34.

206 21 10
                                    

Sudah lama ya aku tidak berjumpa dengan kalian, kangen gak dengan cerita ini??

Jangan lupa buat selalu vote ya guys, support kalian begitu penting untukku(。・ω・。)ノ♡.

***

Yeji tengah tertidur pulas di ranjang rumah sakit. Setelah jajanan yang dibelinya tadi habis, rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya dan pada akhirnya dia pun tumbang. Namun kenyamanan Yeji yang tengah tertidur pulas itu tak berlangsung lama, seseorang menggoyang-goyangkan tubuhnya memaksa agar dia segera bangun dari tidur nyenyaknya.

"... Ji ... Yeji ... Cepat bangun ada berita penting."-?. Samar-samar suara itu terdengar, mata Yeji masih enggan terbuka saking ngantuknya.
"Astaga! Ini bahaya Yeji! Buka matamu! Jangan melanjutkan tidurmu!"-Dr. Kim ternyata dalang dibalik perusak tidur nyenyaknya Yeji.

Mau tak mau Yeji memaksakan matanya untuk terbuka dengan lebar, meskipun itu sia-sia karena matanya yang sipit. Yeji kemudian menguap dengan lebar, tanda bahwa dia masih mengantuk dan membutuhkan waktu tidur lebih banyak lagi.

"Dok, saya itu masih mengantuk, jangan mengganggu waktu tidur saya dong!"-Yeji yang baru bangun tidur langsung menyemprot Dr. Kim dengan garang.
"Iya-iya saya minta maaf. Pokoknya pakai Nevergear secepatnya, ada info mendadak dari Big Bosseu!"-Dr. Kim menatap Yeji dengan panik dan tergesa-gesa.

Yeji yang malas bertanya kemudia segera memakai Nevergear itu. Tak lama kemudian, Yeji melihat dari sudut pandang android yang tadi duduk di sofa kamar pasien miliknya. Yeji kemudian berdiri dan mendekati Dr. Kim yang sudah tidak sabar untuk membuka mulutnya.

"Big Bosseu mendapat laporan dari salah satu mata-mata kalau target kita -ah maksud saya orang yang menjadi tugasmu kali ini sedang diculik. Dari ekspresinya saat memberitahuku tadi Big Bosseu terlihat begitu marah. Anda harus secepatnya pergi untuk menyelamatkan orang itu. Anda sepertinya lupa kalau waktu istirahat kalian tergantung dari keberhasilan misi ini. Kalau tidak segera bertindak, nada mungkin akan mendapatkan hukuman langsung dari Big Bosseu."-Dr. Kim menatap Yeji dengan pandangan menyuruhnya untuk segera pergi.

"Ah, oke. Kalau begitu saya pergi dulu."-Yeji yang dengan secepat kilat melesat pergi dari ruang pasien menuju tempat dimana dia dapat memakai mobil anti ribet.

"Aish orang itu kenapa menyebalkan sekali sih, menyusahkan saja."-Yeji membatin.

***

"Eunghh" terdengar suara erangan seseorang. Beberapa orang yang berada di ruangan itu menatapnya dengan penuh minat.

Siapakah dia? Soobin? Atau Yeonjun? Pastinya salah satu dari mereka.

"Akhirnya dia bangun juga"-?. Manusia berbibir bebek itu kemudian membuka matanya lebar-lebar, bingung dan was-was, matanya melirik kesana-kemari.

"Apaan sih lebay banget"-Lia yang tiba-tiba saja lewat di hadapan Yeonjun membuatnya kaget.
"Tunggu dulu... Ini kita dimana?"-Yeonjun. Lia hanya melirik tanpa mau menjawab.
"Ya elah, kalau ditanya itu ya jawab dong, jangan cuma diem aja. Telinga juga masih utuh, mulut juga punya ko-"-Yeonjun.

"BERISIK! Bisa diem gak?!"-Lia memotong ucapan Yeonjun. Yeonjun kemudian menyerah dan mulai memandang ke arah sekitar.

"Ruangan yang aneh."-Yeonjun membatin. Apalagi orang-orang yang berada di dalamnya secara terang-terangan menatap Yeonjun penuh minat. Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Yeonjun.

"Yeonjun-ssi? Mari ikut saya."-?
"Eh? Ikut kemana?"-Yeonjun.
"Orang tua anda sudah menjemput anda."-?
"Hah? Apa maksudnya? Jangan bercanda!"-Yeonjun.
"Terserah anda kalau tidak percaya, yang terpenting anda ikut saya."-?

