chapter 7

8 2 0
                                    

Ada typo? Komen ya jangan sungkan! Tq.

***

Tok tok tok!!
Suara ketukan pintu yang cukup keras membuat sang empu yang sedang  rebahan di ranjang sambil mata terpejam terganggu.

Brak brak brak!

Bunyi ketukan pintu terdengar lebih jelas dan cukup keras,buru buru ia bersuara dan segera membuka pintu kamarnya tsb.

"Iya bentar!" Teriak tasya sambil berlari menuju pintu.

Ceklek

"Ada apa  mah? " Tanya tasya sambil mengernyitkan dahinya tanda bingung.

"Ada apa kamu bilang! Cepetann kebawah cuci pakaian saya sekarang! Nih" Ucap dewi sambil melempar keranjang pakaian kotor kearah tasya.

"Tapi mah.. " Protes tasya.

"Gada tapi tapi an! Cepetan cuci baju saya sekarang! " Gertak dewi sambil menarik lengan tasya dan itu lumayan sakit .~ Parah bu dewi mah sksk. ~

"Ss.. Sakit mahh" Ringis tasya sambil memegang lengannya yang merah itu.

"Yaudah makanya kalo orang tua nyuruh tu harus dikerjakan bukan malah ngebantah! "

"Iya mah" Setelah itu kembali memungut pakaian yang jatuh kedalam keranjang lagi dan bergegas turun kelantai bawah .

Sebenarnya tasya bisa saja melawan sikap dewi tetapi dia harus selalu ingat pesan mirna~mamahnya.

Dewi pun tersenyum penuh kemenangan, ia tidak segan segan membuat tasya jadi menderita.

Kini ,, disaat tasya ingin memasukan pakaian milik dewi kemesin cuci, tiba tiba dewi kembali bersuara.

"Eh!mau ngapain? " Tanyanya sambil berkacak pinggang.

Tasya yang bingung pun angkat bicara "mau nyuci mah, tadi kan suruh nyuci pakaiannya"

"Enak aja! Bayar listrik mahal,kalo mau nyuci jangan pake mesin cuci" Ucapnya

"Sabar tasya lo harus sabar"  Ucap nya dalam hati.

"Tap.. " Sebelum tasya akan memprotes, perkataannya sudah dipotong oleh dewi "

"Pake tangan lah! Gausah manja jadi anak biar ngerasain gimana rasanya jadi pembantu! " Ucap dewi pedas.

Setelah itu tasya pun menghiraukan ucapan dewi dan segera bergegas mencuci , tidak menggunakan mesin cuci melainkan menggunakan tangannya yang mulus itu.

Tidak papa toh tasya juga ngga keberatan.

Semua pelayan yang melihat adegan tersebut pun kasihan kepada anak majiakannya yang tidak di perlakukan dengan baik oleh istri kedua majikannya.

Termasuk bi nani yang melihat itu pun hanya dapat memandang  tasya iba . Sebenarnya ia ingin mengadukan perlakuan buruk  si dewi, ia tidak peduli jika harus kehilangan pekerjaannya demi tasya, tetapi tasya yang melarang untuk mengadukan hal tersebut kepada  papahnya~anton.

***

Setelah dirasa sudah  selesai mencuci semua pakaiannya,, tasya merenggangkan otot ototnya yang mulai terasa kaku.

Lalu ia segera beranjak pergi kekamar membersihkan badannya  dengan pakaian yang sudah terlanjur basah.

"Mau kemana kamu?! " Tanya dewi yang sedang berleha leha membaca  koran sambil memicingkan matanya kearah tasya.

"Mau mandi mah, baju tasya basah soalnya"

"Gak,, enak aja ,, sapu terus pel lantai ini sekarang juga! Ga ada bantahan" Setelah mengucapkan kalimat tsb   dewi langsung beranjak pergi  .

Just Me And You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang