6.

1.2K 309 81
                                    

Buat yang minta double up

Nih, sayang gak sama aku?

Vomment juseyo~

Vomment juseyo~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|



Disaat Jihoon baru membuka seperempat katup bibirnya untuk bercerita, pintu tiba-tiba diketuk dari luar. Ada seseorang yang memanggil nama mereka berdua dan juga Yoshi dari balik pintu.

"Buka aja, gak dikunci kok!" Kata Jihoon, sedikit meninggikan suaranya.

Pintu pun terbuka sedikit, menampilkan kepala seorang remaja yang menjembul ke dalam. Ia lalu tersenyum, menampilkan deretan giginya yang rapih.

Yoonbin bangun dari posisi nyamannya, ia lalu duduk di samping Jihoon. "Oh, Youngtae! Ngapain ke sini, weh?"

Si cowok Park yang mendengar ucapan Yoonbin mengapit dagunya dengan jari, tanda ia sedang berpikir.

"Youngtae. Young tai, tai muda." Gumamnya agak nyaring, kemudian mengangguk-anggukan kepala, "Pantes kelakuannya kaya tai."

Taeyoung hanya mampu tersenyum kecut, "Asem lo bang, untung tua." Katanya, "Kalian berdua, termasuk Bang Yoshi di suruh ke ruangan kepala sekolah."

Jihoon merengut, "Paling mau babuin kita lagi."

"Pengen kabur, tapi takut di sihir jadi kecebong." Gumam Yoonbin pelan.

Mereka berdua sama-sama mendengus kesal, sebelum akhirnya beranjak dari atas ranjang. Memasang sepatu dan juga seragam sekolah yang memang wajib di pakai saat jam pelajaran seperti ini.

Seragam mereka sebenarnya sama sekali tidak terlihat seperti penyihr, maupun seragam anak SMA. Pakaian yang mereka kenakan mungkin lebih seperti setelan milik bangsawan. Entahlah, mereka tidak yakin pasti.

Yang jelas, wajah pas-pasan milik temannya Jihoon dan Yoonbin mendadak terlihat lebih berkelas jikalau menggunakan seragam Iliofaneia.

Yoonbin melirik Jihoon sebentar. Saat ini mereka berdua sudah berada di depan pintu ruangan milik kepala sekolah. Jujur, kali ini mereka sama-sama ragu untuk mengetuk. Pasalnya mereka dapat mendengar dengan jelas bahwa di dalam terdapat cukup banyak orang. Suara-suaranya terdengar cukup lantang, sepertinya orang-orang di dalam sana sedang memperdebatkan sesuatu.

"Permisi!" Ucap Jihoon sopan. Ia memutuskan untuk mengambil tindakan, karena sadar akan teman di sebelahnya yang sama sekali tidak pernah mempunyai inisiatif.

"Oh, silahkan masuk, nak!" Sambut sosok yang duduk di kursi kebesarannya.

Ada sekitaran enam orang di dalam ruangan, termasuk kepala sekolah mereka sendiri, Yang Hyunsuk.

Begitu masuk, baik Jihoon dan Yoonbin langsung buru-buru ke pojok ruangan. Mengambil sapu dan juga kemoceng, lalu kemudian membungkuk ke arah para guru

[2] DISASTER | TREASURE: Jihoon, Yoshinori + YoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang