Hari demi hari milan dan maira selalu bertemu dan semakin dekat namun tetap saja selalu berantem. Milan nampak nya mulai menaruh perasaan kepada maira,ia sering memberikan perhatian kecil seperti mengingatkan makan namun maira masih bingung dengan perasaan nya sendiri, ia takut kalo milan hanya main main saja.
Mereka sering nongkrong dikantin kampus entah sekedar makan atau mengerjakan tugas.
"Mang,pesen seperti biasa ya" ucap langit"Siap"
Maira dan ina sedang mengerjakan tugas dari bu ira mata kuliah ilmu hukum dasar dan meminta bantuan trio gesrek karna soal yang diberikan cukup sulit.
"Ka, ini kira kira alasan yang cocok untuk soal ini apa ya" tanya ina
"Hmm buka yang itu coba,kalo ga salah halaman 24 ada kesimpulan nya" jawab milan sambil menunjuk salah satu buku
"Oh ini ya" sahut maira"Yaps"
Maira kagum dengan ingatan milan padahal ia sudah semester akhir tapi masih saja ingat dengan pelajaran di semester awal.
"Ga nyangka ya dia pinter juga" kagum maira yang terus memandangi wajah milan
"Woi santai aja kali liatin sahabat gw" ucap darris
Langit dan ina hanya tersenyum melihat maira yang salah tingkah ditegur oleh darris.
"Eh ini nomer 3 aku udah nemu jawaban nya" maira mencoba mengalihkan perhatian
"Gausah malu malu gitu kali ra,aku tau kamu suka kan sama ka milan" goda ina
"Oh jadi udah suka nih ceritanya berarti sama dong,milan juga tuh..bisa lah kalian jadian" sambung darris
Milan tersedak mendengar ucapan darris yang blak blakan mengatakan dia suka dengan maira.
"Nah bener kan" ucap darris
Maira dan milan saling pandang dan mereka menebak perasaan masing masing.
"Apa bener ya dia suka sama gw"
"Ah gamau lah" ucap maira dalam hati
"Ra,udah kan yuk kumpul sekarang" tanya ina
"Udah,sini biar aku aja..kamu tunggu sini" jawab maira sembari merapikan kertas jawaban
————
Belum sampai ke kantin,maira dicegat oleh dirga and genk yaps laki laki yang pernah ditampar maira waktu mengganggu ina.
"ketemu lagi kita" ingin mencolek dagu maira
Maira langsung menghindar "udah gw bilang sama perempuan itu yang sopan"
"Ih galak banget sih,bang dirga takutt" dirga mengejek ngejek maira
Maira tidak tau harus berbuat apa karna ga ada yang berani melawan dirga and genk. "Lo berani sentuh gw, gw laporin ke dosen" tantang maira"Silakan gw ga takut"
Dirga menarik lengan maira,hingga jarak maira dan dirga sangat dekat "lo itu cantik tapi sayang galak" goda dirga
"Lepasin gw" teriak maira,ia tak bisa melepaskan genggaman tangan dirga karna bagaimana pun ia kalah dengan kekuatan cowo
"Teriak aja sayang,ga ada yang bakal nolongin lo kok"
Brukkk pukulan mendarat di wajah dirga, dikantin milan sudah sadar ada yang tak beres karna maira tak kunjung datang.
"Jangan berani berani lo sentuh dia" ucap milan dengan lantang
Dirga merintis kesakitan,pukulan yang mendarat diwajahnya cukup kuat.
"Emang lo siapa nya dia haa" tanya dirga
"Eemm gw pacar nya" jawab milan
"Haha gw tau lo itu ga mau pacaran,udah berapa cewe yang lo tolak" sahut dirga
"Dia calon istri gw,mau apa lo" ucap milan sambil merangkul maira
"Iya kan sayang" kedip milan
"Ha apa" maira kebingungan ia tidak tau harus menjawab apa "aaa iya iya"
"Sayang nya gw ga percaya,tunggu apa lagi hajarrr" ajak dirga kepada teman nya
Terjadi perkelahian yang cukup sengit antara milan dan dirga
"Ra lo tunggu disitu" ucap milanMaira hanya mengangguk, ia semakin terpesona melihat milan pandai bertarung. "Ya Allah tadi milan nganggep gw calon istri" belum selesai khayalan nya,satu teman dirga menyekap nya dan mengancam milan jika masih melawan ia akan dilukai.
Brukk milan terjatuh dan di keroyok oleh genk dirga,maira kebingungan harus berbuat apa "oh iya gw kirim pesan diem diem""na cepetan ke lorong dekat kantin,URGENT"
Ina membaca pesan itu dan memberi tahu kepada darris dan langit.
"cepetan kita kesana sekarang"
"Eh gw lapor ke dosen kalian duluan" ucap langit
Mereka langsung berlari menuju lorong. Sesampai disana mereka melihat milan yang sedang dihajar habis habisan "woi" teriak darris
"Oke datang lagi nih mangsa" ucap dirga
"Kalo mau berantem one by one dong jangan keroyok,banci lo" ejek darris
Langit datang mengajak satpam dan dosen untuk melerai kejadian tersebut. "Dirgaaaa,ke kantor sekarang" ucap dosen itu
Maira langsung menghampiri milan dengan wajah khawatir "lan lo gapapa? Pasti sakit semua ya" "maafin gw" maira hampir meneteskan air mata karna tak tega melihat wajah milan yang babak belur
"Uhuk uhukk gw gapapa,udah biasa" jawab milan
Ina sangat khawatir dengan keadaan kaka nya,tapi dia juga senang karna dugaan nya benar milan dan maira bukan hanya saling suka tapi cinta. Bisa dilihat dari tatapan mata mereka"Stt kita cabut yuk biarin lah mereka berdua" ajak darris
"Eh lo apa apaan sih,itu milan lagi sakit kok ditinggalin" ucap langit
"Gini nih kalo otak nya ga pernah kenalan sama cinta" "udah ikut gw sekarang..ina ayo ke kantin" darris merangkul langit"Sini aku obatin" ucap maira
Maira mengobati luka luka diwajah milan,air mata maira menetes dan membuat milan bingung.
"Lo kenapa nangis, apa tadi dirga sempat mukul lo" tanya milan
"Bu-bukan"
"Terus"
"Ini semua gara gara gw,muka lo jadi lebam lebam" ucap maira dengan menyesal "maafin gw"
"Haha cowo sudah biasa kaya gini"
Maira menatap mata milan dengan penuh arti, sehingga milan bingung kenapa maira menatapnya begitu.
"Milan,makasih ya..oke gw harus apa biar bisa nebus kesalahan gw"
"Hmm gampang"
"Apa"
"Jadi orang yang selalu ada buat gw,selalu ada disamping gw saat gw butuh dan jadi orang yang special dihati gw" ucap milan dengan lembut
"Haha bercandakan lo" maira salah tingkah ia tak menyangka milan berani mengucapkan kalimat itu
"Maira lihat mata gw, gw serius" tangan milan memegang kepala maira
"Ta-tapi kita baru saja mengenal" sahut maira
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugerah Cinta
RomansaKisah seorang lelaki yang suka bercanda namun serius dalam satu hal. Apakah itu? Yaps hanya maira yang bisa membuatnya mati gaya dan tak berdaya, si gadis kecil imut dan pandai menyanyi.