Jeno kembali masuk sekolah seperti biasa walaupun lukanya belum sepenuhnya memudar. Ia menatap dingin orang-orang yang bertemu dengannya. Jeno tanpa sengaja melihat Jaemin. Wajahnya terdapat lebam. Hasil karya seni dari dirinya.
Jaemin pun melihat Jeno, lalu menundukkan kepalanya. Entah, Jaemin merasa Jeno membencinya.
"Nana Hyung!" Sungchan merangkul pundak Jaemin. Ia juga menatap Jeno, kakaknya. Ada perasaan rindu di dalam dirinya. Namun tertahan dengan rasa benci yang menyelimuti hatinya. Karena Jaemin yang disukainya itu menyukai Jeno. Sungchan tahu dari tatapan mata Jaemin yang berbeda saat melihatnya. Dan sudah sejak lama.
"Ayo ke kelas,"
Di kelas, Jaemin galau.
"Kenapa sih, Na?"
"Chan, aku suka Jeno.."
Haechan dan Sungchan pun sudah tidak kaget lagi.
"Jeno benci aku.." sambungnya.
🌿
"Kenapa?" tanya Jeno dingin kepada orang yang bersandar di tembok rooftop. Itu Sungchan yang tiba-tiba mengajaknya bertemu setelah tiga tahun tidak saling berbicara.
"Kakak suka sama Kak Nana, 'kan?"
"Ngaco."
"Jangan bohong, kak."
"Gue nggak bohong kok."
"Nggak usah munafik, kak. Gue tau kalo lo suka sama Nana."
Jeno diam.
"Asal lo tau ya kak, Nana yang udah minta Bang Chan dan yang lainnya buat nggak gangguin lo. Bang Hyunjin yang nemenin dia nemuin mereka."
Jeno terlonjak kaget.
"Stop jadi pengedar kak,"
"Gimana lo-"
"-gue tau semuanya dari Bang Hyunjin. Dia ngasih semua info tentang lo ke gue. Bahkan ke mama dan ayah."
"Apa lo bilang?!"
"Mama sama ayah udah tau."
"Ya baguslah mereka tau segala kebusukan gue. Apa pedulinya sama gue?" Jeno tersenyum miring.
"Mereka pengen lo balik lagi.."
"Gue nggak akan pernah balik lagi. Sampah yang dibuang, ngapain dipungut lagi?"
TBC
Terima kasih sudah mampir, dan juga jejaknya💚💚
2 chap lagi mungkin sudah berakhir><
KAMU SEDANG MEMBACA
Mute || Nomin✔
Fanfiction[COMPLETED] Masih menjadi pertanyaannya bagi Jaemin, sebenarnya Jeno itu bisu atau tidak?