Selesai makan mereka langsung pergi ke parkiran mobil.
"Kalian berdua tadi parkir di lantai berapa?" Tanya langit
"Di lantai 3" jawab maira
"Oh kebetulan nih parkir dilantai yang sama,bareng aja" ucap langit
"Eh ke musholla dulu udah adzan nih" ajak milan
"Ayo,tuh diujung ada musholla" tunjuk darris
Maira yang mendengar ajakan milan merasa tersentuh,dia kira milan anak yang tak tau agama ternyata dugaan nya salah.
"MasyaAllah,inget agama juga nih anak" ucap maira dalam hati
"Ra aku tunggu didepan ya,lagi dapet soalnya hehehe"
Maira hanya mengangguk dan masuk ke dalam musholla. Sedangkan trio gesrek malah kebingunan karna air keran mati "kok ga ada airnya" tanya milan
"Gimana nih mau sholat,apa tayamum aja" ucap darris
"Apaan sih ris,kita coba ke musholla bawah deh" ajak langit
"Lama ih, minta air di tempat cewe aja dah" milan langsung pergi menuju tempat air wudhu wanita.
"Nah gini kan enak air jalan terus sepi juga" ucap milan
Maira yang sedang di toilet kebingungan mendengar ada suara lelaki. "Perasaan bener deh gw masuk di tempat cewe" maira keluar dari toilet dan sontak kaget melihat milan yang sedang berwudhu.
"Oke sudah beres,waktunya kembali" ucap milan dengan santai
"Lo ngapain disini,GA BISA BACA APA TUH LIAT KHUSUS WANITA"
"Ya bisa lah,air ditempat cowo ga ngalir jadi minta air dikit,PELIT AMAT" sahut milan
"Dasar cowok jadi jadian pergi sana"
"Ini juga gw mau pergi"
Brakk milan terpeleset dan merintis kesakitan." Ah ini siapa yang ngepel sih,ga becus lantai licin gini" ucap milan dengan kesal
Maira hanya tertawa melihat milan terjatuh. "Haaha rasain tuh" ejek maira
"Bukan nya nolongin malah ketawa dasar cewe gila" milan sangat kesal dengan maira
Darris dan langit yang mendengar suara keributan,pergi menemui milan dan maira.
"Lan lo gapapa" tanya langit
"Sini gw bantu,tangan lo ke pundak gw" darris merangkul milan dan membawa ke depan musholla.
"Ka milan kenapa?" Tanya ina
"Dia jatuh ditempat wudhu" jawab langit
"Lo tunggu disini bentar gw cari salep dulu" darris pergi mencari toko obat
"Kaki yang mana sakit ka,biar ina pijet"
"Kanan" "emang gila ya tuh cewe gw jatuh bukan nya nolongin malah diketawain" ucap milan dengan wajah kesal
"Cewe siapa ka" tanya ina
"Ya siapa lagi coba kalo bukan temen kamu"
"Maira? Ga lah di baik kok mungkin kaka aja yang nyebelin"
"Nih salep nya" darris datang dan memberikan salep kepada ina
"Kita langsung pulang aja" ajak langit karna merasa cemas dengan keadaan milan
Maira datang dengan memasang muka tak bersalah. Milan melihat maira dengan tatapan tajam seolah mangsa yang mau diterkam
"santai aja kali lihat nya" ucap darris sembari memukul pelan pundak milan
"Sorry ya na gw lama" ucap maira
"Iya gapapa,ini kita langsung balik. Ka milan kaki nya terkilir" jelas ina
"Hah karna keselepet tadi?"
"KEPLESET" teriak milan
"Udah udah" lerai langit
"Bisa jalan ga" tanya darris
Darris dan langit membantu milan berjalan.
"Na kamu mau,aku anterin apa pulang bareng mereka" tanya maira
"Bareng ka milan aja,ntar ngerepotin lagi hehehe"
"Yaudah aku langsung pulang ya sampai ketemu besok" maira pergi meninggalkan ina dan yang lain nya.
