Salting

1.7K 180 13
                                    

Maira melihat dari kejauhan ada milan yang sedang berjalan menuju ke arahnya.
"Aduh mampus nih gw" maira kebingungan
"Katanya sih ada cewe yang nelpon adek gw terus nanyain gimana kabar kaki gw,hmm siapa ya" sindir milan
"Hah seriusan lo,siapa tuh cewenya" goda darris
Langit hanya tersenyum melihat tingkah dua sahabatnya "kasian anak orang udah yuk masuk kelas"
Tanpa berbicara sepatah kata,maira pergi meninggalkan trio gesrek.
"Woi cewe gila,bener bener lo ya cari masalah" teriak milan
Langit menarik tangan kedua sahabat nya "yaudah ayo mau sampai kapan disini,kelas udah mau mulai"
"Iya deh bang jago" ucap darris dengan tersenyum

"Baik anak anak perkuliahan kita mulai" ucap dosen
"Ra,maafin aku ya" memohon agar maira tidak marah dengan nya
"Ra,pasti tadi ka milan ngejek kamu..please maafin" ina memasang muka sedih agar maira memaafkan nya
"Aku ga marah,cuma kesel aja sama kaka kamu..kepedean nya meningkat 100%"
"Hehe ka milan emang gitu orang nya tapi dia baik kok aslinya, kaya nya kamu harus mengenal lebih dekat deh biar tau kalo ka milan ituuu"
"Stop,dosen lagi ngajar..ga sopan kalo kita ngobrol"
Ina hanya mengangguk "semangat ina,kamu pasti bisa" ucap ina dalam hati.

Ina sangat ingin maira dan kaka nya dekat. sepanjang jam kuliah ina hanya melamun dan terus memandang ke arah maira
"Hmm ka milan ga mau pacaran dan ingin langsung menikah..kira kira maira mau ga ya,pasti mau lah kan kaka orang nya baik jadi ga sabar deh melihat mereka duduk di pelaminan"
"aduh ina kamu itu kejauhan mikirnya" ina tersadar dari kehaluan nya

Sementara milan terus memikirkan cara untuk mengerjai maira sebagai balas dendam. "Oke gw ada ide" perkuliahan selesai milan pun melanjutkan rencara nya "gw ke toilet bentar,kalian duluan aja"

"Siap"

Milan tersenyum dengan yakin bahwa rencana nya pasti berhasil. Ia pergi mencari maira "hmm tuh anak kemana sih"
"Nah tuh dia baru dicariin,pas banget lagi masuk toilet"

"Eh ka milan ngapain disini,bukan nya kelas kaka diatas ya"

"Iya kamu di cariin sama langit katanya ada urusan penting,ke kantin sana"

"Kan bisa wa ina,ga perlu kaka capek capek nyari gini"

"Udah sana cepetan,kasian langit nungguin..ntar kaka nyusul"

"Tapi maira masih didalem nanti pasti nyariin ina"

"Urusan itu gampang"
Melihat ina pergi,milan masuk ke dalam toilet. "Hey kalian keluar dulu,katanya nih toilet mau di perbaiki" milan menyuruh orang orang yang didalam keluar. Setelah sepi milan menumpahkan pembersih lantai di depan pintu toilet dan bersembunyi dibalik tembok.
Maira membuka pintu dan brukk dia terjatuh hingga tangan nya berdarah "awww"
Milan tertawa puas melihat maira jatuh "haha rasain lo emang enak"
namun seketika raut wajah nya berubah,
melihat goresan luka di tangan maira.
"Eh tangan lo berdarah,sorry sorry" milan nampak khawatir "sini gw bantu"

"Gw bisa sendiri,jangan sentuh gw"
Maira mencoba berdiri namun ia tak kuat

"Jangan keras kepala" milan langsung menggendong maira menuju mobil.
Maira hanya pasrah tubuh nya di gendong milan. "Duduk disini dulu,gw ambilin P3K"
Maira mengangguk "sini tangan lo"

"Aw pelan pelan dong"

"Jangan bawel,cewe gila emang bisa ngerasain sakit" ucap milan sambil tersenyum
Maira hanya memandangi wajah milan karna baru pertama kali ia sedekat ini dengan pria.
"Ini anak kalo diliat liat ganteng juga sih" ucap maira dalam hati
Milan sadar kalo maira terus memandangi wajah nya "terpesona ya sama wajah ganteng gw,hmm ga salah sih..semua orang juga gitu"

"pede boros"
Maira salah tingkah ia mencoba mengalihkan perhatian dengan  menanyakan alasan milan suka minum air mineral

"Segitu suka nya lo sama gw sampai nanya minuman favorit gw"
Ucapan milan semakin membuat maira salah tingkah dan mati gaya.
————
"Bang langit kenapa nyari ina katanya ada urusan penting"
"Hah,kata siapa"
"Kata ka milan tadi"
"Hmm pasti kamu dikerjain,abang ga ada manggil kamu"
"Oh gw tau,pasti milan mau nyamperin maira biar bisa berduaan" tebak darris
"Wah kacau nih,pasti berantem" "ayo buruan cari mereka" ucap langit
Ina melihat sekeliling kampus namun tak menemukan milan dan maira. Sedangkan langit dan darris mencoba menghubungi milan,tapi tak kunjung di angkat.

"Kita udah keliling kampus tapi mereka ga ada,apa di parkiran" tanya darris
"Yauda ayo kesana" ajak ina
Mata mereka tertuju ke mobil BMW putih milik milan,dimana ada sosok pria dan wanita di dalam nya.
Next...

Anugerah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang