6. Hyunjin Sakit

127 25 0
                                    

▪︎♡▪︎

Penyesalan memang datang belakangan
Kalau di depan itu pendaftaran
▪︎♡▪︎

Selamat membaca

.

.


.


Setelah pulang dari rumah hyunjin, jeno hanya termenung menunggu balasan chat dari jaemin, sejak tiga jam lalu chat yang dikirim jeno masih centang satu.

Jeno khawatir karena tidak biasanya jaemin seperti itu, jeno mencoba untuk berpikiran positif tapi selalu saja ada pikiran-pikiran negatif yang menghantuinya.

Jeno mencoba untuk memejamkan mata, biar bagaimanapun besok ia masih harus kerja.

“selamat tidur nana”
Suara alarm membangunkan jeno dari tidur indahnya.

“perasaan gue baru tidur 10 menit deh” gumam jeno kemudian mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Sambil mandi jeno sekalian gadain konser kecil-kecilan sambil mengikuti lagu dangdut yang diputar di rumah tetangganya.

“kala kupandang kerlip bintang nun jauh disana, asekk” teriak jeno dengan botol shampoo sebagai microphonenya

“sayup kudengar melodi cinta yang menggema, terasa kembali gelora jiwa mudaku”

Jeno semakin asik bernyanyi sambil memutar gayung layaknya lightstick dari boyband/girlband korea.

“karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut, anjir keren banget gue” 

“ lagunya asik bener, pantes aja mang apip suka banget sama lagu ini” gumam jeno sambil melanjutkan acara mandinya yang sempat tertunda. 

Sedangkan di lain tempat, bunda heran mendengar teriakan anak sulungnya, itu jeno sedang mengigau apa gimana sih?.

“Ji coba deh kamu ke kamar kakakmu itu jeno menggigau apa gimana sih” kata bunda menyuruh anak bungsunya

“gak usah dicek bun, itu bang jeno lagi latihan buat acara microphone pelunas utang” jawab si bungsu sambil bermain dengan kucingnya.

“ada-ada kamu ji”

“selamat pagi kesayangan abang” teriak jeno 

“cepet banget kamu mandinya jen, tadi bunda denger kamu masih teriak-teriak” 

“ngapain lama-lama bun, tadi aku malahan gak pengen mandi soalnya dingin banget bun” jawab jeno

“abang jorok”teriak jisung 

“yang penting ganteng” balas jeno

“udah-udah nih makan” perintah bunda.

***

jeno mencoba fokos dengan pekerjaannya, namun tidak bisa. Sedari tadi ia sering mencuri-curi pandang ke layar handphone berharap ada balasan dari jaemin yang ditunggunya sejak tadi malam.

“sekali lagi nih, kalau gaada juga balasannya, nanti aja ditelepon saat jam istirahat” kata jeno kemudian perlahan ia mengalihkan pandangannya dari layar computer ke layar handphone.

Ting

Seperti mendapatkan undian, mata jeno berbinar saat mendapatkan balasan dari jaemin , langsung saya jeno menelepon jaemin.

“halo dek” sapa jeno

“iya mas jeno, kenapa” jawab jaemin 

“kamu lagi ada masalah”

𝑲𝒂𝒎𝒖𝒍𝒂𝒉 𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓𝒌𝒖 [𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang