"Harusnya gak gitu, temen-temen aku kan jadi pada kaget pas lihat kak Hangyul datang, mana pake acara bilang aku pacar kakak lagi." ceroscos Rose ketika Hangyul baru saja selesai memesan makanan untuk makan siang mereka dijam istirahat ini.
Hangyul terkekeh kecil sambil mengingat kembali reaksi teman sekelas Rose yang betulan kaget dan bagi Hangyul itu sangat lah lucu.
"Ya biarin lah, kamu gak mau ngakuin saya?"
"BUKAN GITU, KAN KAK HANGYUL SENDIRI YANG BILANG HUBUNGAN INI GAK USAH ADA YANG TAHU!!!"
Hangyul menatap Rose lekat sambil menopang dagunya dengan kedua tangan, nampak sangat lucu dan menggemaskan. Dengan suara seraknya Hangyul berkata, "Kamu cantik sih, jadi saya takutkan kalau si nana itu malah ngambil kamu."
Rose tersipu malu dilihat seperti itu oleh sosok Hangyul yang tampan dan menjadi idola di sekolahnya. Refleks, Rose menutup wajah merah tomatnya dengan kedua tangan.
"Jangan lihatin aku kayak gitu, kak!" protes Rose sambil mengintip Hangyul disela-sela jarinya.
"Kenapa?"
"YA, AKU MALU LAH!"
Tawa Hangyul pecah mendengar jawaban Rose yang penuh penekanan dengan suara imutnya itu. Ah, masa bodo tentang mereka yang tengah jadi pusat perhatian di kantin, yang terpenting bagi Hangyul adalah malu-malunya Rose.
"Ya gapapa lah." ucap Hangyul sambil tersenyum kearah Rose dan memegang pergelangan tangan gadis itu.
Hangyul sedikit menarik tangan Rose agar tak menutupi wajah cantiknya lagi. Ketika wajah merah padan Rose sudah berhasil Hangyul lihat tanpa perantara, ia berkata, "Saya malah suka lihat kamu malu, gemesinnya gak nahan, duh."
Rose menepis tangan Hangyul dengan cara yang sedikit kasar, tentu hal ini tidak disengaja.
"KAK HANGYUL!" ucap Rose, lalu kembali menutup mukanya.
Lagi-lagi tawa Hangyul berhasil pecah. Melihat Rose yang sangat menggemaskan ketika malu-malu seperti itu membuat Hangyul semakin betah berada didekatnya dan selalu ingin menggoda Rose.
"Permisi, ini pesanannya Hangyul ya?" tanya salah satu pelayan kantin.
Hangyul mengangguk, "Iya, uangnya tadi udah ya, terima kasih."
"Sama-sama, selamat menikmati makanannya dan selamat berbahagia juga untuk dua hati yang tengah dilanda asmara."
Hangyul terkekeh kecil sambil mengangguk dan menatap punggung pelayan itu. Dalam hati, Hangyul juga kaget akan ada orang yang mengucapkan kalimat seperti itu untuk hubungannya dengan Rose.
"Makan dulu nih." suruh Hangyul sambil menyodorkan satu mangkok bakso kearah Rose.
Rose menjauhkan kedua tangannya dan menghembuskan nafas berat, "Kalau udah disogok sama makanan, aku kalah deh, kak. Makasih ya."
Lagi, Hangyul tersenyum bahagia.
“Ah, Rose kau sadar tidak, kalau wajah imutmu adalah candu bagiku?” batinnya.
***
Na Jaemin : ci, sini ke taman sekolah
Na Jaemin : nanti pulangnya brg sm gue, kan mau ke kafe.
Na Jaemin : jangan ajak lisa sm wooseok, mereka mau bikin gw bangkrut.Rose menutup ponselnya dan segera membereskan buku pelajaran akhir yang sudah selesai. Setelah menggandong tas dan berpamitan kepada Wooseok juga Lisa, Rose berjalan menuju taman sekolah, mengikuti kemauan Jaemin, sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin ; Ketua Osis - Lee Hangyul X Roseanne Park
Fiksi RemajaDijodohin series #2 Gimana rasanya jadi seorang istri dari ketos hits SMA 101?