7. Talk and Talk

106 26 2
                                    

▪︎♡▪︎
Masalah itu lebih baik diungkapkan
Daripada dipendam
Karena jika hanya dipendam
Rasa sakitnya akan berlipat ganda
▪︎♡▪︎
Selamat membaca


.

.

.



Jeno menggusap-usap bahu jaemin yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu jeno sambil menangis.

“Na kamu kenapa, kalau kamu nangis aja aku gak bisa bantu kamu nyesesain masalah kamu?”  tanya jeno yang membuat jaemin semakin mengeratkan pelukannya ke badan jeno.

“tapi aku masih belum siap cerita” kata jaemin sambil mengusap air matanya.

“seenggaknya kamu ngasih tau aku gimana caranya biar kamu berhenti nangis, aku sedih liat kamu kayak gini” kata jeno sambil menatap mata jaemin.

“peluk jeno” pinta jaemin

Jeno memeluk jaemin , “Nana ingat selama kita hidup masalah pasti akan selalu datang, tapi tuhan gak akan ngasih cobaan yang melebihi kemampuan umatnya”

Jaemin menyetujui ucapan jeno, “tapi aku rasanya gak kuat jeno”

“aku paham karena aku pernah merasakannya, malahan saat itu umurku sangat muda, belum terlalu paham dengan apa yang terjadi, walau serasa putus asa tapi aku yakin, aku pasti bisa melakukannya”

“jangan khawatir semua ini cuma proses, masalahnya akan cepat berlalu, ingat kamu gak sendirian ada tuhan, ada diri kamu sendiri dan ada aku yang sayang kamu” kata jeno sambil mengecupi pucuk kepala jaemin.

“makasih udah mau jadi sandaran aku”

“Nana ini  sebenarnya bukan waktu yang tepat, tapi kalau aku bilang aku cinta kamu gimana?”

Jaemin terdiam sesaat, “kalau aku menerima kamu, apa kamu bakal menerima masalahku juga?” tanya jaemin

“Aku gak pernah main-main soal perasaan, aku emang udah mikirin mateng-mateng, aku tau kalau aku mau memiliki kamu maka aku harus siap menerima masalah kamu juga, dan kamupun juga gitu karena jika kita udah manjalani hubungan yang lebih serius kamu akan tau seberapa banyak kekurangan aku” kata jeno

“walau bagaimanapun aku gak bisa nolak kamu, jadi iya aku nerima kamu”

“makasih dan maaf na aku gak bisa menjanjikan apapun kepada kamu, aku bukan orang kaya yang dapat menjanjikan kekayaan, tapi aku akan berusaha menjadi figur yang dapat kamu andalkan”

“mau dinyanyiin lagu gak, biar lebih tenang, tapi gak pake gitar”

“gapapa mas jen”

“pakai music karaoke aja ya” kata jeno sambil merogoh saku jaketnya untuk mengambil handphone, sedangkan jaemin hanya mengangguk.

“special untukmu sang pujaan hatiku” kata jeno sembari memutar music karaoke.



Aku mengerti perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap meski berat kau tak merasa sendiri
Kau telah berjuang menaklukkan hari-harimu
Yang tak mudah
Biar aku menemanimu
Membasuh lelahmu

Izinkan ku lukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis tertawa

Biar ku lukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

- Budi doremi - melukis senja   -




“gimana udah mendingan?” tanya jeno setelah ia selesai bernyanyi yang dibalas anggukan oleh jaemin dengan senyum yang mulai terbit di bibir indahnya.

“mau jalan-jalan gak?” tawar jeno

“kemana?” kata jaemin balik bertanya

“ya gak kemana-mana cuma muter-muer doang terus balik”

Kemudian jaemin beranjak dari duduknya “ yaudah aku bilang haechan dulu ya” kata jaemin

kemudian menghampiri haechan yang duduk di meja kasir.

“chan aku keluar bentar ya”

“mau ngedate ya na” kata haechan sambil menaik turunkan alisnya.

“gak sih Cuma jalan biasa doang, gue ijin bentar ya”

“sip Na” kata haechan



***


“na mau makan gak?” tanya jeno

“makan apa emang?”

Lalu jeno menunjuk warung makan yang ada di seberang mereka, “ tuh nasi padang mau?”

“mau, aku udah lama juga gak makan nasi padang” kata jaemin antusias
Sesampainya di warung makan nasi padang mereka langsung memesan dua porsi nasi padang bersama es teh.

“Na kamu lebih suka makan di warung gini atau di restoran?”

“ya aku gapapa sih mau diajak makan dimanapun yang penting tempatnya bersih dan makanannya enak”

“mas jen boleh aku jujur?”

Jeno cukup terkejut dengan pertayaan jaemin barusan, tapi ia hanya menganggukan kepala tanda menyetujui.

Jaemin membasahi bibirnya yang kering, jujur ia sedikit gugup takut jeno tidak menerimanya.

“kalau aku bilang aku udah punya tunangan gimana?”

Jeno terdiam sejenak untuk menetralkan ekspresi wajahnya, “kamu pasti punya alasan untuk itu, jadi tolong kamu jelaskan”

“aku sama dia udah dijodohin dari dua tahun lalu, tapi kami tidak saling mencintai dalam artian kami sudah menganggap satu sama lain seperti saudara, tapi papa kekeh pengen jodohin kita berdua, dan kita juga sudah sama-sama jatuh hati kepada orang lain”

“apa tunangan kamu tau tentang kita, karena aku takut kamu menyakiti dua hati sekaligus”

“ya dia tau, dan kita sudah sepakat untuk melanjutkan hubungan kita dengan pasangan masing-masing”

“aku tidak bisa memaksa kamu kalau soal perasaan, tapi karena kamu memilih aku, ayo kita sama-sama perjuangin hubungan kita” kata jeno sambil menggenggam tangan jaemin.

Jaemin tersenyum mendengar penuturan jeno, “ayo kita berjuang sedikit lagi untuk masa depan yang bahagia”


***

Tbc!!!

Typo mohon dimaklumin ya!

Aku kembali semoga masih ada yg baca, vote, dan komen ya.

Makasih buat yang sudah support aku💕
































𝑲𝒂𝒎𝒖𝒍𝒂𝒉 𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓𝒌𝒖 [𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang