keluarga yang memberikan kasih sayang satu sama lain," tutur Widya.
"Iya Ma, Arga janji gak akan buat Mama sama Papa kecewa lagi."
Di balik pintu kamar Arga, Angga tersenyum. Ia juga menyesal karena terlalu kasar dengan Arga. Sampai ia tidak memberikan kasih sayang yang tulus buat Arga.
***
(469)Part yang ini dikit aja yaa.
VOTE N COMENT.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biolove Letter ✔︎
Roman pour Adolescents[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Liyana Puspita seorang ketua osis dari Popcorn High School. Awal ketika dia mulai melaksanakan tugas, Lia merasa biasa saja dan bahkan senang karena itu adalah impiannya. Namun, semenjak kedatangan murid baru yang urakan, m...