————
Malam hari maira kepikiran tentang kaki milan "apa gw keterlaluan ya sama dia"
"Ah telpon ina aja deh tanya gimana keadaan milan sekarang" ucap maira dalam hati
"Assalamualaikum na,kamu lagi dimana nih"
"Waalaikumsalam,aku lagi dirumah. Ada apa ra"
"Gapapa,cuman mau nanya. Kaki milan masih sakit?"
"Udah mendingan tadi abis diurut sama bibi"
"Oh syukurlah"
"Ciee nanyain kabar ka milan,kamu suka ya sama kaka aku" ejek ina
"Apaan sih na,orang nanya doang"
"Ngaku aja ra,sukan kan sama ka milan"
"Ga,udah ah aku tutup ya telpon nya mau tidur nih"
"Kalo suka gapapa ra,aku dukung kok apa mau aku bilangin langsung nih ke orang nya"
Maira langsung mematikan panggilan "ah malu gw,bodoh bodoh ngapain juga sih nanyain kabar dia" maira menyesal menelpon ina sementara ina pergi ke kamar milan untuk memberitahu kalo maira menanyakan kabar milan.
"KA MILAN,INA ADA INFO PENTING" teriak ina
"Ada orang ga sih di dalem,ina buka ya pintu nya" ina masuk ke dalam kamar milan dan ternyata milan sedangkan mendengarkan musik hingga tak mendengar suara ketukan pintu.
"Ka milan" panggil ina
"Eh ina,ada apa"
"Ka tau ga tadi ina di telpon sama siapa"
"Emm bang dodo penjual sayur itu"
"Bukann,tapi maira" "dia nelpon ina nanyain kabar kaka loh"
"Ga mungkin lah si cewe gila itu nanyain kaka,masih punya perasaan dia"
"Ihh kaka mah,ina seriusan. Pokoknya kaka besok deketin maira ya GA MAU TAU"
"Kok ina maksa kaka sih"
"Ina yakin maira itu pasangan yang tepat buat kaka"
"Ngomong apa sih kamu,tidur sana udah malem"
"Yaudah ina tidur,inget besok harus deketin maira" ina kembali ke kamarnya
Milan masih kepikiran apa yang di katakan ina tadi "apa bener tuh cewe gila nanyain kabar gw"
Hingga larut malam milan tidak bisa tidur karna terbayang wajah maira yang cantik.
"Come on milan,masa lo ga bisa tidur sih mikin tuh cewe" ucap milan sambil menepuk pipi nya
Setelah berjam jam ia mencoba untuk tidur akhirnya ia tertidur.
————
Pagi hari maira sarapan dengan keluarganya. Ada ayah sopian dan ibu tini,maira adalah anak semata wayang.
"Sayang,roti nya dihabiskan dulu" ucap ibu tini
"Iya mah,hari ini aku pulang agak telat gapapa ya. Sore aku dan teman teman mau ngerjain laporan dulu"
"Ada cowok nya disana" tanya ayah sopian
Ayah sopian memang posesif terhadap putri kesayangan nya agar tidak diganggu lelaki nakal.
"Ada pah,tapi dia baik kok tenang aja" jelas maira
"Yaudah maira berangkat dulu,assalamualaikum mah pah" maira berpamitan
Di mobil maira merasa resah,takut bertemu dengan milan karna pasti ina sudah memberitahu kalo ia semalam menanyakan kabar milan. Di sepanjang jalan maira memikirkan bagaimana cara agar ia tak bertemu milan.
"Tau deh liat nanti aja,ga penting juga" ucap maira dalam hati
————
"Bro kaki lo masih sakit" tanya langit
"Udah aman nih bisa lari gw" milan berlari kecil
"Lan lan tuh maira datang" darris menunjuk ke arah maira
"Mantap,kita samperin sekarang" mereka berjalan ke arah maira
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugerah Cinta
RomansaKisah seorang lelaki yang suka bercanda namun serius dalam satu hal. Apakah itu? Yaps hanya maira yang bisa membuatnya mati gaya dan tak berdaya, si gadis kecil imut dan pandai menyanyi.