Kisah seorang lelaki yang suka bercanda namun serius dalam satu hal. Apakah itu? Yaps hanya maira yang bisa membuatnya mati gaya dan tak berdaya, si gadis kecil imut dan pandai menyanyi.
Tepat pada tanggal 24 juli 2020 Milan dan Maira berjanji untuk berkomitmen,mereka berdua tidak ingin berpacaran namun setelah maira lulus kuliah ia akan menikah.
"Ra hari ini kamu pulang jam berapa?" Hampir setiap hari mereka pulang bareng, Darris dan ina curiga kalo milan dan maira sudah jadian namun mereka tak pernah berhasil mengungkap, Milan selalu ngeles saat ditanya status hubungan nya ia menjawab "kami capek berantem terus jadi mencoba akur aja" berbeda dengan maira ia selalu menjawab "aku itu les private sama ka milan" tanpa ia sadari maira sudah menyebut milan dengan sebutan kaka.
"Eh ra besok kita ada quiz lo dari pak adlin,kamu udah belajar belum?" Tanya ina "Hah seriusan, aku lupa" "Tumben ra kamu lupa,biasanya soal pelajaran kamu itu paling inget" "Kita sekarang ke kelas yuk,masih sempat nih buat baca dikit" maira menarik lengan ina dan berpamitan dengan trio gesrek.
"Lan lo kalo udah jadian itu cerita dong" Darris sangat penasaran karna jika milan hanya main main saja, darris siap maju. "Siapa yang jadian sih,orang gw udah bilang cuman pengen akur aja" Milan sudah mempunyai jawaban hafalan untuk semua pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya. "OKE, kalo gitu gw deketin maira lo jangan marah" darris memang tertarik dengan maira sejak pertama bertemu namun ia mengira perasaan itu hanya sesaat, lama kelamaan ia semakin terpesona dengan perilaku maira yang sangat berani dan tidak takut dengan siapa pun. Milan yang mendengar ucapan darris merasa cemburu,ia ingin marah namun tak bisa karna jika ia marah berarti mereka ada hubungan special.
"Ris cewe yang kemarin mau lo kemanain hah,kasian lo mereka..maira jangan lo jadiin gitu juga" langit memang orang yang kalem namun sangat perhatian dengan orang disekitarnya. "Jujur ya gw ngerasa beda gitu kalo deket maira" ucapan darris membuat milan semakin panas padahal baru saja ia memulai komitmen dengan maira, milan sudah punya rintangan bahkan sahabatnya sendiri. "IYA BEDA,NGERASA PANASKAN LO DEKET MAIRA,AURA LO ITU AURA SETAN JADI KALO DEKET MAIRA BEDA" milan sudah tidak tahan,emosi nya memuncak saat mendengar ucapan bahwa darris ingin lebih dekat dengan maira. "Eh lo kok jadi ngegass sih,santai aja kali ngomongnya ga gitu juga" darris mulai terpancing emosi "kalo lo memang cinta ama dia,ya bilang dong. Gw kan bisa mundur tapi kalo lo ga bilang mana gw tau"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apaan sih nih orang,sahabat macam apa yang ga peka dengan perasaan sahabatnya sendiri. Udah tau gw suka sama maira masih aja mau ngebet dasar kadal buntung" milan menggerutu dalam hati "Gais tenang gais,maira udah jadian sama mang asep jadi kalian ga boleh ngerebutin hal itu lagi ya" ucap langit untuk menenangkan suasana "Mang asep siapa lagi" "Itu kang sayoer depan komplek gw" ucap langit sambil tertawa "nah ginikan enak senyum dong" "Gw tiup ngondek lo ngit" meski mereka sudah tertawa bareng namun darris dan milan masih saja dalam tujuan yang sama. "Selagi lo belum ngakuin perasaan lo,gw bakal terus deketin maira" darris sebenarnya juga ragu karna di sisi lain,milan banyak berubah. Biasanya tak pakai minyak wangi (oke salah itu lagu ya,sorry) Biasanya milan sering nongkrong setiap pulang kampus dan sekarang ia memilih pulang bareng maira.
"Na, makan di cafe kembar11 aja yuk,bosen nih kantin mulu" maira sengaja mengajak ina untuk pergi makan di tempat lain untuk menghindari pertanyaan dari darris, ia tahu bahwa darris ingin mendekatinya. "Bebas aja aku mah" maira mengabari milan bahwa ia tidak makan dikantin. "Aku pergi makan diseberang ya"
"Kenapa?"
"Lagi pengen seblak,hehe" maira berbohong untuk menjaga perasaan milan padahal milan sudah tau ia punya saingan sahabatnya sendiri.
"Yaudah,hati hati ya" Darris mencari ke sekeliling keberadaan maira,namun ia tak menemukan nya "ini maira sama ina kok ga dateng dateng ya, kelas mereka kan udah bubar dari tadi" milan hanya tersenyum "haha rasain lo, mereka aja ga makan dikantin" ucap milan dalam hati
"Kalian pesen apa,seperti biasa kan" langit memesankan makanan "Gw mie kuah aja" sahut milan "Siap bro tunggu sini bentar" Beberapa menit kemudian pesanan datang, darris heran kenapa maira ga datang ke kantin padahal setiap istirahat mereka selalu ngumpul.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.