Selepas hari panjang yang penuh dengan kebahagiaan, Rose harus nerima kenyataan kalau sekarang dia harus pulang. Pikiran Rose jadi penuh sama suaminya itu, iya Hangyul. Rose udah nebak-nebak gimana reaksi Hangyul pas dia sampai di rumah, kalau gak berhenti ngoceh, ya tentu jutekin dia.
"Ci, lo gak takut apa tinggal di apartemen sendirian?" tanya Jaemin saat mereka berdua lagi jalan ke parkiran.
Setahu Jaemin, Rose itu tinggal di apartemen sendirian, Rose pindah dengan alasan mau belajar mandiri. Padahal, saat itu dia nikah sama Hangyul. Itu juga apartemennya Hangyul, bukan punya dia.
"Ngga dong, udah biasa." jawab Rose sambil tersenyum, karena kalau Rose gak senyum, bisa-bisa Jaemin cemas dan berujung tau kalau Rose udah jadi istri orang.
"Makin sini, lo makin dewasa ya, Ci. Kayak minta kode pengen cepet dinikahin."
Rose melongo, tentu dia kaget dengar ucapan Jaemin. Apa sikapnya berubah semenjak ia menikah? Rose rasa gak ada yang berubah, semuanya sama aja.
"Aku pengen sekolah dulu, Nana." jawab Rose, dalam hati dia minta maaf berulang kali ke Jaemin karena sudah berbohong.
"Habis sekolah, gue lamar, mau?" tawar Jaemin.
Kali ini Rose betulan kaget, saking kagetnya dia sampai berhenti berjalan, mematung di tempat dan menatap Jaemin dengan lekat.
"Na——"
Jaemin terkekeh dia mendekat kearah Rose terus ngusap-ngusap kepalanya, "Iya gue tau, lo udah punya pacar."
Ucapan Jaemin sedikit membuat Rose kembali santai, perempuan imut itu tersenyum tipis, lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.
"TAPI CI, SELAMA JANUR KUNING BELUM MELENGKUNG, MASIH ADA KESEMPATAN GUE BUAT NIKUNGKAN??"
Rose melotot dan berbalik ke belakang natap Jaemin dengan mata yang rasa-rasanya hampir copot aja. Rose bukan kaget karena Jaemin berteriak di tempat umum seperti ini. Rose lebih kaget dengan ungkapan yang Jaemin teriakan.
Nikung, katanya?
Gila aja, mau disebut PEBINOR apa?!
Karena ngelihat Rose yang laget betul, Jaemin berlari kecil mendekat kearah Rose tentu dia lakuin hal itu dengan senyuman cerahnya. Bikin siapapun pasti ambyar.
"Ci, dulu lo suruh gue buat cari pacar, lo selalu suruh gue buat berusaha untuk seorang perempuan, dan kali ini gue mau nurutin permintaan lo."
"Iya Ci, gue gak akan lepasin lo, sebelum lo jadi pacar gue. I love you." lanjutnya sambil ngedepin matanya sebelah dan bikin bentuk hati pakai jari.
"Tapi Na, aku udah————"
"Udah punya pacarkan itu urusan lo Ci, lagian kayaknya kak Hangyul udah mulai bosen." potong Jaemin, "Ayo pulang! Udah malem nih." lanjutnya sambil genggam tangan Rose.
Rose menghela nafas berat, dia natap wajah Jaemin yang kelihatan senang karena mungkin ngerasa lega habis ngungkapin perasaannya. Berbanding terbalik dengan Rose yang kagetnya minta ampun.
"———udah nikah, Na. Kita gak bisa bersatu, gimana pun caranya."
***
Hangyul melirik jam dindingnya dengan helaan nafas berat. Dia udah cemas banget sama keadaan Rose yang masih belum pulang juga, padahal ini udah larut. Tanpa lama, Hangyul langsung ambil jaket dan kunci mobilnya. Dia berniat buat jemput Rose.
Saat Hangyul turun kebawah, dia gak sengaja lihat Rose yang sudah ada di luar karena pintu lift terbuka. Niat awal Hangyul menekan tombol lift ke parkiran bawah langsung urung, dia langsung belari menuju kearah Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin ; Ketua Osis - Lee Hangyul X Roseanne Park
Novela JuvenilDijodohin series #2 Gimana rasanya jadi seorang istri dari ketos hits SMA 101?