4. Janji

132 30 4
                                    

▪︎♡▪︎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


▪︎♡▪︎

Tanyakan pada hatimu
Apakah pantas hubungan ini kita jalani?
Jika kamu berkata iya,
Maka aku akan berjuang, sampai kamu sendiri yang bilang
Kalau aku harus berhenti di suatu titik

▪︎♡▪︎
Selamat membaca

.


.


.


Malam ini jeno berkutat dengan beberapa berkas yang harus diselesaikan karena deadlinenya besok, karena beberapa bulan belakangan ini di perusahaan tempatnya bekerja, banyak merekrut karyawan baru dan ada beberapa karyawan yang dipindah tugaskan sehingga jeno harus memperbaharui database karyawan.

Tok tok tok

Pintu kamar jeno diketuk, dan jeno tau itu pasti bundanya.

“langsung masuk aja bun” kata jeno tanpa mengalihkan tatapannya dari layar computer.

Bunda menghampiri jeno dan meletakkan secangkir teh dimeja kerjanya.

“jangan terlalu keras kerjanya dan jangan begadang” pesan bunda yang sudah jeno hapal diluar kepala, karena hampir setiap malam bundanya selalu berpesan seperti itu.

“iya bun, bunda juga langsung istirahat, besok bangun pagi-pagi lagi buat nyiapin sarapan” kata jeno kemudian meminum teh yang dibuatkan bundanya.

“iya, bunda mau istirahat sekarang” kata bunda kemudian keluar dari kamar jeno.

Setelah bundanya keluar, jeno kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda, tinggal sedikit lagi pekerjaannya selesai.

Setelah sekitar setengah jam, akhirnya pekerjaan jeno selesai dan ia segera membereskan beberapa kertas yang berserakan dan mematikan laptopnya.

Tiba-tiba ponselnya yang ada di nakas berbunyi, bergegas jeno mengambil handphonenya. Ada sebuah panggilan WhatsApp dengan nama “dek nana” tertera di layarnya.

“halo” sapa jeno

“halo mas jen, kamu jadi kan jemput aku di café” kata jaemin sedikit meninggikan nada suara karena terhalang oleh bunyi kendaraan yang berlalu lalang.

“iya na, bentar mas siap-siap dulu” kata jeno.

kemudian langsung mematikan sambungan telepon dengan sepihak.
Bergegas jeno mengambil jaket yang tergantung di belakang pintu dan mengambil kunci motor di nakas.

𝑲𝒂𝒎𝒖𝒍𝒂𝒉 𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓𝒌𝒖 [𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang