🎃 02 : Tuduhan

344 64 1
                                    

Prankkk

Gelas dalam genggaman Heejin sudah pecah berkeping-keping, karena pergelangannya dikecal kuat oleh seseorang. "Eric?!"

"Udah berapa kali gue bilang, jangan ganggu Somi! Sayangnya lo perempuan, jadi gue gak bisa nampar lo." geram si lelaki.

"Nah kan pawangnya dateng." gumam Hwall bangkit dari duduk menghampiri Heejin disana bersama Jeno, Hyunjin dan Yoshi. "Wei bro, santai. Jangan lo maen nyakitin tangan cewek gue donk."

Disaat itu juga Eric menghempaskan pergelangan tangan Heejin, lalu menggenggam pergelangan lainnya. "Ayo Som, kita pergi dari sini."

"Gila ya tu cowok, murid pindahan aja belagu." cetus Xiyeon kesal.

"Semenjak ada Eric itu, kita jadi gak bisa ngerjain Somi lagi." timpal Yeji ikut merasa kesal.

"Hei, semenjak ada Eric popularitas lo juga terancam kan Jen?" cibir Hyunjin, menyenggol lengan sang sahabat.

Jeno kesal, karena apa yang Hyunjin katakan itu benar. "Diem lo!"

"Hah gue benci banget sama Jeon Somi."

—«»—

"Som, lo mau kemana?" Eric bertanya, seraya mengejar Somi yang terus berjalan menuju tempat loker.

Sedari tadi, Somi tak mau berhenti barang sejenak pun untuk membalas panggilan Eric, dia seakan tidak peduli sama sekali.

"Som please jawab, lo mau kemana?" sekali lagi Eric bertanya membuat Somi gerah akan semua pertanyaan beruntun itu.

"Apa lagi sih Eric? Gue capek.. gue mau balik." keluhnya, mengambil mantel dari dalam loker.

Eric jadi semakin bingung, ok jika Somi kesal karena senior-senior tadi menganggunya. Tapi, Eric sudah datang untuk melindungi.. apa Somi marah karena Eric telat datang?

Tidak, Somi tidak pernah seperti itu, dia tidak akan marah hanya karena hal sepele.

"Som, biar gue anter—"

"Eric, udah gue bisa balik sendiri ok. Gue mohon jangan ganggu gue lagi." tandas Somi, berjalan meninggalkan Eric sendirian.

Langkahnya begitu gusar menuju gerbang sekolah, berusaha sebisa mungkin untuk tetap waspada, berjaga-jaga agar tidak ketahuan oleh guru.

Brak

Tubuh kecil Somi terdorong menghantam dinding koridor, ternggorokan Somi tercekat akibat cekikkan kuat seorang lelaki.

Somi kesulitan bernafas, dia juga merasakan sakit pada punggungnya.

"Jujur sama gue, lo kan yang udah bunuh Minju!!?"

Mata Somi membulat sempurna, terus saja tuduhan itu terlontar untuknya. Kenapa? Padahal kemarin dia tidak sedang bersama Minju semenitpun, kemarin dia juga menginap di rumah Kak Eunbi.

"Gue gak ngelakuin apa yang lo tuduhin, Guanlin." tandas Somi, matanya memerah dan berair.

Dia sungguh lelah, bukan hanya dari fisik namun mentalnya juga terluka. "Please, gue mau balik. Gue capek, Guan."

"Gue gak percaya sama sedikitpun ucapan lo itu. Jadi sekarang mending lo akuin kesalahan lo itu!" geram Guanlin semakin menjadi, dia semakin marah.

[✅]Happy Death Day // Jeon Somi (ft. 00L) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang