Lamaran?

2.3K 272 10
                                    

Typo bertebaran
Jangan lupa tekan 🌟

"Jungwon nenek ingin berbicara?" ucap nenek

"Baiklah"

"Besok kita kerumah Harin untuk melamarkanmu dengannya. Apakah kau setuju?"

Kenapa nenek menanyakan ini karena bukan satu kali saja Jungwon menolak lamaran dari wanita yang dijodohkan. Bukanya dia tidak laku hanya saja Jungwon selalu menolak semua wanita dan sampai nenek berpikir kalau Jungwon seorang GAY

"Iya. aku setuju"

"Apa? Kakak apakah ini benar-benar kau? Wow sungguh itu bukan dirimu," celoteh seorang wanita yang diketahui dia adiknya Jungwon bernama 'Yang Yowon'

"Sudahlah kau diam saja anak kecil," ucap Jungwon

"Hei kakak aku bukan anak kecil, kau saja tua-tua tapi tidak punya kekasih," ucap Yowon meremehkan

"Yah kau benar aku tidak punya kekasih namun aku punya calon istri bye," ucap Jungwon berlalu pergi ke lantai atas

"Aish kenapa kakak menyebalkan," ucsp Yowon dengan wajah kesal

"Biarkan saja dia mungkin kau akan rindu dengan sikapnya yang kekanak-kanakan," jawab nenek

"Nek, bagaimana nanti calon kakak ipar kesusahaan dengan sikapnya yang begitu apalagi dia manja," ucap Yowon khawatir

"Semoga saja calon kakak ipar sabar menghadapi sikapnya yang begitu," ucap nenek dengan lirih

Semantara lantai diatas Jungwon sedang mengerjakan urusan kantor namun dia tidak focus dia terus saja kepikiran dengan istrinya larat calon istri
"ahh sungguh aku merindukannya," gumamnya
"Apa? Aku merindukannya tapi apakah dia baik-baik aku takut terjadi sesuatu padanya, sudahlah tidak perlu berpikir yang macam-macam dan focus pada perkerjaanmu," ucapnya dalam hati

Dilain tempat

Harin POV
Saatku masuk kedalam rumah aku tidak menemukan ibu, kemana dia? Apa ada di kamarnya?
Kucoba melangkah ke kamar ibu namun apa yang aku lihat ibu menangis sepertinya dia mengalami sesuatu yang buruk, ku lebar celah kecil pintu kamar ibu

"ibu apakah kau baik-baik? Apa ibu mengalami hal buruk lagi" ucapku dengan halus, "ibu bertemu dengan wanita selingkuhan ayahmu," ucap ibunya

'Deg'

"apa?! Ibu apa dia melukaimu?," tanyaku dengan panik

"ibu baik-baik nak, tapi ibu lelah dengan ini semua," ucap ibuku dengan suara tersedu-sedu

"ibu kita pasti bisa melewati ini semua ok. aku tahu ibu adalah wanita kuat yang melahirkan seorang anak berandalan sepertiku," ucapku dengan sendu

"kau bukan anak berandalan ataupun anak jalang. kau hanya anak ibu yang sangat ibu sayangi dan cintai," jawab ibu yang membuatku selalu ingin terus melindunginya

"ibu tetap bersamaku, jangan pernah pergi sendiri jika ibu ingin pergi, pergilah bersamaku," ucapku dengan mata merah ingin menangis

"ibu tidak akan pernah meninggalkan kamu anakku tersayang," ucap ibu dengan mencubit pipiku. Aku naik keranjang ibu, aku ingin tidur bersamanya dan bermanja-manja dengannya

Menurutku hal ini sangat langka bagiku karena kami sibuk dengan urusan sendiri, seperti aku kuliah dan bekerja paruh waktu, ibu yang selalu membuat kue untuk dijual atau pemesananan
Kalian tahu artinya apa? tinggal Bersama bukan berarti kau dekat dengan orang yang ada disekitarmu kadang-kadang orang akan menyembunyikan sesuatu hal yang menurutnya itu bukan urusanmu

End POV

Jangan lupa tekan 🌟
comen, list, follow
Airin_irin

Wife -Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang