chapter 11

10 2 4
                                    

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan,,

Kini tidak ada perubahan sama sekali dalam diri tasya.

Tok.. Tok.. Tok..!!!

Pintu kamar milik tasya berbunyi keras, segera ia melangkah menuju kearah pintu dan mulai membuka knop pintu tsb.

"Apa? " Tanya tasya singkat.

"Kamu ini! Dari tadi saya panggil gak nyaut  das.. "

"Kenapa? "
Belum sempat dewi melanjutkan kalimatnya yang belum terselesaikan sudah dulu dipotong oleh tasya.

"Oh.. Baguss! Udah mulai berani ya sama saya!"

"Ada apa? " Tanya tasya sekali lagi dengan suara datarnya.

"Ada apa ? Ada apa kamu bilang? Sekarang kamu pergi kebawah cuci pakaian saya "perintah dewi penuh penekanan.

" Loh kok gue yang suruh nyuci? Kan pembantu udah ada ma"elak tasya

"Alah kamu ini, saya perintah nyuci ya nyuci jangan banyak alasan , karena ada pembantu kamu jadi males gak mau ngapa ngapain enak amat hidupnya"cerocos dewi panjang lebar.

Tasya menghembuskan nafasnya pasrah " Yaudah iya"

Setelah kegiatan mencucinya selesai tasya bergegas ke lantai atas menuju kamarnya, saat sedang di pertengahan tangga ia berpapasan dengan dewi ~ibu tirinya.

"Mau kemana kamu?! " Selidik dewi memicingkan matanya dengan tajam

"Mandi , baju gue basah " Jawab tasya seadanya.

"Sapu terus pel lantai bawah, sekarang!! " Perintah dewi penuh penekanan.

"Tapi baju gue basah takut masuk angin ma" elak tasya

"Ya.. Mau bajumu basah atau kering ya urusan kamu "

Tasya kembali menghembuskan nafasnya dengan kasar dan berbalik lalu menuruni tangga  dengan ogah ogahan.

Tasya mengambil ember yang berisikan  air lalu sembari membawa sapu lantai dan juga pel lantai.

Hal yang pertama ia lakukan adalah menyapu lantai setelah selesai dengan kegiatan menyapu lantainya, Tasya segera mengepel lantai tersebut.

"Dikira gue gak bisa nyapu ama ngepel apa? Enak aja " Gumam Tasya sendiri sambil mengerjakan kegiatan mengepelnya.

Beberapa menit berlalu Tasya hampir selesai mengepel  lantainya.

Tetapi disaat Tasya hampir saja selesai mengepelnya, tiba tiba ember yang berisikan air tumpah sedikit karena ditendang oleh alena.

Tasya yang melihat itu pun hanya diam sambil memasangkan muka datarnya lalu kembali melanjutkan kegiatan ngepel lantai tsb.

Gada gunanya meladeni orang gila  , kata tasya.

Syukurlah hanya ditendang nggak tumpah semua , tapi kok..

Tiba tiba alena  mengangkat ember tersebut dan menuju kearah tasya.

"Tu anak ngapain? Kok ngangkat ember segala"ucap tasya dalam hati  .

Dan tiba tiba ember yang sedang alena pegang ditumpahkan ke badan  tasya, tasya kaget karena tiba tiba ada air yang menyiram pada tubuhnya.

" Fuck you bit*h!!"  Maki tasya

"Eh? Apa lo bilang?!! "Tak terima dirinya dikatakan seperti itu.

" Lo kok nyiram gue?! "Tanya tasya agak membentak.

Just Me And You✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang