Jangan lupa voment ya hyung 😊
Sorry typo
.Jaemin mengendap-endap masuk ke kelas Jeno. Ia duduk di bangku Jeno. Tangan kurang ajarnya lancang membuka tas Jeno yang sangat ringan. Hanya ada dua buku tulis dan satu bolpoin. Pantas saja ringan.
Lalu netranya tak sengaja melihat buntalan hitam. Karena rasa penasaran Jaemin sangat tinggi, Jaemin membukanya. Jaemin pikir itu cincin atau apa. Ternyata hanya 4 bungkus kecil-kecil bubuk putih.
"Apa ini?" Jaemin menimang-nimang. Sepertinya barang ini penting bagi Jeno. Sebuah ide gila melintas di kepalanya. Jaemin akan mengerjai Jeno. Menyembunyikan bubuk itu hingga Jeno kelabakan mencarinya.
"Ide bagus Nana." Pujinya dengan senyum bangga.
Kemudian Jaemin keluar dari kelas Jeno. Tak sengaja ia berpapasan dengan Jeno. Untung saja, Jeno tak melihatnya keluar dari kelas Jeno.
"Hai Jeno." Sapa Jaemin tak lupa meninggalkan senyumannya.
Jeno hanya mendengus.
Sudah biasa bagi Jaemin dengan kelakuan Jeno yang acuh ini. Jaemin tidak masalah dengan itu.
Ting!
Unknown: Sirkuit Redjack, jam 5
TBC
Terimakasih sudah mampir maupun vote.
Jeongmal kamsahamnida.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mute || Nomin✔
Fanfic[COMPLETED] Masih menjadi pertanyaannya bagi Jaemin, sebenarnya Jeno itu bisu atau tidak?