3.

1.4K 360 114
                                    

☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoshi berjalan di sepanjang koridor dengan santai, sekekali tersenyum ramah ketika ada anak yang negur dia.

Diem-diem gini Yoshi famous loh, fans nya banyak.

Ini udah jam istirahat, dia niatnya mau pergi ke taman belakang buat nemuin dua temen pungutnya yang memang biasa mangkal disana.

Ya gimana ya, taman belakang tuh adem. Meski banyak setannya, tapi setannya pada cakep dan kalem, gak macem mbak kunti yang sering tiba-tiba muncul di kuburan.

Jihoon lantas melambaikan tangannya ketika melihat presensi Yoshi yang baru muncul. Dengan cepat dia mendorong Yoonbin yang lagi enak lesehan buat menjauh, menyisakan ruang untuk Yoshi di tengah-tengah.

"Tempatnya masih luas, jingan. Hobi banget lo kdrt!"

"Stt, kutang berbi mending diam. No bacot bacot."

Cibiran kesal dari Yoonbin tampak diredam dalam hati. Pikirnya percuma kalau dia menganjing anjingi si Jihoon sekarang, toh nantinya malah dia sendiri yang mati kutu kalau cowok bermulut pedas itu mulai membalas.

"Mana bekalnyaa??" Tangan Jihoon mengacung ke depan. Setelahnya Yoshinori meletakkan satu kotak makan bento berukuran besar diatas telapak tangan pemudia itu.

Dengan itu Jihoon lantas buru-buru membuka kotak bento yang Yoshi bawa, kemudian memekik senang saat melihat isinya.

"Yeayy!!"

Yoonbin mendecih seraya menyundul kepala Jihoon gemas. "Sadar umur bege, geli gue lama-lama liat lo!"

Yaa mending nyundulnya sekali, lah ini sampai tiga kali. Gimana gak keliengan si Jihoon.

Untung lehernya gak lepas, terus gelinding di tanah, kan gak lucu kalau gitu.

"Gak usah berantem kalian." Tegur Yoshi, dia duduk ditengah-tengah mereka berdua.

Ya kira-kira begitulah rutinitas mereka bertiga kalau lagi jam istirahat. Ngomong-ngomong, ini sudah tahun ke-4 mereka sekolah di Iliofaneia dan menyandang gelar sebagai penyihir terpelajar. Mereka bertiga mungkin memang berada di klasifikasi penyihir yang berbeda, tapi entah gimana ceritanya mereka justru bisa tetap akrab, bahkan jadi teman satu kamar asrama.

"Kekuatan lo gimana, Bin. Ada perkembangan?"

Yang ditanyai berdehem sebentar, "Gitu-gitu aja sih sebenarnya. Lo tau lah, sulit bagi penyihir langka kayak gue buat nemuin jati diri sendiri."

Yoshi mengangguk, "Ngerti sih gue. Semangat terus ya lo, gak cocok anjir kalau lo murung terus gara-gara gak berkembang."

"Berkembang apaan? Berkembang biak, ya?"

"Gak gitu konteksnya, setan." Balas Yoonbin emosi, setelahnya kembali mengalihkan atensinya lagi kepada Yoshi.

"Lo sendiri gimana deh, Yosh?"

[2] DISASTER | TREASURE: Jihoon, Yoshinori + YoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang