🍃﹏﹏﹏﹏﹏🍃

224 114 17
                                    

Tak lama Leunca sampai dirumah sakit dan menghampiri laluna.

"apa yg terjadi pada laluna?" tanya leunca tertatih-tatih.

"Dia mengalami kram perut, kak" ujar momo menenangkan leunca.

Leunca menggenggam tangan laluna "Bagaimana bisa kau sampai kram perut" ucap leunca lirih.

"Maafkan kakak, kakak tidak bisa menjaga mu dengan baik" sambung leunca sambil menangis.

Momo dan glori menenangkan leunca yg saat ini bersedih, guru olahraga menghampiri leunca.

"Terima kasih, anda sudah membawa laluna kemari" ucap leunca pada guru laluna.

"Ah iya... Tetapi bukan saya yg membawanya, tapi pelajar ini" jelas guru laluna sambil menunjuk jacob.

Jacob membungkukkan badan dan menyapa leunca.

"Ah.. Kau siapa?" tanya leunca bingung.

"Dia teman kami, kak" sahut glori.

"Ah... Teman laluna? Sapa namamu?" tanya leunca.

"Jacob" jawab nya sambil tersenyum.

"Terima kasih" ucap leunca.

Momo dan glori mengajak jacob dan dongho kembali ke sekolah, mereka pun berpamitan pada leunca dan bergegas kembali kesekolah karena pelajaran belum usai.

"Aku minta maaf karena berteriak tadi, dan terima kasih sudah membawa laluna kerumah sakit" ucap momo pada jacob.

Jacob hanya tersenyum dan melanjutkan perjalanan nya menuju gedung sekolah.

"Yah jacob! Apa kau rasa pelatih akan marah?" tanya dongho menatap jacob.

"Aku tidak tahu" jawab jacob singkat.

Di dalam kelas tari jacob dan dongho di marahi oleh pelatih mereka karena datang terlambat dan pergi tanpa memberitahu. Dongho dan jacob hanya menundukkan kepala saat pelatih memarahi mereka berdua.

Setelah di marahi pelatih mereka berdua diberi hukuman dari pelatih untuk membersihkan ruang kelas tari. Mereka pun membersikan ruang kelas tari, saat membersihkan ruang kelas jacob terlihat sangat gelisah dan diam saja.

"Yah! Apa kau masih mengkhawatirkan nya?" tanya dongho menepuk bahu jacob.

Jacob hanya diam dan terus membersihkan ruang kelas. Sedangkan di rumah sakit laluna baru sadar dari pingsan nya dan ia terkejut melihat dirinya ada di rumah sakit dan juga ada leunca yg sedang menunggu nya.

"Kau sudah bangun" ucap leunca lirih.

Laluna masih bingunf kenapa dia bisa berada di rumah sakit.

"Kau tadi pingsan di sekolah karena kram perut dan temanmu membawamu kemari" jelas leunca.

"Kenapa kau ada disini?" tanya laluna dingin.

"Aku datang karena khawatir padamu" jawab leunca.

Laluna hanya diam dan menundukkan kepalanya "apa sangat berat?" tanya leunca.

"Apa maksudmu?" tanya laluna bingung.

"Apa ucapanku tentang hari peringatan ayah dan ibu itu sangat berat untukmu?" ucap leunca.

"Ogh" jawab laluna singkat.

"Apa alasannya?" tanya leunca menatap laluna.

Laluna tidak ingin menjawab ucapan leunca dan memilih diam, tak lama laluna diperbolehkan pulang dan istirahat di rumah. Mereka pun pulang menaiki bus, dalam perjalanan laluna hanya dian tak mempedulikan leunca dan hanya menatap jendela bus.

Sesampainya dirumah laluna masuk kedalam kamarnya dan duduk di ranjangnya, leunca menghampiri laluna di kamar "beristirahat lah supaya kau cepat membaik" ucap leunca lembut.

Leunca keluar dari kamar laluna dan masuk kedalam kamarnya, leunca menatap foto orangtuanya yg tergantung di dinding kamarnya. Leunca meneteskan air mata

"Ibu, ini sangat berat bagiku!" ucap leunca lirih.

"Sepertinya laluna masih belum bisa melupakan kejadian waktu itu dan membuat laluna jatuh sakit" sambung leunca menangis.

Leunca terus menatap foto orangtuanya dan terus menangis karena ia merasa gagal merawat adiknya dengan baik.

"Ayah... Apa yg harus aku lalukan? Ayah... Bagaimana caranya membuat laluna menerima semuanya? Ayah... Ibu...aku benar-benar tidak berguna untuknya!" keluhan leunca pada mereka.

Laluna hanya duduk diranjang, duduk meringkuk dengan raut wajah sedih. Terdengar suara derinh ponsel, laluna mengambil ponsel di sebelahnya dan mengangkat panggilan dari jacob.

Jacob : kau sudah tidur?

Laluna : belum... Ada apa?

Jacob : Bagaimana kondisimu saat ini?

Laluna : lebih baik dari tadi siang

Jacob : benarkah? Tapi kau terdengar tidak baik, lebih baik kau tidur. Kau harus beristirahat dan jangan banyak memikirkan sesuatu!

Laluna : aku tau

Jacob : selamat malam... Sampai besok

Laluna : ogh... Kau juga

Laluna menutup telepon nya dan berbaring di ranjang. Laluna tertidur pulas karena sangat lelah dan masih merasa pusing. Sedangkan jacob masih terjaga karena tidak bisa tidur saat ini, ia pun memilih berolahraga untuk membuatnya merasa mengantuk.

Setelah beberapa menit berolahraga akhirnya jacob merasa lelah dan mengantuk, ia pun bergegas untuk tidur.

Our Story || JAKE ENHYPEN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang