Kisah seorang lelaki yang suka bercanda namun serius dalam satu hal. Apakah itu? Yaps hanya maira yang bisa membuatnya mati gaya dan tak berdaya, si gadis kecil imut dan pandai menyanyi.
"Maira" panggil ina "Na,kamu dari mana aja? Pak beni udah masuk loh dari tadi,ini aku disuruh ngambil daftar absen ke kantor" "Iya tadi aku kan naik ojek,terus si abang ojek nya gatau jalan eh malah nyasar" ucap ina dengan wajah kesal "Cepet sana masuk,aku mau ngambil absen dulu" suruh maira "Oke oke bye ketemu di kelas ya" ina berlari menuju kelas Dikelas suasana hening,ina memberanikan diri untuk masuk ke dalam kelas "assalamualaikum pak,permisi izin masuk pak" ucap ina dengan penuh ketakutan "Ina,Kenapa telat?" Tanya pak beni "Saya tadi berangkat naik gojek pak eh nyasar" jawab ina "Emang kamu ga ngasih tau jalan ke kampus" tanya lagi "Ssa-saya main handphone pak,jadi ga liat ke arah jalan" jawab ina sambil menggaruk kepala "Yaudah silakan duduk,lain kali jangan telat ya" pak beni terkenal dengan keramahan nya tapi tetep saja ina takut karna wajah ganteng dosen muda itu membuatnya gugup. "Permisi pak" ucap maira sembari mengetuk pintu dan menuju ke meja dosen "Ini pak daftar absen kelas C" "Baik maira,terimakasih ya" Perkuliahan dimulai,maira duduk bersampingan dengan ina. Yaps billarina yang biasa dipanggil ina,mereka berteman sejak masa PKKMB dimana ina di goda kaka tingkat dan maira lah yang menolongnya. (Flashback on) "Hei gadis manis,sini dulu dong temenin abang" goda pria itu Ina menghiraukan panggilan itu dan tetap melangkahkan kakinya menuju lapangan tetapi pria itu malah menghalangi ina "sombong amat sih cantik,masa abang dirga dicuekin" coleh dagu ina Maira yang melihat kejadian itu,langsung menghampiri ina dan menampar pipi dirga "bisa sopan ga sama perempuan,jangan seenaknya" kemarahan maira sudah memuncak "Lo mahasiswi baru gausah belagu,lo ga tau gw siapa haa" "Emang ga tau dan ga mau tau juga. Yuk kita pergi disini" tarik tangan ina "Makasih ya udah nolongin,kenalin aku billarina panggil aja ina" "Nama aku maira" (Flashback off) Perkuliahan selesai "maira kita mampir ke gramedia dulu yuk,mau cari buku hukum internasional nih" "ayo mumpung ga ada kelas juga" ———— "Bro kita kursi nomer berapa nih" tanya langit "A paling atas,sini biar gw duluan" ucap milan sambil menaiki tangga "Ngit lo di pojok" ucap darris "Popcorn nya kak,ada paket hematnya 100rb dapet popcorn uk large dan 3 minuman" tawar mba bioskop "Boleh mba 1 ya" ucap milan "Baik kak, ini untuk popcorn nya dan minuman nya" "Lan lo milih film horror ya,baru mulai udah serem aja musik nya" tanya darris "Ah penakut lo,udah nikmati aja jangan berisiki" ejek milan ———— "Na,kita nonton yuk katanya ada film horror seru loh" "Boleh, aku juga penasaran sama film nya" Maira dan ina memesan tiket dan minuman "ra filmnya udah mulai nih,gapapa kita telat dikit" tanya ina "Gapapa" "Kita diteather 3" mereka berlari kecil "Ra,kamu pegangan sama aku ya. Ntar aku yang ngarahin, kita duduk di kursi paling atas A nomer 1 & 2 " Suasana bioskop hening dan sangat gelap hingga tidak bisa melihat wajah orang yang duduk disamping nya.
Film semakin menegangkan,hingga maira kaget dan tak sengaja memegang tangan pria di samping nya "sorry ga sengaja" Pria itu hanya diam saja namun mendengar suara maira seolah ia pernah bertemu. "Kok kaya pernah dengar ya suara dia" ucap milan dalam hati Film pun berakhir dan lampu bioskop di nyalakan, sontak mereka kaget karna bertemu tak sengaja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ina kok kamu disini,ngapain bareng sama dia" Ucap milan sambil menatap tajam maira "Bentar bentar kalian saling kenal?" Tanya maira "Dia kaka aku" jawab ina Maira masih kebingungan kenapa dunia ini begitu sempit hingga ia bisa berteman dengan adik dari seorang pria yang ia benci. "Nah kebetulan ngumpul nih,gimana kalo kita makan makan dulu" ajak langit "SETUJU" darris dan ina kompak menjawab "Bagus,yuk kita keluar. Makan di tempat biasa ya" ajak langit
Maira dan milan hanya diam saja dengan terpaksa harus ikut. Di restoran tersebut tampak ramai,hanya ada beberapa kursi saja yang kosong "langit sama ina duduk bareng gw,pas nih bertiga. Kalian berdua cari tempat lain" ucap darris "Ga ah apaan gw makan bareng nih cewe,ga napsu yang ada" "Ih gw juga ogah kali" maira memalingkak wajah nya "Ka milan,udah nurut aja. Ga boleh kaya gitu" ucap ina Milan dan maira mencari tempat duduk yang kosong.
"Mba dan mas nya cari tempat duduk ya" tanya pelayan restoran "Bukan,cari tempat tinggal" ucap milan Maira yang mendengar ucapan milan mencoba menahan tawa karna ia takut milan malah kepedean. "Ah bisa aja nih mas nya, kursi kosong ada di pojok kanan" pelayan mencoba mengarahkan Disamping itu darris dan ina hanya tersenyum melihat milan dan maira duduk berdua. "Kalo dilihat lihat cocok juga ya mereka" ucap darris "Cocok banget ka,apalagi maira orang nya baik banget" sahut ina "Hmm jadi kalian mau pesen apa nih" tanya langit "Seperti biasa" "Oke darris bebek goreng dan ina pasti ayam bakar" ucap langit Darris dan ina mengangguk "oke mba pesen itu sama es teh nya 3" ———— "Baik,jadi mau pesen apa?" Tanya pelayan resto kepada maira dan milan "Lo apa" tanya maira "Nasi goreng" "Pesen nasi goreng sama bebek bakar madu ya" "Minum nya apa" tanya pelayan resto "Air mineral aja" sahut maira dan milan "Ih kompak ya kalian,jodoh tuh berarti mba sama mas nya" ejek pelayan resto Maira dan milan hanya saling tatap. "baik saya pesankan dulu ya,mohon tunggu sebentar" Sembari menunggu pesanan,maira mengambil buku yang ia beli. "Lo suka baca juga" tanya milan "Hmm menurut lo" "Gw nanya baik baik,bisa ga sih jawab nya santai aja" "Santai aja" ejek maira "Bener bener ya lo ini" milan yang merasa kesal ingin melemparkan tas ke wajah maira. Next...