Yeonjun yang curiga agak keberatan mengikuti seseorang tadi, meski berharap orang itu tidak berbohong namun Yeonjun tidak mau bertemu orang tuanya dalam kondisi seperti ini. Entah bagaimana keadaan mobilnya, tapi yang pasti Yeonjun akan mulai dikekang akibat kejadian itu.

Yeonjun kemudian menoleh untuk melihat Lia sebentar, niatnya sih pamit pulang duluan. Namun pemandangan yang dilihatnya membuat matanya sakit, mungkin hatinya juga. Lia tengah meminum soda sambil menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki yang tak dikenal oleh Yeonjun. Ingin rasanya memisahkan mereka, namun Yeonjun kemudian teringat,

"Sadar diri... Aku bukan siapa-siapa nya."-Yeonjun membatin. Pada akhirnya dia pun segera pergi dari ruangan itu dan bertemu dengan orang tuanya. Meskipun bingung kenapa orang tuanya bisa tahu kalau dia ada disini, namun Yeonjun menutup mulutnya rapat-rapat. Apalagi ketika diomeli karena membawa mobil ke sekolah, yang mengakibatkan dia harus mau diantar supir setiap pergi kemanapun dan kapanpun.

Lia yang tengah asik meminum minumannya kemudian terusik oleh suatu pertanyaan.

"SuJi C, lo tadi lihat gak tatapan cowok tadi ke lo kaya gimana? Kayanya dia cemburu deh, mungkin dia suka sama lo."-?
"Jangan ngadi-ngadi deh. Dia itu terlalu ngerepotin. Bisa-bisa nanti gue yang kena imbasnya"-Lia.

***

Chaeryeong masih berkutat dengan tugas miliknya di perpustakaan. Ryujin yang tadinya berjanji untuk menemaninya, malah kabur ke kantin meninggalkannya sendirian. Perpustakaan hari itu ramai orang, meskipun tidak seramai biasanya karena hanya berisi anak-anak kelas 10. Apalagi keadaan di luar sedang hujan deras, mau seberisik apapun orang mengobrol, suara mereka akan tenggelam oleh suara hujan.

Chaeryeong yang tengah menyelesaikan salah satu tugasnya kemudian berhenti karena jawabannya tidak ada di soal. Dia berulang kali menghitung dan menelitinya, namun tetap saja tidak ketemu. Terlalu emosi, dia membanting penghapusnya ke meja tanpa memperhatikan sekitarnya.

"Aduh!"-Taehyun yang tengah lewat kena penghapus yang terpental tepat di dahinya. Chaeryeong yang tidak mendengar suara Taehyun karena tenggelam oleh suara air hujan pun bersikap bodo amat. Taehyun ingin memarahi Chaeryeong karena mengabaikannya, namun urung ketika melihat wajah frustasi Chaeryeong akibat tugas yang sedang dikerjakannya.

Taehyun kemudian mengambil posisi di sebelah Chaeryeong dan menunjuk suatu soal.

"Bingung cari jawaban yang ini ya? Jadi ini tuh diginiin ... Blablabla"-Taehyun tiba-tiba menjadi guru dadakannya Chaeryeong. Chaeryeong yang tidak mengetahui bahwa Taehyun sedang mengajarinya pun dengan senang hati menerima bantuan.

"Akhirnya ketemu juga jawabannya. Makasih ya ud- lho kok lo ada di sini? Apa jangan-jangan lo yang ngajarin gue tadi?"-Chaeryeong yang menoleh untuk melihat siapa yang sudah membantunya pun kaget, tidak menyangka bahwa Taehyun yang membantunya. Sedangkan Taehyun hanya menunjukan senyumannya.

"Kalau lo kesusahan ngerjain soal kaya gini, gak usah ragu buat minta bantuan gue. Gue kan pinter banget sama hal-hal beginian, jadi gak usah ragu."-Taehyun.
"Ya ampun pede amat, awas kualat."-Chaeryeong.
"Padahal baru aja tadi dibantuin, kok malah gak percayaan."-Taehyun.

"Iya-iya, ampun bang jago."-Chaeryeong. Chaeryeong pun kembali mengerjakan tugas miliknya yang belum selesai ditemani Taehyun yang sesekali membantu Chaeryeong dalam mengerjakan tugasnya.

***

AARRRGGGHHHHH... Masih bingung mau kaya gimana adegannya Soobin nanti(ノಠ益ಠ)ノ彡┻━┻. Kasih aku ide dongヾ(˙❥˙)ノ.

Jangan lupa vote dan komennya, kritik dan saran sangat dibutuhkan, apalagi typo-typo yang bertebaran.

Yogyakarta, 17 November 2020

Dwianinur_

Sekian, Terima Kasih.

It's you?? Yeji × Soobin TXTZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang