e n a m

6.6K 992 62
                                    

Jangan lupa voment ya hyung😘
Sorry for typo(s)

.

Jaemin membuntuti Jeno dengan scoopy miliknya. Pikiran bodohnya ingin mengancam Jeno dengan buntalan itu agar mau bicara. Senangnya bukan kepalang.

Jaemin merasa asing dengan tempatnya yang jauh dari sekolah dan banyak orang di sana.

"Untuk apa Jeno ke sini?" Monolognya. Jaemin menghentikan motornya. Ia bersembunyi agar tidak ketahuan.

Jaemin mengikuti Jeno yang berada di kerumunan orang. Jaemin hanya melihatnya dari balik pohon besar.

Di sana mereka tengah berbincang serius sambil mencari-cari benda di dalam tasnya. Merasa tidak menemukannya.

"Mana?" Tanya salah satu orang di sana.

Jeno masih mengubek-ubek tasnya. Nihil, ia tak menemukan apa-apa.

"Nggak ada?"

Jeno menggeleng.

"Kurang ajar! Jadi lo bohongin kita hah?!"

"Habisi dia!"

Empat orang mendekati Jeno dan memukulnya. Jeno sempat melakukan pertahanan diri, namun ia tak kuasa menahannya. Ia kembali dipukuli habis-habisan. Wajahnya babak belur. Seragamnya juga sudah kotor diinjak-injak.

Jaemin tidak tahan lagi. Ia berlari untuk menolong Jeno. "Berhenti!" Jaemin menahan agar Jeno tidak dipukul lagi. Jeno agak kaget dengan keberadaan Jaemin. Bisa-bisanya dia berada di sini?

"Kamu nggak apa-apa Jen?" Jeno tak menjawab.

"Jangan dipukul lagi, tolong, " lirih Jaemin menangkupkan kedua telapak tangannya, memohon.

"Minggir atau lo gue pukul juga!"

"Tidak! Jangan-jangan! Aku udah telepon polisi ya." Ancam Jaemin.

"Sialan! Lee Jeno urusan kita belum selesai. Kalo sampe gue berurusan polisi karena obat itu, mati lo!" Ancam orang itu lalu meninggalkan Jeno dan Jaemin.

"O-obat?" Jaemin bingung. "Ma-maksudnya i-ini?" Jaemin mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Buntalan hitam itu.

Jeno menatap nyalang Jaemin. Ia merebut barang yang di tangan Jaemin dan membantingnya. Dadanya naik turun menahan amarah.

Bugh!

Jeno memukul rahang Jaemin hingga membiru. Rasa ngilu menjalar.

Kemudian Jeno mencengkram kerah seragam Jaemin kuat.

"Kurang ajar lo!" Jaemin tertegun ketika Jeno berbicara. "Kalo lo nggak ambil barang gue, gue nggak akan berurusan lagi sama mereka, bangsat!" jujur, Jaemin sangat terkejut. Jeno bicara! Dan suaranya mengalun indah di telinganya. Suaranya menenangkan bagi Jaemin. Jaemin sampai tidak sadar jika dirinya dipukul Jeno.

Bugh!

Jeno memukul perut Jaemin. Barulah kesadaran Jaemin kembali. Ia merasakan sakit di perutnya.

"Hidup gue bakal ancur gara-gara lo! NA JAEMIN!" geram Jeno bersiap melayangkan pukulan lagi.

"I-itu nar-narkoba J-jen?" Jaemin tergagap. Ia bahkan tidak menyadari bahwa itu narkoba.

"Iya! Gua pengedar asal lo tau!"

"Ma-af Jen." Jaemin menatap Jeno dengan mata yang berkaca-kaca. Jujur, ia merasa bersalah padanya.

"NA JAEMIN GUE BENCI LO!"

TBC

Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu untuk mampir, vote, ataupun komen💚💚💚💚

Mute || Nomin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang