2. Bertemu

185 39 10
                                    

▪︎♡▪︎
Sesuatu yang sudah digariskan tuhan untuk dirimu

Itu adalah yang terbaik untuk dirimu

Jadi, apakah pertemuan kita

Adalah yang terbaik untuk kita?
▪︎♡▪︎
Selamat membaca

.


.


.


Malam ini sesuai janjinya dengan hyunjin dan lucas, jeno bersiap untuk pergi ngeband di café baru dekat persimpang, sebenarnya hobi jeno itu nyanyi, tapi saat ia bertemu teman-temannya,  mereka sepakat untuk membentuk band yang biasa ngisi acara di café-café buat nambah penghasilan.

Jeno keluar kamar sambil menenteng gitar yang dibelinya saat SMA dari hasil kerja paruh waktu. Kemudian ia berpamitan pada bunda yang sedang menonton tv bareng jisung.

“bun jeno pamit dulu ya, mau ngeband bareng teman-teman di café dekat persimpangan” kata jeno sambal bersalaman kepada bundanya.

“jam berapa pulangnya?” tanya bunda karena walaupun jeno itu cowok bunda tetap merasa khawatir jika anak sulungnya itu pulang larut malam.

“paling jam 10 bun” kata jeno

“yaudah, kalau udah selesai langsung pulang ya?” pesan bunda

“iya bun, jeno pamit ya” kata jeno.

“iya hati-hati jen”

***


Saat jeno sampai di warkop mang didin, disana sudah ada hyunjin dan lucas yang sedang bernyanyi dan menggoda beberapa laki-laki manis yang lewat.

“yo jen” kata hyunjin yang menyadari kedatangan jeno

“maaf gue lama” kata jeno sambil bertos dengan hyunjin dan lucas.

“santai men” balas lucas

“yaudah langsung aja kita pergi, kata jungwoo kita udah ditungguin sama pemilik cafenya” kata lucas

“yaudah kuy” kata hyunjin lalu mereka berpamitan kepada mang didin.

***


Sesampainnya mereka disana, ternyata pelanggan café udah lumayan banyak, maklum café baru dan ada diskon. Kemudian mereka langsung menemui pemilik cafenya dan melakukan persiapan.

“maaf kalau kami telat” kata jeno mewakili teman-temannya

“gak kok, kami baru aja buka, kalo gitu kalian bisa langsung persiapan” kata pemuda manis yang berstatus sebagai pemilik café

“oh ok” kata jeno kemudian menyuruh kedua temannya untuk melakukan persiapan, sedangkan ia masih berdiri  di hadapan jaemin.

Jaemin penasaran kenapa cowok di depannya ini tidak ikut persipan bersama teman-temannya dan masih setia berdiri sambil memandanginya.

Jaemin yang merasa risih karena terus diperhatikan oleh jeno memutuskan untuk bertanya “kamu gak ikut persiapan bareng temen-temen kamu?” tanya jaemin

“bagaimana saya bisa persiapan kalau yang didepan saya lebih menarik perhatian saya” kata jeno kelewat tenang.

Skakmat

𝑲𝒂𝒎𝒖𝒍𝒂𝒉 𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓𝒌𝒖 [𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang